MGBS2_Part 02

820 94 4
                                    

Happy Reading💚
Please give me vote and comment 🙏🥰




.


Dengan dada yang naik turun, dan napas yang memburu. Hye Rin berlari menuju ke dorm NCT, tapi saat dia membuka pintunya, hanya kegelapan yang ia lihat.

"Jisung!" panggil Hye Rin sambil bergerak masuk mencari sakelar lampu.

"Taeyong!" panggilnya lagi, mulai khawatir karena takut member NCT kenapa-napa.

"Tae—" ucap Hye Rin terpotong, karena tiba-tiba saja lampunya menyala. Yang membuatnya terkejut dan diam terpaku di tempatnya.

Semua member NCT langsung keluar dari tempat persembunyian nya dan langsung menghampiri Hye Rin dengan sebuah kue yang Taeyong bawa, tidak lupa sebuah lilin yang menyala.

Hye Rin hanya dian saja, dengan tatapan mata yang menatap lurus ke depan.

"Saengil chukahamnida, saengil chukahamnidasaeingil chukahamnida. Saranghaneun uri Hye Rin, saengil chukahamnida (selamat ulang tahun, selamat ulang tahun. Kepada Hye Rin ku, selamat ulang tahun.)" mereka langsung berlari dengan menghampiri Hye Rin.

"Hye Rin, waeyo?" tanya Taeil.

"Apakah kau tidak suka?" tanya Johnny.

"Apa kamu ma—" ucap Chenle terpotong, karena terkejut dengan pelukan dadakan dari Hye Rin.

"Wae?" tanya Chenle merasa tidak enak.

Taeyong hanya melihat itu saja, dia memahami karena posisi Chenle sangat dekat dengan Hye Rin daripada dirinya, ditambah Taeyong juga membawa kue.

"Wae? Kenapa kau menangis?" tanya Chenle saat merakan pundaknya basah.

Hye Rin semakin terisak di pelukan Chenle, bagaimana bisa mereka membohonginya seperti ini. Bahkan demi menuju ke sini, Hye Rin hampir saja menabrak sebuah mobil.

Rasa kecewa, lega, dan bahagia bercampur padu menjadi satu. Entah Hye Rin harus menunjukkan yang mana? Apakah ia harus menunjukkan rasa kecewa, karena telah dibohongi oleh mereka? Atau lega, karena member NCT baik-baik saja? Atau mungkin bahagia, karena masih ada orang yang merayakan ulang tahunnya?

Dia sangat bingung sekarang.

Karena apa?

Karena sejak Hye Rin berusia dua belas tahun, sampai sekarang. Ia tidak pernah merayakan hati ulang tahunnya itu, karena hari ulang tahunnya bertepatan dengan hari dimana Hye Na meninggal.

Sebenarnya jika boleh jujur, Hye Rin sangat membenci hari ulang tahunnya ini. Karena setiap mengingat hari ini, rasa bersalah mulai muncul di lubuk hati Hye Rin.

Ia selalu berfikir.

Kenapa tidak dia saja yang mati, menggantikan Hye Na? Kenapa tidak ia saja yang menggantikan Hye Na merasakan rasa sakit yang Hye Na terima? Kenapa dulu ia tidak bisa menyelamatkan Hye Na? Kenapa dan kenapa! Lagi-lagi, Tuhan tidak mengambil nyawanya saja?

Begitu besarkah dosanya, sampai Tuhan tidak mau mengambil nyawanya? Dan memilih untuk menyiksanya di dunia yang kejam dan gelap ini?

Hye Rin menghembuskan napasnya, berusaha menenangkan dirinya dan melupakan semua yang ia pikirkan tadi, tentang masa lalunya.

Ia berpikir, masa lalu adalah sebuah kenangan yang harus ia lupakan. Cukup ambil kenangan yang membuatnya bahagia saja, tidak untuk kenangan yang pahit.

My Gangster Bodyguard [NCT] S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang