19. pesan masuk dan percakapan edisi echan.

250 44 177
                                    

Maakkk, mau jaemin😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maakkk, mau jaemin😭

_





"Hai cewek."

Arumi yang lagi diem sendirian di sisi lapangan yang ada di penginapan itu mengalihkan pandangannya pada sumber suara. "Sendirian aja neng, nggak takut kesurupan."

Dengan malas arumi merolling bola matanya, haechan emang random.

"Katanya ada api unggun, ya." Arumi mengangguki ucapan haechan, lantas netra gadis itu kembali tertuju pada lelaki berkulit tan yang ada di sampingnya. "Yang lain mana, chan?"

"Renjun lagi ngerok si jaemin, kayanya dia masuk angin dah, tadi di bus aja mukanya udah pucet banget. Padahal kita tau, dia bukan orang yang sering mabok perjalanan, dia juga nggak makan yang stroberi-stroberi tadi."

Seketika arumi menelan salivanya sendiri, membayangkan momen yang harusnya arumi nabok jaemin tapi malah membisu sampai-sampai nggak sadar, kalo jaemin udah pergi pindah ke busnya.

Tapi... kenapa harus sampe mual-mual, bahkan sampai mukanya kelihatan pucet? Seburuk itu ya sehabis silaturahmi bibir sama gue? Hadeuh b*jingan.  

Akhirnya lapangan ramai oleh para penghuni angkatan kelas 12 tahun ini, haechan tetap ada bersama arumi. Api unggun juga sudah dinyalakan.

"Rum, lo tahu nggak?" Haechan bertanya dengan mata yang terus memandang ke arah MC yang tengah berdiri di balik api unggun.

"Kenapa?"

"Jaemin tuh kaya api unggun," kini netra lelaki berkulit tan itu memilih menatap gadis di sampingnya yang tengah fokus kedepan. "Pernah denger filosofi api?"

"Engga, kenapa?"

"Api itu terus menyala, menggambarkan semangat yang nggak pernah padam. Dia ngebakar semuanya, tanpa takut rasa penyesalan akan datang menghampiri." Ucapan haechan membuat atensi arumi sedikit teralihkan padanya. "Gue denger, dia putusin semua ceweknya."

"Dia bahkan ambil jalan nekat, dan nggak pernah nyesel ngelakuin itu. Tapi kenapa lo masih semu? Bukannya lo bilang, lo juga suka sama dia?"  Pertanyaan frontal itu tak jarang haechan lontarkan untuk arumi.

Haechan mungkin terkesan jahil dan cuek pada keadaan, namun bila di kenal lebih dalam. Pria berkulit tan ini adalah manusia paling ahli mencampuri urusan orang, bukan urusan buruk, namun ia hanya ingin meluruskan. Entahlah, di mata haechan. Hal yang harusnya terjadi, harus cepat-cepat terjadi.  

"Gue nggak bisa, chan." Arumi tersenyum, netranya memandang jaemin yang sudah maju ke tengah lingkaran entah untuk apa.

tolol, tolol banget. greget banget haechan kepingin ngomong gitu. Tapi karena arumi cewek, kalo debat pasti akan panjang, jadi haechan lebih memilih pasrah dan memandang ke arah jaemin yang ada di tengah lingkaran.

Jaemin The CasanovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang