3.6

146 34 0
                                    

kalo banyak typo mohon maklum yaa hehe:))

selamat membaca~~

--^^--

Haris merasa aneh saat Victor, rekan fotografernya yang juga bertugas mengurus manajemen studio berkata bahwa hari ini dirinya tidak perlu membawa mobil karena kliennya sendirilah yang akan membawa dirinya ke tempat pemotretan. jelas aneh karena biasanya kilen hanya akan memberikan alamat lokasi pemotretan dan sang fotografer akan datang sendiri tepat waktu di lokasi untuk mempersiapkan peralatan.

"hanya paket dokumentasi foto, kau hanya perlu membawa kamera saja, Rav." begitu kata Victor tadi malam melalui sambungan telepon.

Hari ini Haris sudah selesai bersiap. dilihatnya jam yang menggantung diatas pintu kamar masih menunjukan pukul setengah tujuh. Haris akan berangkat menuju studio sepagi ini karena kliennya membuat janji dari jam 8. Padahal studio saja belum buka sepagi itu.

sesampainya di studio foto lelaki itu menghubungi Valen terlebih dahulu, memberitahukan bahwa dirinya hari ini memiliki jadwal seharian. agak merasa bersalah juga karena dua hari ini dirinya tidak memberikan kabar pada gadis yang sudah lama tinggal bersamanya.

meskipun Victor memberitahukan agar dirinya hanya membawa kamera saja, tapi Haris tetap menyiapkan barang lain yang sekiranya akan ia butuhkan. tas berisi peralatannya sudah selesai ia kemas. masih setengah delapan. mengabaikan perut yang berbunyi minta diisi, Haris lebih memilih mengelap lensa-lensa kamera koleksinya.

pukul delapan ada seorang pegawai yang datang. studio biasanya baru buka jam sembilan, tapi para pegawai diharuskan datang lebih pagi.

jam delapan lewat sepuluh pintu ruang kerjanya diketuk. salah satu pegawai memberitahukan bahwa kliennya sudah datang. maka Haris segera turun dengan membawa tas berisi perlengkapan pemotretan.

seorang  gadis berdiri memunggungi, menghadap pada dinding kaca sambil melihat lihat koleksi foto para model yang pernah melakukan pemotretan di studio yang sengaja ditempel pada sebuah mading.

gadis itu berbalik saat melihat pantulan haris dibelakangnya. ia tersenyum manis. mereka berdua beriringan berjalan menuju mobil yang terparkir didepan studio.

o0o

Emeraldina Walden. Model cantik itu membuka kursi penumpang belakang, "taruh disini saja barang bawaanmu," ujarnya. Maka haris menurunkan tas miliknya disana, sedikit menata posisi tas agar tidak terlalu terguncang saat diperjalanan karena didalam sana terdapat peralatan penting.

"perjalanan menuju lokasi agak memakan waktu, ayo!"

keduanya kini sudah berada didalam mobil. lagi lagi Haris merasa aneh karena dirinya tidak biasa duduk dikursi penumpang begini, apalagi yang mengendarai mobil saat ini adalah seorang perempuan.

Haris ingat dengan kliennya ini, dia adalah model yang pernah ia foto dalam pemotretan untuk sebuah brand fashion. Model yang tiba-tiba mengalami serangan panik dan gangguan cemas. Model yang membuatnya berinteraksi dengan model yang ia potret. biasanya haris tidak pernah berinteraksi dengan model-model yang ia foto, ia hanya berbicara sekenanya untuk membenarkan pose misalnya. dan gadis yang kini duduk dikursi kemudi ini adalah model pertama yang membuatnya berbicara saat sesi pemotretan.

Emma menepikan mobilnya. haris kira mereka sudah sampai, ia melihat jam pada ponselnya jam 8:45. ternyata gadis itu menepi pada sebuah restoran, ia meminta Haris untuk menunggu sejenak. gadis itu memasuki restoran tersebut.

tidak berselang lama, dua pegawai restoran keluar dengan membawa banyak boks makanan. Emma membuka bagasi mobilnya membiarkan para pegawai itu menyimpan pesanannya disana sedangkan dirinya kembali berlalu. kini gadis itu memasuki toko yang terletak tepat disamping restoran. toko kue, saat haris membaca tulisan yang tertera diatas bangunan tersebut.

Panorama | Kim Chaewon x Kim Sunwoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang