Langkah Hyunsuk berlari cepat masuk ke dalam hutan, membawa sebonggol kayu kokoh yang bisa dia pergunakan sebagai senjata, barang kali Haruto akan menyerangnya.
Suar gemerisik semak sudah terdengar, Hyunsuk menggenggam erat batang kayu tersebut, bersiap dalam posisi siaga, memperhatikan sekitar dengan mata elangnya.
Bugh
Diluar dugaannya, tengkuk Hyunsuk di pukul menggunakan batang kayu bedar dari belakang, Hyunsuk mengerang kesakitan dan akhirnya tergeletak tak berdaya, pandangannya kabur sudah tak jelas, tapi dia tahu siapa pelaku yang memukul tengkuknya.
Kemudian, kesadaran Hyunsuk pun perlahan menghilang.
Tubuhnya di seret seseorang, kembali ke gereja diatas tebing yang tinggi, disana seorang lelaki sudah menunggu didalam lingkaran berlambang mawar dengan sebuah pisau indah yang sudah berlumuran darah.
Maniknya menatap tajam kedatangan Hyunsuk, dia menyeringai merasa sudah akan menang sebentar lagi.
"Hyunsuk akan jadi korban terakhir kita kan?" tanya yang membawa Hyunsuk ragu.
Dia Haruto, menjadi moderator permainan beberapa menit lalu. Sengaja menjebak teman-temannya dalam permainan yang tak masuk akal, lelaki yanh terlihat penakut tapi nyatanya malah membawa petaka besar.
Kim Junkyu menyeringai kecil. "Yah, ini udah cukup kok. Gue puas."
Mereka berdua sama-sama menggotong Hyunsuk, meletakannya ke tengah lingkaran, Junkyu akan memulai ritual terakhirnya. Tapi siapa sangka kalau Hyunsuk terbangun tiba-tiba, dia menyikut keras perut Haruto dan menendang Junkyu sampai dia terlepas.
"Bangsat ya kalian! Mau ngapain gue hah?!" maki Hyunsuk, berhasil merebut pisau Junkyu dari tangan Haruto.
"Gue masih belum puas, Hyunsuk! Lo satu-satunya yang wajib jadi tumbal gue!" balas Junkyu.
Dia ingin menyaingi Hyunsuk, maka orangnya pun harus disingkirkan lebih dulu.
Tatapan penuh harap Hyunsuk tujukan pada Haruto, dia tahu Haruto lelaki baik dan ramah, hanya saja Junkyu berhasil mencuci otak Haruto.
"Haruto, please. Gue tahu lo baik, lo gak akan tega ngelakuin semua ini." Hyunsuk berkata lirih, dia menitihkan air mata.
Manik Haruto turut berbinar dibuatnya, dia teringat akan kenangan saat mereka berduabelas lengkap, penuh senda gurau kala beristirahat di kantin, Hyunsuk pun telah menjadi soso leader baik untuk mereka, tak jarang saat tengah dalam kesulitan Hyunsuk akan turun tangan langsung merangkulnya. Terlebih, bagi Haruto.. Sosok Hyunsuk berarti bagi hidup Haruto yang serba kesusahan, hubungan keluarga Watanabe tidak baik, Haruto muak dengan itu.. Namun, akan selalu ada pintu rumah yang terbuka lebar menyambut kepedihannya dan itu keluarga Hyunsuk.
Dia tersadar, apa yang sudah dia lakukan tidak akan sebanding dengan apa yang akan dia dapatkan. Harta bukan segalanya, tapi teman adalah yang harta paling berharga untuknya.
"Gak Haruto! Lo harus ikutin apa kata gue! Gue akan kasih semua yang lo mau!"
Haruto dan Hyunsuk beradu pandang, Hyunsuk terus meyakinkan Haruto untuk kembali padanya, kembali bersama teman-temannya. Pisau yang sempat Hyunsuk rebut, dia kembalikan lagi kepada Haruto. "Gue percaya apapun yang akan lo perbuat." katanya.
Setelah bertengkar dengan pikirannya sendiri, Haruto pun melemparkan pisau itu, membidik perut Kim Junkyu. Dia berteriak kesakitan, jatuh tersungkur ke tanah, segera Haruto membantu Hyunsuk berdiri, memapah lelaki Choi untuk segera ke bibir pantai.
Namun sial, Hyunsuk terjatuh karena kakinya di tarik Junkyu yang masih bisa bertahan. "Haruto! Lo cepet pergi dari sini, ke bibir pantai!"
"Terus lo gimana?" tanya Haruto, ragu untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Psychopath In Between [17+] // Treasure ft. Aespa
Misteri / ThrillerSaat kau terjebak disuatu pulau tak berpenghuni bersama teman, tolong jangan percaya pada siapapun, semua topeng mereka akan terbongkar, baik buruknya seorang teman akan terlihat saat keadaan mereka terdesak. Keburukan mereka satu persatu, yang bel...