Seorang gadis berlari cepat dengan nafas terengah ditengah hutan antah berantah, sesekali dia menoleh kebelakang, melihat bahwa orang berjubah hitam itu sudah tidak mengejarnya lagi.
Tapi, sosok itu masih terlihat jelas dikegelapan malam, membawa sebilah pisau cantik yang selalu dibawa kemanapun dia pergi, pisau kesayangan.
Sialnya, gadis itu terjatuh karena batu yang menghalangi jalan. Kuku kaki ibu jarinya terluka, darah segar bercucuran, jujur dia tak merasakan sakit.. Menyadari kukunya terluka pun tidak, nyawanya lebih berharga dibandingkan luka kecil ini.
Orang itu semakin mendekat, dibalik tudung hitam dia menyeringai tajam, wajah tampannya sangat mengerikan.
Gadis dengan surai panjang itu menggeleng cepat, menyeret tubuhnya sendiri untuk mundur sampai menabrak pohon besar, sudah tak ada jalan lagi.
"Ahaha... Lo mau kemana lagi, Choi Jisu?"
Jleb!
"AKKKHHHHH!!" Jisu berteriak sekuat tenaga, takala punggung tangannya ditusuk begitu brutal dengan pisau yang tak begitu tajam dan berkarat.
Dia menangis sejadi-jadinya, kemungkinan Jisu untuk hidup hanyalah tersisa 0,001%
Mustahil.
"Kenapa? Kenapa lo selalu nyakitin gue?!" rintih Jisu, mempertanyakan apa yang belum bisa dia terima selama ini.
Si orang misterius mendekat, memberlai pipi Jisu dengan belati yang lebih tajam, sampai terluka dan mengeluarkan darah. "Gak ada alasan khusus sebenarnya, ini cuma perintah. Agar ayah gue bisa menjadi orang terkaya dan gue sendiri bisa menyaingi Choi Hyunsuk."
"Akhh.. Gue gak ngerti apa maksud lo."
Plak
"Bego juga lo ternyata." kekehny mengerikan. "Gue mau jadiin lo tumbal dan di gereja yang lo liat sebelumnya, gue akan mempersembahkan lo untuk ayah gue."
Cuih
"WHAT THE F*CK, LO BAJINGAN SIALAN!!" dengan keberanian yang tersisa, Jisu pun meludahi wajah orang itu.
Dan diam-diam tangannya mengambil belati yang tergeletak direrumputan, itu mungkin bisa membantunya untuk melarikan diri.
Namun dia kalah cepat, karena tangan kekar orang itu sudah mencekik leher Jisu lebih dulu, cekalannya pada belati pun terlepas. Nafasnya semakin tak beraturan, Jisu kesulitan menghirup oksigen, dia semakin melemah tapi tak ingin diam saja karena Jisu sudah kembali berhasil mendapatkan belati tersebut.
Srakkkk..
Jisu menyayat kasar dan cepat leher orang itu dengan belati, darah segar mengalir deras, lukanya dia tekat dengan tangan kanan seraya berteriak.
Selama dia lengah, ini adalah kesempatan Jisu untuk kabur, lebih baik mati terhormat dari pada harus menjadi tumbal orang yang haus kekayaan dan kekuasaan.
"Akkhhh..!" usahanya untuk kabur gagal, Jisu tumbang ke tanah, kepalanya kesakitan begitu menerima lemparan batu segenggaman tangan.
Dia sudah tak berdaya, rambut panjang Jisu dijambak dan diseret, segitu buruk dia memperlakukan Jisu, sudah seperti memperlakukan hewan bukan manusia.
Ditengah perjalanan, Jisu sudah tak bernafas, dia mati karena luka di kepala sudah terlalu serius.
Brak
"Ayah, aku sudah membawakan Jisu untukmu." ujarnya menghempaskan tubuh gadis itu kehadapan sang ayah dihalaman gereja.
"Cepat, ukir lambang mawar di lehernya!!" titah sang ayah, sudah menggunakan jubah hitam bersama beberapa orang lain yang menjadi pengikutnya.
Ditengah lingkaran yang orang-orang itu buat, sudah ada lambang lingkaran dan belah ketupat, disekelilingnya ditaburi kelopak mawar, penerangan hanya sebatas puluhan lilin.
Lambang mawar dia ukir dileher jenjang Jisu, ritual akan segera dimulai.
"Dengan ini, gak ada lagi yang bisa menyaingi gue. Termasuk lo, Choi Hyunsuk."
Next?
Ayo, aktif keluarin
semua teori kalian ya
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Psychopath In Between [17+] // Treasure ft. Aespa
Tajemnica / ThrillerSaat kau terjebak disuatu pulau tak berpenghuni bersama teman, tolong jangan percaya pada siapapun, semua topeng mereka akan terbongkar, baik buruknya seorang teman akan terlihat saat keadaan mereka terdesak. Keburukan mereka satu persatu, yang bel...