🌼Happy reading🌼
"Kamu"
Aya melihat ke sekeliling nya. Ini tidak terlihat seperti rumah atau hotel.
"Ini apartemen gue", Aya tercengang
"Kenapa Lo nyulik gue!! Ini melanggar peraturan atas dasar penculikan"
"Gue gak nyulik Lo" jawab Haiden santai
Aya memelotot kan matanya, "What!! Jelas-jelas Lo baru aja nyulik gue. Tangan diikat, mata ditutup" jelas Aya
"Mereka yang melakukannya bukan gue" jawab Haiden tak merasa bersalah. Aya diam tanpa berkomentar. Ia merasa percuma kalau melanjutkan. Jadi lebih baik dia diam dan tidak melanjutkan.
Haiden mengeluarkan selembar kertas dan menyerahkannya pada Aya. "Apa ini?"
"Lo sudah sekolah selama 12 tahun. Jadi Lo pasti ngerti maksutnya". Aya membaca tiap kata di kertas tersebut.
"Gue tidak mau"
"Lo harus mau"
"Gue menolak"
"Gue akan paksa Lo" Aya terdiam. Dia memelototi pria di sampingnya. Pria ini selalu sesuka hati padanya. "Lo pernah bilang mau menuruti apapun kemauan gue. Jadi sekarang gue minta Lo buat selalu ada sama gue sampai gue bilang Lo pergi".
'Sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa. Mampus aku!!', batin Aya.
"Lo lihat gue sekarang!" Aya melihat Haiden. "Jangan lihat gue dengan pandangan kasihan, karna gue tidak suka itu". Ya Tuhan!! Ingin aku memukul pria ini sekarang
"Lo pasti sudah dengar berita kan? Tentu saja kau sudah dengar, aku kan termasuk pria favorit". Apakah ada pria seperti ini? Bertanya dan menjawab pertanyaan nya sendiri? Mungkin dia sedang tidak waras. Atau akibat benturan keras dia menjadi sedikit tidak waras.
"Lo mulai hari ini" Aya kembali kaget. Aya ingin menjawabnya tapi_ "Tidak ada tapi-tapian"
"Gak bisa seperti itu dong. Lo nyuruh gue mendadak! Apa Lo tau, ibu gue nunggu dirumah. Gimana kalo dia nyariin gue"
"Gak akan ada yang nyariin Lo. Aldi udah ngomong sama nyokap Lo. Malam ini Lo akan nginap disini"
"Tidak!!" Jawab Aya panik
"Jangan membantah lagi. Aku mau istirahat" Haiden berusa pindah ke kursi rodanya tapi tak lama kemudian dia kembali berkata, "Disini kamar hanya ada satu jadi kamu tidur disini". Ucap Haiden sambil menepuk sofa tersebut
Aya menghela nafas lalu menyisir rambutnya yang tidak begitu panjang kebelakang dengan kasar.
Jakarta, 21:05
Perkataan Haiden ternyata tidak bercanda. Aya menginap dirumah pria ini entah sampai kapan. Dia juga penasaran, apa yang dikatakan Aldi pada mamanya sampai-sampai dia mengijinkan Aya menginap di apartemen Haiden.
Aya duduk di ruang tamu dan laptop di hadapannya. Ia menggigit kukunya sambil melamun. Ia masih memikirkan mengapa mamanya mengijinkannya.
Krekkkkk...
Lamunan Aya buyar saat mendengar seseorang membuka kulkas. Oh ternyata itu si pria menyebalkan.
"Apa yang kau lakukan disini?", Tanya Aya
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BITCH
Romance"I WILL KILL YOU KILL WITHOUT MAKING YOU BLEED" Diharap bijak dalam membaca...