HELLO I'M BACKK!!!
Don't forget to vote and comment!!!Happy Reading 😘😎
"Ya, halo"
["Kamu udah siap berangkat? Aku jemput yah?"]
"Eh?! Enggak perlu Andrew. Aku mau bawa mobil sendiri. Lagipula aku udah janji dengan Reyn mau jemput dia." Adel menerima panggilan Andrew ketika ia baru menyampirkan tas sekolah di punggungnya.
["Kamu masih marah yah sama aku?"]
Terdengar nada bersalah dari ucapan Andrew yang mana membuat Adel sedikit menyesal. "Bukan kayak gitu sayang. Masalahnya aku udah janji duluan dengan Reyn. Maaf yah, lain kali aja. Aku enggak marah lagi kok denganmu. Beneran," jelas Adel
["Ya udah, kita ketemu di sekolah yah, my sweetheart"]
Adel pun menutup panggilan itu dan bergegas keluar kamar. Adel berjalan menuju ruang makan yang di sana sudah ada mamanya.
"Morning Ma"
"Morning sayang. Kamu berangkat dengan Andrew atau bawa mobil?" tanya Jessica seraya menyerahkan piring berisi roti isi selai stroberi pada Adel.
"Adel bawa mobil sendiri Ma. Soalnya udah janji sama Reyn berangkat bareng," jawab Adel.
Jessica pun menganggukkan kepalanya. Sarapan itu diselingi oleh berbagai percakapan ringan oleh keduanya. Akhirnya sarapan itu selesai dan Adel pun pamit dengan Jessica.
Adel pun segera menyalakan mobilnya dan berkendara menuju rumah Reyn. Tidak lama akhirnya Adel sampai di depan rumah Reyn.
"Morning Adel"
"Morning too Reyn"
Reyn pun memasuki mobil Adel. Mobil itu segera berjalan meninggalkan area rumah Reyn. Perjalanan sekolah tidak terlalu lama. Akhirnya mobil mini cooper berwarna biru itu memasuki area parkir Hallyu High School. Adel dan Reyn secara bersamaan keluar dari mobil. Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas. Saat berjalan menyusuri lorong, berbagai pasang mata menatap ke arah mereka. Adel cukup risih dengan tatapan-tatapan itu.
"Hey, kalian ngapain sih tatap-tatap kita kayak gitu? Kita ini bukan artis yah yang perlu diperhatikan kayak gitu," protes Reyn yang ikutan risih dengan tatapan banyak siswa. Seakan-akan mereka melakukan suatu kesalahan.
"Siapa yang bilang kalian itu artis? Pede banget sih," sindir salah satu siswi.
"Terus kalian ngapain tatap-tatap kayak gitu?" omel Reyn lagi.
"Kita itu lagi perhatiin orang yang enggak tau diri. Yang berani-beraninya mau rebut cowok orang," sindir siswi lainnya.
"Siapa yang kalian maksud?!" amuk Reyn
"Itu temen di sebelahmu," jawab siswi itu lagi. Adel dan Reyn menatap terkejut ke arah siswi itu.
"Hei, apa maksudmu bilang gitu? Aku enggak ada kok mau rebut cowok orang!" omel Adel yang sangat tidak terima dengan pernyataan siswi itu.
"Mana ada maling yang mau ngaku. Kalau mau ngaku, penjara pasti penuh." Ucapan siswi lain tiba-tiba terdengar di belakang kerumunan siswa. Kerumunan siswa itu langsung membuka jalan untuk siswi itu. Keluarlah sosok Lami dengan senyum liciknya seraya mengibaskan rambutnya ke belakang.
"Kau?! Apa maksudmu mengatakan itu?!" protes Adel menatap tajam ke arah Lami.
"Emang iya kan? Kau itu seorang perebut cowok orang. Kau itu udah rebut Andrew dariku," sinis Lami
"Heh, cewek rubah. Enggak nyadar apa. Kau itu yang udah rebut cowok orang. Tiba-tiba hadir dalam hubungan Adel dan Andrew," protes Reyn seraya menunjuk-nunjuk ke arah Lami.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE PSYCHO(END)
RomanceDia menatapku dengan tajam seakan-akan ingin memakanku habis-habisan Pada awalnya aku sangat membenci sikapnya yang tidak tau sopan santun Tapi entah mengapa tatapan itulah yang ingin selalu ku lihat setiap hari. Sehingga aku tidak peduli siapa dia...