ZEAEL 7

81 33 25
                                    

Haii gusyy gimana cerita aku?
Semoga seru ya, dan teman teman jika ada saran atau masukkan tolong di sampaikan iya karena itu berguna banget untuk aku.🙏😊😍
Jangan lupa tandai typo yang bertebaran🙏

Jangan lupa vote dan komen😍😘
                                  .
                                  .
                                  .
                    Happy Reading

"Tanpa sadar diriku mulai memperhatikanmu, aku melupakan segala keburukan mu hanya dengan melihat ketenangan mu. Aku tak tau ada apa dengan ku? Namun jujur aku benci keadaan ini."

                                   🌹ZEA DIOVA🌹

                               ***

"ZEA DIOVA, KELAS XI IPA 1." ucap Rafael keras.

Zea dan teman temannya yang mendengar ucapan Rafael terkejut bukan main. Zea yang merasa tidak terima dengan ucapan Rafael langsung menggerebek maja kantin.

'Brukkk'

"Maksud kamu apa ngomong kayak gitu!" teriak Zea emosi

"Dan mulai sekarang jangan ada yang berani ngaku ngaku sebagai pacar Zea Diova, karna detik ini, menit ini, dan jam ini. Zea Diova seutuhnya milik gue." ucap Rafael seakan tidak peduli dengan ucapan Zea.

"Rafael maksud lo apa ngomong kayak gitu, kasian tau. Kalok lo mau ganggu dia, iya ganggu aja yang sewajarnya." komentar niko yang kasian melihat Zea.

"Ehh bodah..., mana ada ganggu wajar. Yang ada, orang ganggu itu namanya ngebully secara tidak langsung." ujar kelvin mebenahi ucapan temanya.

"Diam lo berdua." mendengar ucapan Rafael mebuat niko dan kelvin diam tidak berani untuk melanjutkan ucapannya.

Merasa kesal mendengar ucapan temannya Rafael lebih memilih pergi. Zea yang melihat Rafael pergi dari kantin berteriak memanggilnya.

"Rafael....mau kemana kamu, jawab aku dulu." teriak Zea bangkit dari duduknya hendak mengikuti langkah Rafael yang sudah pergi dari kantin.

"Ke mana." cegah Ryan dengan menarik tangan Zea.

"Aku mau kejer Rafael... Ryan, aku butuh penjelasan aku nggak mau terus terusan dia giniin lagi." ucap Zea

Ryan memang sedari tadi sudah selesai memesan makanan mereka, tetepi iya hanya memilih diam mendengarkan semua ucapan Rafael.

"Gak usah biar aja." ucap Ryan sambil menatap mata Zea lekat.

"Iya Zea udah nggak usah biar aja dia, dia udah gila. Nggak usah di tanggapi biarin aja dia." ujar Ajeng menggikuti untuk mencegah temannya itu, lalu dibalas anggukan Kanza.

"Nggak bisa aku harus pergi." Zea lalu melepas genggaman tangannya dari Ryan dan pergi menyusul Rafael yang entah pergi kemana.

"Lah kalok Rafael pergi siap yang bayar makan kita semua." teriak salah satu siswa.

"Lo pada tenang aja, karena temen gue bakal bayar semua ini." ucap deren menyauti siswa itu.

"Emang siapa Ren, yang bakal bayar?" tanya niko pada temannya itu.

"Iya lo lah emang siap lagi." ucap kelvin menjawab pertanyaan Niko.

"Loh kok gue sih."protes Niko

"KARENA LO NIKO PERIS ALASKA, ANAK PEMILIK SEKOLAH INI."teriak kompak Deren dan Kelvi di sertai tawa keduanya.

                               ***

Zea berkeliling cukup lama mencari Rafael. Bahkan dirinya meningalkan kelas hanya untukku mencari Rafael berada sekarang, namun ternyata Zea malah menemuka Rafael di rooftop sekolah sendirian. Tidur di kursi yang di susun menjadi rapat.

ZEAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang