Loc : Hutan PerkemahanSesampainya di sana, hal yang diperintahkan oleh panitia pelaksana atau anggota OSIS kelas 12 adalah membangun sebuah tenda untuk masing-masing kelompok yang berisikan 5 orang.
Krist dan New berada di kelompok yang sama dan kini mereka berdua tengah membangun sebuah tenda bersama 3 orang teman sekelompoknya yaitu Win, PP, dan Toptap.
"bagian belakang udah belum?" tanya New pada Toptap dan Win.
"sebentar dikit lagi–—eh udah nih!"
"YEAY!!!"
"ayo masukin barang-barang ke tenda dulu!" ucap Krist yang di angguki oleh mereka.
Untung saja tenda ini muat untuk 5 orang, walaupun pas banget dan mereka akan tidur saling berdempetan.
sabar Krist, cuman semalam doang tidur kaya gini. Batin Krist.
Saat asik menata barang-barang yang dibawa tiba-tiba suara sirine pun berbunyi yang artinya mereka harus segera berkumpul di lapangan utama.
semua peserta mulai berlarian menuju asal suara sirine itu. Sesampainya disana Krist melihat para anggota OSIS angkatan Singto sudah berkumpul dan Singto sedang berdiri ditengah dengan sebuah pengeras suara yang berada ditangannya.
"Sekarang waktunya makan siang! Jadi kalian bisa duduk melingkar sekarang! nanti anggota OSIS yang akan memberikan makanannya, Cepat!" ucap Singto sedikit berteriak.
Melihat raut wajah Singto yang sedang pura-pura marah itu membuat Krist menahan tawa.
Apa sih.. marah-marah mulu! mana hidungnya kembang kempis lagi hahaha.. ngakak banget woy. Batin Krist.
"Kenapa Krist tahan ketawa gitu? ADA YANG LUCU?!"
mendengar perkataan Singto membuat Krist segera menutup rapat mulutnya, aktivitas orang-orang disana juga terhenti lalu menatap Krist yang sedang menunduk itu.
Sementara New dan Toptap yang berada di kedua sisinya beberapa kali menyenggol lengan Krist lalu berbisik.
"Krist kamu dimarahin tuh ssttt.."
"Diem aja Krist, nanti kita dihukum loh."
"Gue liatin lubang hidungnya kembang kempis ngakak banget tau!" balas Krist dengan suara yang hanya bisa didengar oleh New dan Toptap.
mereka pun kembali mengikuti kegiatan makan bersama.
🦁🐢
waktu menunjukkan pukul 5 sore. para panitia dan calon anggota osis tengah menikmati waktu istirahat setelah dari siang tadi mereka di jemur dibawah terik matahari seraya mengikuti kegiatan baris-berbaris.
beberapa dari mereka menghabiskan waktu untuk membersihkan tubuh, memakan cemilan yang dibawa dari rumah, atau bergosip ria.
sama hal nya dengan yang lain. Krist, New, dan PP tengah asik mengobrol didalam tenda sambil menunggu Toptap dan Win yang tengah membersihkan diri.
"Badan gue pegel-pegel semua anjir!"
"Iya sama. Badan aku juga Krist, mana kulit aku jadi warna merah gini."
"Lo nya aja yang terlalu putih, New! dasar polar bear."
"Ihh biarin wle!"
"Kita di kasih makan sore gak sih?" sahut PP.
"Kayaknya engga deh tapi nanti jam 7 malam kita makan bersama."
"Gue laper banget nih.."
"Gue juga Krist, seduh mie aja yuk!" ajak PP.
"Wah ide yang bagus tuh! yuk kita seduh mie aja, aku juga laper."
Krist mengangguk setuju lalu mengambil cup mie instan yang berada di tas nya. Namun Krist mengambil 2 cup mie instan untuk dirinya dan Singto. karena Krist yakin kalau Singto pasti lapar dan tidak membawa mie instan diranselnya.
"Kok 2 Krist? kamu laper banget ya?" tanya New.
"Buat Singto satunya lagi." jawab Krist dengan berbisik kepada New.
Cowok dengan julukan polar bear itu membuat mulutnya berbentuk huruf 'O' seraya menganggukkan kepalanya.
pada akhirnya mereka bertiga beranjak menuju stand panitia konsumsi untuk meminta air panas.
"Permisi Kak Ara.."
"Eh kalian, kenapa?"
"Kami mau minta air panas buat seduh mie instan, boleh kak?" tanya PP.
"Boleh dong, taro meja aja cup nya."
ketiganya meletakkan cup mie instan di meja konsumsi lalu Ara menuangkan air panas kedalam cup tersebut satu persatu.
"Udah semua ya."
"Makasih Kak Ara." ucap mereka kompak.
"Iya sama-sama."
setelah mendapatkan air panas untuk mie instan mereka pun memutuskan untuk kembali ke dalam tenda. Tetapi selama perjalanan menuju tenda, Krist mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Singto.
rupanya Singto baru saja selesai membersihkan diri dan sedang berjalan menuju tendanya.
"Gais! kalian duluan aja ya.. gue ada urusan sebentar."
"Okey."
"Duluan ya Krist.."
Krist mengangguk lalu mulai berjalan ke arah Singto.
"Heh orang!"
merasa di panggil, Singto memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggilnya seperti itu.
"Gak sopan banget sama senior!" balas Singto.
"Please deh ini lagi waktu santai jadi sekarang Lo suami gue bukan senior gue!"
"Terserah!"
"Nih buat Lo!" Krist menyerahkan salah satu cup mie kepada Singto.
"Tumben banget."
"Tumban tumben! tiap hari juga gue yang siapin Lo makan anjir."
"Hehe.. Makasih istriku."
"Ew! dah ah gue mau balik ke tenda, awas aja kalau gak di abisin!"
"Iya bawel."
"Satu lagi!"
"Apa?"
"Snack gue yang ada di ransel Lo makan aja, itu sengaja gue minta taro disana karna itu buat Lo ngemil. Oh ya! kalau haus di ransel sebelah kiri ada botol minum juga."
Singto menatap Krist dengan tatapan yang sulit di artikan. Perasaan senang melingkupi dirinya saat ini.
"Krist"
"Hm?"
"Sini deketan! mau gue cium."
Kedua mata Krist membulat sempurna.
"GILA LO YA! cium tanah sana, Bye!" ucapnya sebelum melenggang pergi.
Singto terkekeh geli melihat Krist berjalan cepat menghampiri teman-temannya di tenda.
-----------------------
Jangan lupa vote🥺✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketosku Suamiku
RomanceON GOING! {Mpreg} . . . Dapat kabar bahwa keadaan sang Ibunda memburuk akibat kanker darah yang dideritanya membuat Krist sangat terpuruk. Sebab hanya Bunda nya yang ia miliki di dunia ini setelah 10 tahun yang lalu sang Ayah telah pergi meninggalka...