Part. 5. Usaha Naufal

41 10 1
                                    

"""

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"
"
"

Sebuah tang besi melayang di udara dan membentur tembok dengan keras. Itu adalah hasil lemparan Naufal karena luapan emosinya.

Alih-alih mendapatkan keuntungan dari usaha bengkelnya, ia harus disuruh membayar ganti rugi karena telah memperparah kondisi mobil pelanggannya.

Suasana hatinya sangat buruk, Naufal merasa hidupnya kacau, tak ada yang berjalan sesuai keinginannya

Ia seperti sudah ingin bunuh diri saja, beruntung ia teringat ia punya banyak dosa jadi dia berhasil menahan diri. Tapi laki-laki berwajah khas Arab itu benar sangat kebingungan, di mana lagi ia akan mendapatkan uang.

"Udah gue bilang jadi YouTubers aja, bro, kalau udah kayak gini." Adit menyelutuk membuat Naufal menatapnya sinis.

"Terus Lo mau ngapain selanjutnya? Jadi pengusaha tuh butuh modal, butuh relasi, butuh keluarga. Dan Lo nggak punya semua itu," ucap Adit.

Naufal mengusap wajahnya kasar, "gue kayaknya bakalan jual rumah warisan gue. Hasil penjualannya buat bayar ganti rugi terus sisanya buat ngehidupin usaha lagi."

"Lo mau tinggal di mana kalau rumah Lo jual?"

"Di warung ini. Gue juga punya Lo, gue bisa nebeng di rumah Lo."

Adit menipiskan bibir, "habis itu Lo mau ngapain? Lo mau usaha apa lagi?"

Naufal menggeleng lemah, terlihat begitu putus asa, "nggak tahu, bingung gue."

Adit baru saja ingin lanjut bicara namun seorang ibu bertubuh gempal datang. Ia melihat-lihat kondisi warung dan bengkel Naufal yang tak memiliki pelanggan.

"Sepi, ya?" tanyanya berbasa-basi.

"Iya, nih, Bu." Naufal bangkit dari duduknya dan mendekati ibu tersebut.

"Emangnya jualan apa, sih?" tanya ibu itu sambil terus mengipas.

"Ini makanan rumahan kayak ikan goreng, ayam goreng sama sayur begitu," jawab Naufal.

Ibu itu masih terus melihat sekitar hingga matanya menemukan beberapa anak muda terlihat tertidur pulas di depan warung.

"Sebenarnya, ya, menurut ibu, orang-orang itu yang bikin usaha kamu nggak ramai. Para pembeli udah takut duluan beli di warung kamu. Apalagi kalau malam, mereka udah kayak preman."

Naufal meringis, "uhm, makasih Bu sarannya, tap-" ibu itu menyela ucapan Naufal.

"Lebih baik kamu suruh mereka pergi! Mungkin mereka juga yang buat jualan saya sepi. Orang-orang udah takut duluan mampir ke daerah ini. Semoga kamu paham!!!" Ibu itu berlalu pergi.

Naufal kembali terduduk di bangku, mengusap wajah kasar. Sementara Adit mencoba menenangkan.

---

Sudah satu Minggu, Naufal menutup warungnya. Satu Minggu juga ia mencoba mencari pembeli rumahnya. Beruntung hari ini, ada orang yang akhirnya memutuskan membeli rumah Naufal itu.

Naufal lantas mulai memindahkan beberapa barang di rumahnya ke warung lalu ia segera membayar ganti rugi pada pelanggannya.

Satu masalahnya akhirnya selesai. Sekarang ia fokus mencari cara agar bisa membangun kembali usahanya.

Satu-satunya orang yang selalu memberinya ide adalah Adit, namun ide laki-laki itu justru selalu sama yakni menjadi YouTubers. Meski demikian, Naufal bersyukur, di saat-saat terberatnya, Allah SWT. memberinya teman sebaik Adit yang selalu menemaninya. Tak lupa juga, 5 orang lainnya yang kerjanya memang hanya tidur, mabuk dan game.

Jika Naufal pikir-pikir, 6 temannya termasuk orang-orang cerdas di bidangnya, seperti Aming yang sempat sekolah di STM jurusan desain grafis, Dava jurusan multimedia dan lainnya. Dan dirinya sendiri mantan anak jurusan manajemen yang di D.O dari kampus.

Naufal tiba-tiba menepuk paham Adit, "kayaknya memang harus jadi YouTubers."

Mata Adit berbinar, akhirnya kawannya menerima sarannya, "tuh, kan. Jadi Lo bakal pura-pura hamil? Biar gue yang nge-rekam." Adit langsung mendapat tabokan dari Naufal.

Naufal bangkit dari duduknya, menghampiri 5 anak muda pemalas itu dan membangunkan mereka dengan berteriak keras.

"Kayaknya gue butuh bantuan kalian!!!"

Entah ide besar apa yang sedang terlintas dalam pikiran seorang Naufal.

---

Catatan Penulis :

Hai, cuman mau bilang, visualisasi Naufal itu Omar Daniel.

Terima kasih sudah berkunjung.
Berikan saran mu!

Jangan lupa shalat 5 waktu

Pra Nikah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang