XXIV

37 2 1
                                    

"Dia harus tau rasanya kehilangan seperti diriku"

- Ghanisa -




Kim Taehyung bangun tidur, kepalanya sangat pusing. Dia juga tak tahu ada dimana sekarang, ruangan serba putih dengan jendela yang menyuguhkan pemandangan kota.

"Aku dimana? Tunggu arrghhh... Kepalaku sakit"

Sekali lagi Taehyung mengingat-ingat apa yang semalam terjadi padanya. Hingga akhirnya dia ingat bahwa Eomma diculik dan Taehyung di bekap lalu lupa lagi.

"Apa???!!!!"

Tanpa mempedulikan rasa sakit Taehyung berusaha membuka pintu, namun nihil. Pintunya di kunci dari luar, bahkan jendela terbuat dari kaca yang tidak ada celahnya.

Jadi tidak ada yang bisa ia lakukan selain harus menunggu.







Ghanisa POV

Pagi yang cerah dengan berita yang cerah pula. Orang-orang suruhan ku berhasil membawa Taehyung dan Eomma nya, aku berencana memisahkan mereka berdua agar tahu rasanya kehilangan.

"Nyonya, mereka sudah kami tahan"

"Bagus! Aku akan pergi ke sana"

Tanpa pikir panjang aku langsung pergi ke tempat yang sudah dipersiapkan. Kim Taehyung di sekap di ruangan khusus rumah sakit,untung saja tidak terlalu jauh dari ruangan ku.

Pintu putih terbuka dan menampilkan sosok pria idaman ku. Dr Kim Taehyung yang sangat tampan, dia seakan-akan ingin menerkam ku sekarang juga.








Taehyung POV

Sialan! Ghanisa gila! Aku langsung berlari ke arahnya dan mencekik leher Ghanisa.
Tapi gadis itu tidak bereaksi, dia malah tertawa kegirangan.

"Hahaha dokter Kim, kau sudah bermain-main denganku"

"Ini semua karena mu! Aku menderita gadis sialan!!!!!"

Aku terus mencekiknya dengan keras berharap dia mati.

"Dokter Kim Taehyung tersayang. Lihatlah ke atas ada CCTV di sana"

Mampus, aku langsung melepaskan tanganku dari lehernya.

"Lumayan juga cengkeraman mu oppa. Asal kau tahu ya ini di rumah sakit umum, dan aku memasang CCTV untuk menjadi bukti bahwa kau sudah melecehkan ku"

"Tapi....."

"Oppa, aku akan menghapus jejak CCTV jika kau menuruti perintah ku"

Ghanisa, dia gadis cantik yang licik. Dia menyekap ku di sini sendirian.

"Oppa, kau pasti bosan ya? Main yuk!"

"Main?"

"Setiap laki-laki pasti menyukai permainan ini"

Ghanisa mulai mendekatiku hingga aku terduduk di atas kasur. Dia mulai membuka kancing bajunya satu persatu, memainkan bibirnya secara sensual dan menggairahkan. Aku laki-laki normal bahkan usiaku sudah dewasa, pasti dia mengajakku bermain ranjang.

TIDAK! Aku tidak mau bermain dengan Ghanisa!

"Maaf tapi aku menolaknya"

Aku langsung mendorong tubuh Ghanisa dan berlari keluar ruangan, tapi....







Author POV

Vas bunga dari kaca berhasil mengenai kepala Taehyung, bahkan kepalanya bocor sekarang. Ghanisa tidak memperdulikan itu karena pasti Dr Kim akan pingsan akibat benturan benda keras.

Sepersekian detik kemudian Taehyung pingsan. Dia tidak sadarkan diri dengan luka di belakang kepalanya, darah pun terus mengalir.

"Pak tolong panggilkan doker ke sini"

"Baik nyonya"

Ghanisa mendapatkan izin untuk mengisi ruangan yang telah ia pesan di rumah sakit ini. Jadi kalau dipikir-pikir dia cukup cerdas, bahkan legal.

Setelah dokter mengobati Taehyung. Ghanisa terus berada di sisinya, menunggu Taehyung pulih.

"Oppaaaaa... Kan sudah aku bilang jangan melawan, padahal kita bisa memiliki anak bersama dan hidup bahagia selamanya"

Jujur saja, Ghanisa merasa bersalah telah melakukan tindakan tadi. Dia sangat tidak ingin Taehyung-nya menderita, tapi demi cinta gadis itu rela melakukan apapun asalkan Taehyung bersamanya.








Di sisi lain, Mama Ghanisa menginterogasi Eomma Taehyung.

"Berikan anakmu padaku"

"TIDAK! SELAMANYA AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN TAEHYUNG BERSAMA ANAKMU YANG GILA!!!"

PLAK

Tamparan keras mendarat di pipi Eomma, hawa panas mulai muncul. Lengan Eomma tidak bisa berbuat apa-apa karena di tali.

"JAGA OMONGAN MU YA!!! GHANISA BERASAL DARI KELUARGA TERPANDANG! DIA ANAKKU YANG WARAS!"

"YA, YA AKU TAU... TAPI GHANISA ITU SANGAT TEROBSESI OLEH KIM TAEHYUNG! AKU TIDAK MENERIMANYA!"

Mama Ghanisa sangat kesal. Mengapa tidak bilang ya saja dan semua urusannya selesai.

"BAHKAN SELAMANYA PUN ATAU KAU MEMBUNUH NYAWAKU.. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN KIM TAEHYUNG KEPADA GHANISA!! DIA HANYA MILIK CELINE!"

"Oh ya? Menarik... Pengawal siksa dia seperti kata yang keluar dari mulutnya tadi"

"Baik nyonya"

Segerombolan laki-laki suruhan mama Ghanisa mulai melakukan aksi nakal nya. Mereka melecehkan, memperkosa hingga akhirnya eomma tak bernafas lagi.







Di sisi lain Celine mencari keluarga kekasihnya kemana-mana. Bahkan gadis itu rela merogoh kocek mahal demi memasang iklan, melacak lewat bantuan polisi, dan hacker. Celine sangat sedih dia bahkan tidak makan selama tiga hari demi mencari keberadaan Kim Taehyung.

"Hallo pak, bagaimana? Apa sudah ada jejak?"

Celine mendapatkan telepon dari pihak berwenang.

"Ya. Ada kabar gembira, kami sudah melakukan pencarian terhadap korban dan kami menemukan jejak kaki asing di sekitar taman apartemen pak Taehyung"

"Di taman?"

"Kemungkinan besar pelaku memiliki janji dengan ibunya, karena kami hanya mengidentifikasi 2 jejak kaki yang satu milik ibunya dan satu lagi orang lain."

"Lalu ada bukti apa lagi?"

"Jika kami lihat di CCTV taman di dekat air mancur ada sosok korban Kim Taehyung sedang dipukuli oleh sekelompok pria"

"T.... Taehyung dipukul?"

"Ya benar"

Celine langsung mematikan teleponnya, dia menangis keras. Dia takut pria itu kenapa-napa apalagi mendengar 'dipukuli' Celine semakin teriris hatinya.

"Taehyung.... Hiks... Kau dimana?..... Ya Tuhan, tolong selamatkan dia.... Hikss..."





Voment juseyo 💜

DR. KIM TAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang