Part- 08

39 3 1
                                    

Sosokmu terlihat begitu nyata
di dalam imajinasi ku...
Seolah-olah kau benar-benar bersamaku..
Namun, saat aku berusaha menggapaimu
Tiba-tiba kau menghilang begitu saja
Dari semua kenangan yang tersimpan dalam hatiku,
Aku mengumpulkan semua kenangan itu
dan menggabungkannya menjadi satu
Kemudian aku menatapmu yang terlihat jelas
Hingga aku bisa merasakan kehadiranmu
Bersama dengan rasa sakit yang tiba-tiba muncul...

***

Happy reading ☺️



Shasha menghela nafasnya kemudian meletakkan handphone nya di atas meja belajarnya. Saat ini pukul 18.51 waktu Belanda.

Ia menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya. Wajahnya seketika memanas dan setetes demi tetes air mengalir membasahi wajahnya yang putih itu.

Ia merasa bersalah pada Devon karna sudah meninggalkan nya. Tapi percayalah, semua ini tidak akan lama. Ia akan kembali. Dan Shasha sangat menunggu waktu itu tiba. Dimana ia akan datang ke Indonesia dan memeluk pria yang sedang dirindukannya.

Shasha mengambil sebuah foto berukuran sedang di mejanya. Ia memandangnya dan melihat betapa bahagianya mereka saat itu. Waktu itu sangat spesial bagi mereka. Karna hari itu adalah hari dimana Shasha berulang tahun.

Tidak ada yang mewah di hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang mewah di hari itu. Shasha hanya menginginkan Devon untuk berada bersamanya . Melakukan hal-hal kecil namun berarti baginya. Misalnya bermain sepeda, mengajarinya bermain gitar, membuat makan siang bersama, memasangkan masker kecantikan miliknya di wajah Devon, dan berciuman untuk pertama kalinya.

      Flashback...

"Diamlah sebentar! Kamu sangat tidak bisa diam". Shasa mengoleskan cairan masker diwajah Devon

Kakinya melingkar di pinggang Devon, sedangkan Devon memeluk pinggang Shasha. Dia sedang duduk di walk on closed membelakangi cermin. Devon menutup kedua matanya dan menikmati setiap gerakan lembut kuas di wajahnya

"Apa sudah selesai?"

"Hampir" jawab Shasha cepat

Bandana berbentuk telinga kucing berwarna merah muda itu membuat wajah tegas Devon berubah menjadi sosok Devon yang cute. Belum lagi saat masker yang juga berwarna merah muda itu menempel seluruhnya di wajah Dtevon. Siapa yang akan menyangka kalau Devon ternyata pria yang lucu.

"Hahaha" Shasha tertawa

Devon membuka matanya, "Mengapa kau tertawa?".

Shasha memiringkan badannya, "Kau terlihat sangat cute, sayang". Devon menatap Shasha

MY LITTLE BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang