Bab 10

3.3K 251 13
                                    

MAAF JIKA MASIH ADA TYPO

⚜️ ©⚜️

Rasa rindu akan terobati jika bertemu lalu bagaimana dengan kita yang hanya bisa saling menyapa dalam doa

⚜️©⚜️

Angin malam berhembus dengan sangat kencang, dinginnya menusuk hingga ke tulang namun hal itu masih belum bisa membuat Lea beranjak dari tempatnya, suara dempuran ombak lagi lagi bergema di telinganya namun lagi lagi dia hanya diam mendengarkan setiap irama yang tercipta dari sapuan air yang menghantam batuan

Langit malam terlihat sangat kelam karna tak adanya sang rembulan, bintang pun sepertinya enggan menunjukkan keindahannya karna tersembunyi di balik awan hitam

Rambut panjang Lea yang terurai indah berterbangan ke kiri ke kanan karna tiupan angin malam, lagi. Entah untuk yang keberapa kalinya seorang Azalea berdiri di ujung jembatan kayu yang menghadap langsung ke arah lautan, entah untuk yang ke berapa kalinya gadis berambut panjang itu menutup matanya menikmati setiap sensasi yang di dapatnya setiap mengunjungi tempat itu dan entah untuk ke berapa kalinya lagi ia sudah mengulang kisah masa lalu yang hampir mati terkubur rindu yang begitu mendalam

Entahlah, semuanya ada di takdir Tuhan dan semua akan indah pada waktunya ... itulah pikir Lea

Namun masihkah ada kesempatan untuknya, masihkah ada kesempatan untuknya mengakhiri rasa rindu yang sudah membelenggu dirinya selama ini akankah takdir itu bisa tertulis di tangannya, akankah kebahagiaan yang di renggut secara paksa darinya akan kembali ke pelukannya

Akankah. Lagi, lagi, dan lagi hal itu hanya akan terjawab oleh sang waktu dan ketentuan takdir yang di tulis Tuhan

"Di sini tempat kita pertama kali bertemu, kenangan indah yang pernah kita ukir bersama masih terasa nyata, senyum mu tawamu masih membekas di jembatan kayu penuh makna " gumamnya sembari menatap lurus ke depan di mana terbentang nya lautan

"Raga kita memang terpisah jauh tapi tidak dengan hati kita yang akan selalu mengukir sebuah nama dan hatiku hanya akan mengukir satu nama yaitu namamu, Aksa " ujarnya kini di sertai senyuman yang menawan

Sang rembulan pun kini juga sudah menampakkan dirinya. sinar teduhnya menembus sang awan dan mendarat tepat di wajah Azalea yang terlihat begitu tenang, matanya kemudian menatap pada pojok jembatan di sana dia melihat dua anak berbeda jenis kelamin sedang berpelukan atau lebih tepatnya anak laki laki itu sedang memeluk sang anak perempuan yang kedinginan

"Dingin " lirih gadis kecil itu ia semakin memper erat pelukannya pada lututnya

Anak laki laki di sampingnya menoleh padanya kemudian secara tiba tiba ia memeluk gadis kecil yang sudah kedinginan dengan bibir yang memucat

"Ka-mu nga-ngapa-in ?" Tanya gadis itu terbata

Anak laki laki itu tersenyum "meluk kamu, supaya kamu nggak kedinginan lagi " ucapnya

Gadis itu tersenyum simpul "makasih " ucapanya tulus, namun setelahnya ia malah menutup matanya, suhu tubuhnya tiba tiba menjadi dingin dan wajahnya terlihat semakin memucat

"Jangan, jangan, jangan tutup mata kamu, jangan tinggalin aku " ucapanya sembari menepuk pipi gadis kecil itu pelan berharap gadis kecil itu membuka matanya

She's Azalea : The Queen 1 [END]  SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang