TIDAK PERLU MENJADI ORANG LAIN UNTUK SELALU TERUS BERSAMAKU
***
Motor Haiden berhenti tepat di depan gedung kampusnya. Dengan wajah bingung, Aya turun dari motor itu dan berterima kasih pada Haiden.
"Terima kasih sudah ngantar gue. Sekarang gue harus pergi, permisi". Haiden memegang tangan Aya
"Apa seperti ini cara lo berterima kasih?"
"Terus apa yang Lo inginkan?" Aya melihat beberapa mahasiswa yang melihatnya. Owh tidak! Aya sangat bingung.
Haiden menunjuk pipi. Aya melebarkan matanya, "Kiss me".
Aya menggelengkan kepalanya. "Tidak"
"Lo gak mau ya rupanya"
"Apapun yang Lo minta asal jangan itu", ucap Aya yang sudah sangat bingung. Ia harus segera pergi dari Haiden atau dia akan kena perkara lagi dengan Ade dan antek-anteknya
"Apapun? Apa Lo yakin?" Aya menganggukkan kepalanya. "Baiklah... Gue pegang omongan Lo". Setelah itu Haiden melepas genggaman tangannya dan membiarkan Aya pergi.
Aya berjalan sedikit berlari melewati lorong kampus menuju kelasnya. Ia menarik nafas lega saat ia duduk di bangkunya. 'Akhirnya aku tidak telat'
***
Haden duduk di bangku kelasnya. Tangan kirinya sedang memegang sebuah cup Coffe dan tangan kanan memegang smartphone nya. Ia tertawa saat melihat adegan lucu di sebuah kartun anak-anak berjudul 'Spongebob'.
"Hufffttt". Aldi duduk di sebelah Haiden sambil merampas Coffe nya. Haiden tidak mempermasalahkan Coffe nya karna moodnya sedang baik.
"Cukup kali ini gue lakuin hal gila itu"
"Ohh ayolah.. itu masih permainan kecil"
Aldi menaikkan sebelah alisnya dan mengarahkan badannya sehingga berhadapan dengan Haiden. "Kecil? Kalau kulit gue berbeda, Lo tanggung jawab"
"Lo tetap sama. Tidak ada yang berbeda. Tidak putih dan tidak hitam. Masih tetap sama. Coklat manis kan?" Kata Haiden sambil mengedipkan sebelah matanya
"Jyjyjk gue lihat elo, Den". Haiden tertawa sambil memegang perutnya.
"Okee. Karna Lo Uda bantu gue, gue ada rencana ngajak Lo makan"
"Apa?"
"Ayam geprek kantin. Bagian dada paling besar, right?"
"Cihhh... Sogokan Lo gak berkualitas"
"Okee.. nanti malam gue ajak Lo ke Club. Gue traktir Lo Sampek Lo bosen minum"
Aldi menaikkan sebelah alisnya, "Tidak mungkin"
"Gue tunggu Lo di Club" kata Haiden sambil menatap layar handphone nya kembali.
***
Angga meletakkan tas ransel nya dengan kasar.
"Sial! Ahkkkk!!!" Angga menarik rambutnya kasar ke belakang. Dia mengusap wajahnya dan menghempaskan tubuhnya ke bangku.
Dua orang teman yang dekat dengan Angga menghampirinya dan bertanya, "Ada apa dengan Lo?"
"Sial!! Dia Uda berani masuk kedalam hidup gue dan Aya. Siapa dia? Kenapa dia slalu ada diantara kami berdua" kata Angga dengan nada tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BITCH
Romance"I WILL KILL YOU KILL WITHOUT MAKING YOU BLEED" Diharap bijak dalam membaca...