Bab 25

1.7K 144 7
                                    

BOM

"Huh, untung gue sempet keluar " ucapnya lega sembari mengatur nafasnya yang terasa memburu karena sehabis meloncat dari jendela kaca bangunan yang kini sudah terbakar habis di lalap api

"Le! Lo nggak Papa ?"tanya Kai yang baru saja datang menghampiri Lea

"Aman "ucap Lea santai, kemudian berlalu pergi menghampiri anggotanya

"Kita langsung pergi dari pulau itu " ujar Lea tanpa menatap siapapun dengan kaki jenjangnya yang terus berjalan lurus

"Baik queen "jawab mereka serentak kemudian mengikuti langkah Lea

¶¶÷¶¶

Suara deru langkah cepat terdengar jelas hingga di ujung lorong, beberapa orang berteriak ketakutan ada juga yang hanya terdiam di tempat dengan tubuh kaku bak sudah diberi paku

Seorang gadis berkacamata hitam terlihat turun dari dalam mobil berwarna merah yang ditumpanginya

Banyak pria berbadan besar berada di sekelilingnya memberikan pengamanan ketat pada gadis itu

Orang orang disekitarnya terlihat menatap mereka takut, seolah nyawa mereka kini sedang diujung tanduk

"Cepat, kita harus pergi dari sini sebelum kedatangan kita diketahui oleh mereka " ucap gadis itu

"Baik queen " jawab para pria berbadan besar itu dengan patuh

"Tunggu gue, kak" batin gadis itu disertai seringai an di bibirnya

¶¶÷¶¶

PRANG

suara benda terjatuh, bukan! Lebih tepatnya adalah suara benda di banting terdengar nyaring ditelinga

"BAGAIMANA DIA BISA KABUR, HAH "bentak seorang pria pada semua anak buahnya yang sedang merunduk takut

"Maaf tuan, kami tadi sedang menjaganya tapi tiba tiba kami semua merasa mengantuk hingga tertidur " ujar salah satu pria menjawab bentakan pria di depannya

"Kalian ini tidak ada yang becus, kalian cuma menjaga 1 orang wanita saja tidak bisa, dasar tak berguna " hinanya namun tak ada yang bersuara mereka hanya diam dengan kepala tertunduk menikmati setiap kata yang keluar dari mulut pria itu yang tak lain adalah Prayudha

"Sudahlah lah kak, tak ada gunanya untuk memarahi mereka sekarang yang terpenting kita harus segera menangkap Sintya sebelum dia pergi terlalu jauh " usul Prayudi

Prayudha pun mengangguk dan segera pergi mencari Sintya yang kabur dari sandraannya entah bagaimana caranya

"Bang " panggil Tasya pada kakak laki lakinya

"Kenapa ?" Tanyanya sembari menatap Tasya dengan satu alis terangkat

"Gue ngerasa ada yang salah " jawab Tasya

"Salah? "Tanya nya lagi

"Iya, dimulai dari kematian mawar yang gue kira adalah Lea, sampai kaburnya Sintya dan gue baru aja dapat kabar dari anak buah gue kalau mansion dipulau yang dijadiin gudang senjata dibom sama orang yang mereka nggak tau siapa "jelas Tasya

"Entahlah pusing gue " ujarnya kemudian meninggalkan Tasya yang sedang merenggut kesal

"BANG RENO " teriak Tasya namun tak digubris sedikitpun oleh Reno

Masih ingat Reno? Dia adalah salah satu anggota Zwarte Devil yang di pimpin oleh Kai, dia juga merupakan salah satu sahabat Kai
Dan yang paling penting dia adalah Gareno Diar Prayudha anak sulung keluarga Prayudha sekaligus kakak dari Tasya

¶¶÷¶¶

"Kau tak apa apa kan?" Suara bas milik seorang pria membuat seorang wanita yang sedang duduk di bangku sembari meneguk minuman botol ditangannya menoleh

"Aman " jawabannya sembari mengacungkan jempolnya pertanda kalau dia baik baik saja

"Capek juga main kucing kucingan sama orang orang suruhan Prayudha "ujar pria itu sembari terkekeh dan ikut duduk di samping sang wanita

"Ya setidaknya kau menikmatinya bukan? Gio! " Ujar wanita itu

"Kau pun sama Sintya " balas Gio

Sepasang suami istri itu melanjutkan pembicaraan mereka sembari melanjutkan perjalanan mereka menuju suatu tempat

¶¶÷¶¶

Angin berhembus dengan sangat kencang beriringan dengan mendaratnya 5 buah helikopter disebuah tanah kosong yang sangat luas

Lea, mata gadis itu tertuju pada satu helikopter yang mendarat paling akhir, bukan pada helikopternya namun dia lebih pada sang pilot yang mengendarai helikopter tersebut

Baling baling dari masing masing helikopter mulai berhenti berputar satu persatu orang keluar dari 5 helikopter itu

Seorang gadis dengan kacamata hitam ditambah jaket kulit berwarna senada bukan cuma jaket dan kacamata saja yang berwarna hitam namun seluruh pakaian yang terlihat dipakai gadis itu hanyalah warna hitam di tangan kirinya terdapat sebuah senapan

"Hai Lea " sapanya

Lea tersenyum sebentar " hai juga, Kaira " balasnya

¶¶÷¶¶

Makasih buat kalian yang masih mau nunggu walaupun tau aku up nya lama banget 😂 makasih juga buat kalian yang masih setia baca walaupun tau cerita ku ini rada aneh, bukan rada sih tapi emang aneh menurutku 😌

Maaf kalau masih banyak typo

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini

Aku bakalan up kalau vote nya udah sesuai harapanku 😂

See you in the next part all 😘

Z

She's Azalea : The Queen 1 [END]  SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang