Halo semua gimana cerita aku?
Jika ada yang salah tolang di kasih saran iya gusyy. Karna itu penting banget buat aku🙏🙏🙏Jangan lupa vote dan komen🙏😊😘
Tolong tandai typo yang bertebar
Bertebaran🙏
.
.
Happy Reading"Orang lain hanya dapat melihat tanpa merasaka seperti apa perasaan kita. Jadi berusahalah menjadi kuat agar orang lain tau kau bahagia."
🌹ZEA DIOVA🌹
***
"KENAPA HARUS AKU, RAFAEL...!" teriak Zea kuat.
Zea saat ini berada di taman lama sekolah, yang sudah tidak pernah di datangin orang lagi. Zea duduk di bawah pahon besar sambil menagis merasa sedih akan dirinya.
"Managislah selagi itu bisa menenangkanmu."
"Ryan ko.k bisa ka..mu ke sini." ucap Zea yang terbata bata akibat sesegukan. Ryan duduk tepat di samping Zea.
"Aku lihat kamu lari dari kelas terus aku kejer kamu deh."
Ryan memang sedari tadi berada di ruang osis setelah selsai dari urusanya dia langsung menuju kelas tapi sebelum sampai, Ryan malah melihat Zea berlari keluar kelas.
"Kamu kenapa? ada masalah lagi sama Rafael!?" tanya Ryan lembut.
"Aku tuh gak tau lagi Ryan, Maksud dia apasih, kenapa aku terus yang dia usik. Dasar memang gak punya hati, hati batu, banci, beraninya cuman sama perempuan, DASAR RAFEAL GILAAAA. " Ryan hanya diam mendengar keluahan dari mulut Zea dia membiarkan Zea puas dengan semua unek uneknya.
"Teriak lah Zea tak ada orang disini hanya aku, aku teman mu. Teriak lah sepuas mu sampai parasaan mu lega." Zea yang mendengar perkataan Ryan lalu berteriak sekeras mungkin.
"AAAAAAAA AKU CAPEK, AAAAAAA!." teriak Zea cukup keras.
Zea terdiam cukup lama setelah melakukan aksi teriaknya. Iya dan Ryan tidak masuk kelas hari ini. Di karenakan Zea yang malas dengan keadaanya yang seperti ini, namun beda dengan Ryan, ryan tidak masuk di karenakan ingin menemani Zea. Iya tak ingin teman baiknya itu kenapa napa lagi.
"Ayo kita bolos" Ryan menarik tangan Zea lalu menggenggamnya setelah itu berjalan pergi ke tembok belakang sekolah.
"Bolos ke mana, dan kita keluarnya dari mana Ryan?" tanya Zea pada Ryan yang masih fokus menuntun jalan.
"Udah kamu tenang aja aman kok."
Sahut Ryan yang terus berjalan. Zea lalu memilih menuruti Ryan."Oke udah sampai."
"Loh mana jalannya kok cuman tembok." ucap Zea kaget.
"Iya.. kita manjat dari situ."
"Gak mau ah, nanti jatuh Ryan."
"Udah kamu tenang aja, sekarang kamu naik dari pundak aku." ujar Ryan yang sudah berjongkok. "Buruan Zea."
"Aku berat loh." ucap Zea ragu
"Udah naik aja." mendengar sahutan Ryan Zea yang awalnya ragu, berusah untuk naik.
"Pelan pelan naiknya Ryan, aku takut." teriak Zea kecil, yang saat ini sudah berdiri di pundak Ryan.
"Abis itu kamu naikin temboknya. baru itu turun, di bawah sana ada pijakan kaki kamu langsung pijak aja. Ucap Ryan mengarahkan.
Zea lalu mengikuti semua arahan Ryan. Lalu Zea sampai di luar tembok sekolah sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZEAEL
RomanceKetenangan Zea Diova hilang seketika setelah pertemuannya dengan Rafael Ciso Eldray, siksaan terus dirasakan olehnya. Tanpa rasa iba Rafael akan memperlakukan Zea seakan dirinya hama. Zea berusaha untuk terus menjauh tapi waktu seakan akan memaksany...