Bab 17

2.3K 186 17
                                    

Sekolah kini nampak sepi karna memang waktu masih menunjukkan pukul setengah 6 tepat

Jikapun ada siswa ataupun siswi yang sudah berkeliaran di sekitaran sekolah itu hanyalah para siswa siswi yang sedang piket atau yang memang sangat sangat rajin dalam bersekolah

Lea. Gadis berambut panjang itu berjalan santai dengan kedua tangannya di masukkan kedalam saku rok nya, wajahnya datar namun mata tajamnya terus memperhatikan sekitarnya.

Ada beberapa siswa dan siswi yang berpapasan dengannya dan tanpa sengaja berselisih pandang dengan mata tajamnya langsung menunduk karena saking takutnya dengan tatapan maut sang ratu iblis sekolah walaupun Lea tak pernah memberikan tatapan ancaman maupun intimidasi pada mereka namun tetap saja akan sangat mengerikan rasanya saat bertatapan langsung dengan mata milik Lea

Lea terus berjalan menyusuri setiap sudut sekolah memastikan kalau sekolah dalam keadaan aman sejauh ini ia tidak menemukan masalah apapun, kalian mungkin berpikir untuk apa Lea mengelilingi sekolah hanya untuk memastikan keadaan sekolah, kenapa tidak menyuruh satpam sekolah saja, ya semua itu ia lakukan supaya dia lebih tenang dan yakin bahwa keadaan sekolah benar benar aman agar saat dalam proses belajar nantinya tak ada kendala apapun lagi

Kaki jenjang Lea terus melangkah menyusuri setiap sudut sekolah namun saat kakinya melangkah tepat di bagian taman belakang pojok kiri sekolah yang terkenal angker karna adanya sebuah pohon beringin berukuran besar dan berusia cukup tua bahkan pohon beringin itu sudah di tumbuhi beberapa tanaman rambat yang lain dan banyak tanaman yang menyerupai tali yang menggantung menambah aksen seram di taman itu

Lea menatap pohon beringin itu dari jauh, keningnya berkerut kala melihat bayangan putih yang terlihat menggantung di dahan pohon

"Setan lagi nangkring mungkin " ujarnya acuh kemudian hendak berbalik mengecek sudut sekolah yang lain namun langkahnya terhenti saat mendengar suara yang samar samar di telinganya

"Orang apa setan ?" Tanyanya entah pada siapa. Karna terlanjur pemasaran Lea pun menghampiri pohon itu sesekali menatap ke arah atas pohon kali kali nanti ada yang loncat dari atas kan nggak lucu

Pagi ini angin terasa sangat dingin karna memang cuaca yang terlihat mendung, sekali lagi Lea menatap ke atas kepalanya dan tepat di atas kepalanya sebuah kain putih bergelantungan dan bergerak ke sana kemari jarna tertiup angin

"Lah cuma kain gue pikir setan beneran "benaknya sembari menggelengkan kepalanya

"Mana barangnya ?" Sebuah suara berat khas laki laki samar samar masuk ke dalam Indra pendengarannya

Lea pun mencoba lebih dekat ke arah pohon dengan berdiri di atas akar akar besar ia juga mempertajam pendengarannya agar ke kepoannya kali ini bisa terobati

"Bentar gua ambil dulu " kali ini terdengar suara perempuan yang sepertinya sangat familiar di telinga Lea

Namun ia mencoba untuk tidak menebak nebak dulu siapa tau dia salah kan

"Nih barangnya, gue harap lo jangan coba coba ngomong sama siapa pun tentang ini semua terutama Lea, paham kan Lo ?" Lanjut suara perempuan itu terdengar penuh ancaman

Lea menegakkan tubuhnya saat namanya dibawa bawa "siapa sebenarnya mereka?, kenapa suara cewek itu mirip sama suara dia?, Dan barang apa sih yang dimaksud mereka ? " beberapa pertanyaan beruntun itu muncul secara tiba tiba di otak Lea

"Lo tenang aja, rahasia lo semuanya aman sama gue, dan yah makasih untuk ini, Minggu depan kita ketemu disini dan gue minta hal yang sama " ujar suara laki laki itu

"Oke, untuk uangnya kayak biasa Lo tinggal transfer ke rekening gue " ujar gadis itu kembali bersuara

"Santuy " ujar si laki laki

"Udah sana Lo pergi nanti ada yang liat kita bisa bahaya, apalagi kalau sampai ketahuan sama Lea bisa habis kita " usir gadis itu

Lea pun semakin merapatkan tubuhnya dengan pohon beringin itu ia melihat punggung lebar seorang laki laki yang semakin menjauh darinya

"Huh, Lo terlalu mudah di bodohi Lea, Lo dengan begitu percayanya sama gue yang notabenenya adalah cucu dari seorang mafia, yang seharusnya Lo anggap musuh malah Lo beri tali persahabatan, luar biasa, Lo emang baik hati Lea, ups bodoh maksudnya. Ha-ha-ha" tawa gadis itu pecah seketika namun ia tak sadar kalau orang yang sedang ia bicarakan kini sedang mengepalkan tangannya kuat di balik pohon

"Bangsat "umpat Lea lirih kemudian berlalu pergi meninggalkan tempat itu dengan amarah yang sudah di ubun ubun mungkin cuma sekali senggol Lea akan langsung mengajar orang itu

¶¶÷¶¶

Di lain tempat dua orang yang merupakan sepasang suami isteri kini sedang duduk di kursi kayu

"Mah kita harus bisa keluar dari tempat ini " ujar sang suami

"Mamah juga tau pah tapi bagaimana caranya?, penjagaan mereka terlalu ketat " ujar sang istri

Ceklek

Suara kenop pintu yang putar membuat kedua pasang suami istri itu langsung terdiam dan menatap ke arah pintu

Setelah pintu terbuka terlihat seorang pria berpakaian jas berwarna hitam dengan dalaman kemeja putih sedang membawa sebuah nampan berisi makanan dan di belakangnya juga ada seorang laki laki dengan pakaian yang sama dengannya tapi dia membawa nampan berisikan air minum

Pintu kembali tertutup kedua orang itupun celingak celinguk memastikan keadaan di sekitar mereka sudah aman

"Ini ada makanan untuk kalian " ujar yang membawa nampan makanan kemudian meletakkannya di meja yang memang tersedia di tempat itu

"Ini minumannya " ujar yang satunya melakukan hal yang sama

"Makan dan minumlah berlari itu perlu energi " ujar keduanya kemudian pergi meninggalkan ruangan yang minim pencernaan itu meninggalkan beruntun pertanyaan di benak kedua suami istri itu

"Apa maksud mereka tadi pah?" Tanya sang istri

"Berlari? Mungkinkah itu sebuah isyarat kalau kita akan segera pergi dari tempat ini " ujar sang suami menatap istrinya dengan tatapan bingung

"Semoga saja "

¶¶÷¶¶

Hai para reader's Azalea secret's Vote dong, masa nggak di Vote sih
Komen dong apa kek yang dikomen, siapa tau authornya ada salah ketik gitu, jadi kasih tau oke supaya bisa diperbaiki

Share juga supaya ceritanya makin rame pembaca, makin rame yang nge-Vote dan aku makin semangat lanjut ngetik plus ngehalu 😅

Udah sampai sini aja dulu
See you in the next part all

She's Azalea : The Queen 1 [END]  SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang