Bab 16

2.3K 270 53
                                    

"Mark hyung" Sapa Haechan melihat Mark yang menuju mereka berdua.

"Hyung? Bukankah sudah aku katakan padamu dua hari yang lalu, panggil aku dengan sebutan yang benar"

Wajah Mark kesal mendengar gadis yang ada di hadapnnya itu memanggilnya dengan sebutan hyung lagi. Dua hari yang lalu saat dia dan gadis ini bertemu, dia juga memanggil Mark dengan sebutan yang salah. Mark sudah menyuruh gadis ini memanggilnya dengan sebutan oppa bukan hyung. ayolah, dia itu seorang perempuan, sudah sepantasnya dia memanggil Mark dengan panggilan yang benar.

"Hehe aku lupa, maafkan aku "Oppa" Ucap Haechan memperjelas kalimat oppa.

Sungguh dia masih belum terbiasa dengan panggilan baru ini. setiap kali dia memanggil oppa pada laki-laki yang lebih tua darinya selalu saja terasa begitu aneh dan janggal.

Wajah Mark masih terlihat kesal. Dia tidak tahu kenapa dia begitu marah melihat gadis yang ada di hadapannya saat ini bersama laki-laki lain. Emosi dalam dirinya meledak ketika melihat gadis yang baru dia kenal dua hari lalu memeluk laki-laki lain di hadapannya.

'Ada apa dengan diriku? Kenapa aku merasa sangat kesal melihat gadis ini dekat dengan laki-laki lain. Bukankah dua hari yang lalu dia mengatakan sangat merindukanku? Tapi kenapa kata itu kembali dia ucapkan pada anak itu' Kesal Mark dalam hati.

"Mark oppa, aku senang melihat oppa lagi" Ucap Haechan girang.

Haechan hendak berjalan menuju Mark yang tidak terlalu jauh dari tempatnya duduk saat ini. karena sangat senang bisa bertemu Mark lagi tanpa sadar Haechan melangkahkan kakinya yang sakit. Baru beberapa langkah dia berjalan, Ia pun terjatuh dan untunglah Jaemin dengan gesit menangkap tubuh Haechan.

Kakinya terasa lebih sakit dari pada beberapa saat lalu, terlebih saat dia menggunakannya untuk berjalan. Itu terasa semakin nyeri. Haechan yang di peluk Jaemin dari belakang meringis kesakitan karena kakinya nyeri.

"Haechanahh apa yang terjadi?" Tanya Jaemin masih memeluk Haechan.

"Kakiku sakit Jaemin" Rengeknya pada akhirnya.

"Haechaniie kakimu kenapa?" Tanya Mark dengan wajah Khawatir. Ini pertama kalinya Mark memanggil Haechan dengan namanya. Beberapa saat lalu Mark masih belum mengetahui nama gadis yang ada di hadapannya sekarang. Ia baru tahu namanya saat laki-laki menyebalkan ini memanggilnya Haechan.

Melihat Jaemin yang masih belum juga melepaskan pelukannya dari Haechan membuatnya kembali kesal. Mark menarik Haechan menjauh dari Jaemin.

Jaemin tak terima dengan perlakuan Mark, dia mempertahankan Haechan dan semakin mengeratkan pelukannya seolah-olah tidak berniat melepaskannya, apalagi untuk laki-laki ini.

'Aku tidak menyukai anak ini. Dia sangat mengganggu sekali. Kenapa dia mengusik moment ini. Dasar menyebalkan' Rutuk Jaemin.

Mark memelototi Jaemin. Jaemin yang di tatap tak bergeming sedikit pun. Dia tidak takut dengan tatapan intimidasi yang di berikan Mark.

'Apa-apaan tatapannya itu, dia pikir aku takut dengan gertakannya itu. Dia benar-benar menyebalkan sangat menyebalkan. Tapi tunggu, sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat' Pikir Jaemin kembali mengingatnya.

'Ahh benar. Dia anak laki-laki yang waktu itu. Anak laki-laki yang menyenggolku waktu di ruangan tunggu. Aku mengingatnya, tidak salah lagi, dia anak yang menghampiri Haechan waktu itu.

Jaemin kembali tersentak dari lamunan singkatnya saat mendengar suara bentakan yang di tujukan kepadanya.

"Lepaskan dia!" Bentak Mark geram.

"Memangnya kamu siapa!? Menyuruhku untuk melepaskan Haechan" Balas Jaemin ketus.

"Bukankah pertanyaan itu lebih pantas untukmu! Kamu siapa haah! Mengapa kamu belum juga melepaskan Haechan! Kamu tidak berhak akan itu!" Mark kembali menarik Haechan.

DUNIA APA INI!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang