FOLLOW SEBELUM BACA AND TAP BINTANGNYA 🌟🌟🌟
~~~Typo Bertebaran~~~
'kring-kring'
"Ok, anak-anak belajarnya sampai di sini dulu dan jangan lupakan PR yang baru saja saya berikan," tutur Ms.Hana selaku guru Bahasa Indonesia
"Ya, Ms."
"Adel, yuk ke kantin," ajak Reyn
"Yuk"
ADEL POV
Aku dan Reyn berjalan menuju kantin. Selama perjalanan menuju kantin aku merasa orang-orang sedang menatapku.
Apakah ada yang salah dengan diriku? Atau apakah aku memakai make up yang menor? Aku rasa tidak, soalnya tadi aku hanya memoleskan bedak tipis dan lipgoss saja. Atau cara berpakaianku yang salah? Kurasa tidak juga.
Aku terus bergulat dengan pikiranku karena tatapan mereka. Akhirnya aku menanyakannya pada Reyn.
"Hei, Reyn. Kau merasa enggak kalau mereka sedang menatap ke arah kita"
"Mereka bukan menatapku, mereka itu sedang menatapmu"
"Aku? Emang aku kenapa?"
"Kan udah aku bilang, kamu tuh udah viral di sini karna kamu pindahan dari Jerman, apalagi kamu cantik"
"Aduhh, kau ini selalu memujiku, kau juga cantik tau"
"Makasih udah bilang aku cantik. Hehehe"
***
"Aku akan memesan makanan, kau tunggu di sini yaa. Oh ya, kau mau apa?" tanya Reyn padaku
"Samain aja sama kamu"
"OK"
Reyn pun berlalu dari hadapanku untuk memesan makanan. Selama menunggu, aku masih merasakan tatapan-tatapan orang kepadaku.
Aduhhh, aku jadi gugup kalau mereka terus menatapku seperti itu.
"Berasa artis saja kau." Author menjawab
"Diem, kau thor. Ganggu aja"
Ok, skip....
Di tengah kegugupanku karena tatapan banyak orang, aku juga merasa ada satu tatapan tajam mengarah padaku. Saat aku menoleh ke arah tatapan itu, pada saat itu juga aku merasa jengkel dan takut disaat bersamaan. Bagaimana enggak takut coba, jika ia menatapku seakan-akan ingin membunuhku.
"Dasar cowok aneh"
Aku berusaha mengalihkan pandanganku darinya. Aku tau ia masih menatapku. Disaat aku ingin menatapnya lagi, sebuah tubuh tinggi menghalangi pandanganku.
"Hai, Adel. Boleh aku duduk di sini?"
Ternyata itu Dito, yang menggodaku saat di kelas.
"Boleh kok, ini kan tempat umum," timpalku
"Ok, makasih. Kau udah cantik, baik pula. Aduhh, aku jadi makin suka deh," puji Dito padaku.
"Ihh, apaan sih Dito enggak di kelas, di kantin pula, kau bisa-bisanya menggodaku," omelku
"Kan bener. Oh ya, kau udah pesen makanan? Mau aku pesenin?" tanya Dito padaku.
"Ndak usah, udah Reyn kok yang pesan"
Di tengah perbincanganku dengan Dito, Reyn sudah datang dengan nampan berisi bakso dan es jeruk di tangannya.
"Ini del makananmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE PSYCHO(END)
RomanceDia menatapku dengan tajam seakan-akan ingin memakanku habis-habisan Pada awalnya aku sangat membenci sikapnya yang tidak tau sopan santun Tapi entah mengapa tatapan itulah yang ingin selalu ku lihat setiap hari. Sehingga aku tidak peduli siapa dia...