Jaemin terbangun dari tidurnya. Matanya melihat sekitar, dia tidak menemukan ibunya di dalam kamar itu. Jaemin terbatuk-batuk, tenggorokan-nya terasa sakit dan nyeri. Dia melihat air minum yang di taruh sang ibu di meja belajarnya. Dengan langkah terseok Jaemin menghampiri meja itu dan meminum air yang ada di dalamnya. Air yang biasanya tidak ada rasa kali ini terasa pahit saat di minum, namun Jaemin tetap meminum air yang ada di gelas itu sampai habis.
Jaemin kembali ke ranjang miliknya, Ia hendak berbaring, namun Jaemin teringat akan sesuatu. Dia mencari ransel yang dia pakai sebelumnya, namun ransel tersebut tidak ada di tempat biasa dia menaruhnya. Dia kembali berjalan menghampiri meja belajarnya, disana terlihat buku-buku dan peralatan belajarnya sudah dikeluarkan dari ransel tersebut, tapi Jaemin tidak melihat benda itu di sana.
'Bukankah benda itu kemarin juga aku simpan di dalam ransel ku. Tapi kenapa tidak ada'
"Ke mana benda itu pergi" Gumam-nya mulai khawatir.
Jaemin tidak menghiraukan tubuhnya yang masih lemah. Dia sibuk mencari benda itu.
"Ke mana.... Ke mana... ke mana" Ucapnya mulai panik.
Mendengar suara gaduh dari dalam kamar putranya membuat ibu Jaemin segera membuka pintu kamar tersebut. Dia kaget melihat kamar itu kini berantakan.
"Jaemin, apa yang sedang kamu lakukan Nak? Kenapa kamu membuat kamar ini berantakan"
"Ibu..." Panggilnya, belum selesai dia berbicara kepalanya terasa pusing, tubuhnya hampir saja jatuh. Dan untunglah sang ibu cepat memegangi-nya.
Ibu Jaemin membawa Jaemin kembali ke tempat tidurnya dan membaringkan tubuh kecil yang masih lemah itu.
"Sayang, kamu itu belum sembuh. Jadi jangan banyak melakukan aktifitas. Lihatlah, suhu tubuhmu masih panas"
Sang ibu memperlihatkan layar thermometer kepada Jaemin.
"Tapi Bu, benda itu..." Ucap Jaemin pelan.
"Benda? Benda apa sayang" Tanya ibunya bingung, melihat wajah sedih sang putra.
"Voice recorder" Jawab Jaemin semakin pelan.
Ibunya masih bisa mendengar gumaman pelan putranya. Dia mengangguk paham apa yang di maksud putranya.
Ibu Jaemin mengambil sesuatu dari sakunya dan mengeluarkannya, terlihat di sana ada benda kecil bentuknya hampir menyerupai USB namun memiliki layar lcd. Benda itu terlihat rusak, bagian pinggirnya penyok.
Mata Jaemin membulat senang. Dia langsung mengambil benda itu dari tangan ibunya.
"Apakah benda itu yang kamu cari sayang"
Jaemin mengangguk senang.
"Apakah benda itu milik Haechan?"
Pertanyaan ibunya membuat Jaemin tersentak. Bagai mana ibunya bisa tahu tentang Haechan, padahal dia tidak pernah memberi tahu ibunya.
Jaemin menatap ibunya dengan penuh tanya. Seolah tahu apa yang sedang di pikirkan putranya, sang ibu menjawabnya dengan senyum.
"Kamu terus memanggil namanya saat tidur" Ucap ibunya dengan nada Jahil.
"I.. Iya, ini milik Haechan. Dia sangat khawatir saat menghilangkan benda ini" Jawab Jaemin gugup. Wajahnya yang sudah memerah karena demam kali ini semakin memerah.
"Hahaha, Jaeminiie ibu lucu sekali" Sang ibu mencubit gemas putranya.
"Ibu, jangan menggoda Jaemin" Ucapnya cemberut dan menutup wajahnya dengan selimut.
"Kyaa imut-nya"
"Ibu" Rengek Jaemin kesal karena ibunya tidak henti menggodanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA APA INI!?
RomanceHari ini Haechan dan Jhony Mc tamu di acara Weeky Idol dengan tamunya adalah The Boyz Group yang namanya sedang naik daun pada saat ini. Mc utama Kwanghee dengan bantuan Mc tamu Jhonny dan Haechan. Acara berjalan lancar penuh dengan gelak tawa mer...