33

2.2K 230 29
                                    

Happy reading

Sharon dari baru berangkat sampe ke rumah sakit mukanya cemberut aja, sampe orang orang yang lewat pada natap dia aneh.

"sharon arsyana"
Panggil seorang suster, karna sekarang sudah giliran sharon untuk di periksa.

Azka berdiri sambil menarik tangan sharon dan berjalan memasuki ruang periksa pasien.

Sesampenya di dalam ruang periksa, azka menyuruh sharon duduk di brankar rumah sakit dengan dia yang menemani di samping sharon.

"yah ada keluhan apa pak? "
Tanya sang dokter, panggil aja dia dokter renjun.

"ck... Yang sakit istri gue, bukan gue"

Dokter renjun mengalihkan pandangannya ke sharon
"ada keluhan apa buk? "

"istri gue masih terlalu muda, jadi ga usah di panggil buk juga kali"
Celetuk azka yang mungkin bisa saja memancing emosi dokter renjun.

"sayang, tunjukin pergelangan tangan kamu ke dokternya"
Ujar azka dengan mengubah cara bicaranya yang membuat sharon cukup terkejut.

Sharon dengan sangat terpaksa menunjukan luka kecil yang ada di pergelangan tangannya kepada dokter renjun.

Dokter renjun sedikit menurunkan kacamatanya lalu melihat azka
"cuman ini? "

"iya kenapa, yang penting itu namanya luka juga kan. Kasi pengobatan yang paling terbaik di rumah sakit ini buat istri gue, kalo dalam seminggu luka istri gue ga sembuh. Rumah sakit ini gue tuntut"

Dokter renjun yang denger ancaman dari azka dengan cekatan langsung mengobati luka sharon dan memberikannya obat terbaik yang dia punya.

Setelah selesai dengan pesanan obatnya sharon dan azka memutuskan untuk makan di kafe yang ada di dekat rumah sakit tersebut.

"sumpah sih, gue antara kasian dan mau ngakak ngeliat wajah panik tu dokter setelah lo ancam"
Sharon ngomongnya sambil nutup mulutnya dengan telapak tangannya karna ia sedang menahan tawa.

Azka yang lagi sibuk mmemotong steak nya menoleh ke sharon
"gue ga ngancam, gue serius. Coba sini gue liat pergelangan tangan lo, kalo luka nya tambah parah gue bakal tuntut tu rumah sakit sekarang juga"

"gak, luka gue udah ga papa. Lain kali lo jangan kek gitu yah kasian tau sama dokternya"

"tapi ada syaratnya" ujar azka.

"apaan? "

"lo harus nurut sama gue, ga boleh ngebantah. Dan lo harus selalu ada di samping gue, deal? "

Sharon mengetuk ngetuk dagunya seolah ia tengah berfikir
"okkey, deal."

"azka gue pengen makan nanas"
Sambung sharon.

Azka membelalakan matanya
"nggak, ga usah yang itu. Yang lain aja yah"

"tapi gue pengennya makan nanas"
Rengek sharon.

Azka memasang raut sedihnya
"ga usah ngadi ngadi dah shar, ntar kalo anak gue ilang gimana? "

"ga bakal ilang, gue makannya dikit aja. Kata dokter ga papa kok yang penting makannya dikit aja ga usah banyak banyak"

"gue tetep ga ngijinin"
Azka tetep kekeuh.

Sharon berdiri dan ninggalin azka yang lagi makan di kafe tersebut.

"shar, lo mau kemana? Tungguin gue! "
Teriak azka dengan mulutnya yang masih penuh dengan makanan.

"bodo amat yah, gue ga mau ngomong sama lo sampe lo beliin dan ngijinin gue buat makan nanas" ucap sharon di dalam hati.

Pop marriage | Jake√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang