Bab 2

302 13 0
                                    

SETELAH HILANGNYA RICO

Renata pulang dengan wajah gusar, dia terlihat sangat bingung sekaligus cemas. Karena Rico tiba-tiba hilang bagai di telan bumi. Ponselnya juga tidak aktif, namun pada saat akan masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba kaca mobilnya di lempari batu oleh seorang pengendara motor.

"Hey!" teriak Renata yang baru saja ingin masuk ke dalam rumah, lalu dia langsung keluar gerbang melihat pengendara motor.

Terlihat pengendara motor itu sudah menjauh dari pandangan nya. "Kurang ajar, dia tidak tahu kalau mobil ku harganya sangat mahal." Gumamnya.

Lalu dia masuk ke dalam mobilnya untuk mencari batu yang di lemparkan oleh pengendara motor.

Terlihat bungkusan kertas putih yang membungkus batu seukuran kepalan tangan. Renata pun membuka bungkusan yang berisi batu di tangannya.

JIKA KAU INGIN HIDUP, MAKA JANGAN PERNAH LAPOR POLISI..!!

Isi penggalan surat di kertas yang membungkus batu dilemparkan oleh orang tak dikenal, yang isinya merupakan ancaman untuk Renata. Lalu dengan langkah seribu, dia langsung masuk ke dalam rumah nya.

Seketika tubuhnya gemetaran, terlihat keluar keringat dingin di dahinya yang putih mulus.

"Non, ada apa?" Tanya Surti di hadapan Renata yang merupakan asisten rumah tangga. Surti melihat raut wajah Renata sangat ketakutan.

"Enggak ada apa-apa, Mbak Sur! Kau sudah selesai berbenah?" Tanya Renata yang masih mengatur nafasnya karena merasa takut dengan ancaman yang baru saja dia terima.

"Sudah Non... Saya mau ijin pulang," Pamit Surti yang sudah berdiri di hadapannya.

"Iya Mbak Sur, hati-hati ya!" Kata Renata sambil membukakan pintu untuk Surti, "Terima kasih ya, Mbak Sur!" teriak Renata yang langsung menutup pintu dengan cepat.

"Apakah orang itu kini mengancamku? Aku hanya perlu mencari tahu siapa bos Rico sebenarnya," Batin Renata yang memikirkan keadaan Rico. Karena Rico adalah teman sekolahnya sewaktu SMA. Renata berencana ingin membeli apartemen yang ditawarkan oleh Rico. Karena Rico memang sudah sering menawarkan apartemen padanya. Namun baru kali ini Renata suka dengan suasana yang di deskripsikan oleh Rico.

Renata menuju kamarnya, dia langsung membuka bajunya dan masuk ke kamar mandi. Sekedar menghilangkan kepenatan, dia berendam di bathtub dengan di tuang sabun aroma terapi wangi lavender kesukaan nya. Tiga puluh menit sudah dia merelaxkan tubuhnya, kemudian dia keluar hanya menggunakan handuk kimono bunga-bunga berwarna ungu bermotif bunga tulip.

"Rama, sejak kapan kau disitu?" Kaget Renata yang melihat keberadaan Rama di kamar nya.

"Sepuluh menit yang lalu," Jawab Rama yang sudah duduk di atas kasur milik Renata.

"Kenapa tidak memberitahu, kalau kau akan ke rumahku?" Tanya Renata sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Aku hanya ingin membuat kejutan untuk mu," Ucap Rama sembari berjalan mendekati Renata.

"Sayang, jangan gitu ah! Geli tahu," ucap Renata yang di kelitiki pinggang nya oleh Rama.

"Ren, aku ingin melamar mu. Kapan kita akan menikah?" Tanya Rama sambil memeluk Renata dari balik punggung nya.

"Ram, aku masih terikat kontrak satu tahun lagi. Kalau aku mengingkari nya, maka aku akan di pecat. Dan juga harus membayar ganti rugi yang sangat besar," Ucap Renata seraya berbalik ke arah Rama.

"Aku akan membayar ganti ruginya," Kata Rama sambil membelai pipi Renata.

"Bukan masalah uang, tapi tanggung jawab. Aku hanya ingin profesional dengan pekerjaan ku. Karena aku merintis karierku dari nol," Kata Renata yang langsung memegang tangan Rama.

"Baiklah, setahun lagi kau harus menikah denganku!" Ucap Rama yang ingin membuka handuk kimono yang di pakai oleh Renata.

"Sayang, kalau kita melakukan sekarang. Nanti saat malam pertama pernikahan kita, kau tidak akan merasakan sensasi belah duren. Sabar, ya!" Rayu Renata sembari mengecup pipi Rama.

"Iya, aku hanya ingin bagian pertama itu milikku. Jangan sampai tersentuh dengan milik orang lain!" Kata Rama yang langsung merapikan handuk kimono milik Renata.

"Prank...prank..." Terdengar suara pecahan kaca, di lantai bawah rumah Renata.

"Suara apa itu, Sayang?" Tanya Rama yang terkejut mendengar suara pecahan kaca.

"Orang itu, yang sepertinya tadi mengancam ku. Nanti akan aku jelaskan," Ucap Renata yang langsung mengenakan bajunya. Walaupun Rama sering melihat tubuh Renata, namun tak pernah sedikitpun dia menyentuhnya. Karena dia hanya ingin menyentuh Renata saat sudah menikah. Rama hanya bisa menelan salivanya, melihat kemolekan tubuh Renata.

"Sayang, ayo kita kebawah." Renata mengjak Rama, lalu dia terkejut saat melihat sudah ada kobaran api yang membakar korden nya.

"Ah! Apa yang telah mereka lakukan?" Teriak Renata yang ingin menuju pintu keluar.

"Sial, di kunci!" Ucap Rama yang mencoba membuka pintu rumah, namun tidak di temukan kunci rumah.

"Ren, sebenarnya apa yang telah terjadi?" Tanya Rama bingung dan juga panik karena ada kobaran api yang semakin membesar.

"Kita lompat dari kamarku," Kata Renata sembari menuntun tangan Rama menuju ke lantai atas rumahnya.

Mereka sudah berada di lantai atas kamar Renata. Dan mereka berlari menuju kearah balkon, Rama dan Renata sudah berdiri di depan jendela balkon.

"Apa kau yakin, Ren?" Tanya Rama sambil melihat ke arah bawah, yang merupakan kolam renang.

"Api sudah membesar, sedang kan jendela rumahku semuanya berteralis. Kita gak bisa keluar selain melompat," Ucap Renata yang sudah melompat terlebih dahulu.

"Wah gila kau, Ren!" pekik Rama yang ikut melompat.

"Ah!" teriak Renata yang sudah menceburkan diri ke kolam, lalu di susul oleh Rama.

Mereka berenang menuju tepian, Renata sudah naik dari kolam renang. Dia mencoba meraih tangan Rama. Namun naas bagi Renata yang langsung di bekap mulutnya oleh seseorang.

"Hey, mau kau bawa kemana pacarku?" Teriak Rama yang langsung berlari menuju orang yang membekap mulut Renata.

Rama melakukan perlawanan dengan menghajar orang yang membekap Renata. Renata pun  berhasil terlepas dari jeratan tangan orang misterius. Renata berlari ke arah Rama, dan berlindung dibelakangnya. Rama yang sedikit mengetahui ilmu beladiri, akhirnya memenangkan pertarungan. Dan laki-laki berjaket hitam serta memakai masker akhirnya kabur melarikan diri.

Rama langsung menuju mobilnya, yang memang kunci mobil masih berada di kantong bajunya.

Rama membawa Renata ke apartemen miliknya, dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya sedang di alami oleh Renata.

☘☘☘

"Untuk sementara kamu tinggal di sini, dan ceritakan kenapa semua ini terjadi padamu?" Tanya Rama yang sudah duduk berhadapan dengan Renata.

Renata pun menceritakan kejadian dari awal hingga akhirnya dia di kejar-kejar oleh orang aneh. Dan juga mendapatkan surat ancaman pembunuhan. Suratnya tertinggal dirumahnya, dan mungkin saat ini sudah terbakar hangus bersama bangunan rumah milik Renata.

"Jadi kamu adalah saksi satu-satunya kematian Rico?" Tanya Rama menatap Renata dengan intens.

"Iya," jawab Renata ketakutan sambil menggigit bibir bawahnya.

"Baiklah, aku akan menjagamu. Dan besok aku akan mengirimkan bodyguard khusus untuk mu. Serta aku akan berbicara pada pengacara ku," Kata Rama yang langsung memeluk Renata.  "Sekarang kamu tidurlah, besok akan aku belikan pakaian untuk mu," kata Rama seraya mengecup kening Renata.

Lalu Rama mengantar Renata ke dalam kamar, dan Rama langsung menghubungi pengacara nya untuk menanyakan kasus yang menimpa kekasih nya. Lalu dia menghubungi polisi, soal kebakaran yang terjadi di rumah Renata. Karena Rama merupakan pengusaha terkenal, tidak sulit baginya untuk melacak semua yang telah terjadi. Dia akan mengerahkan semua orang-orang nya, agar Renata dapat hidup tenang.

-

Silakan berikan vote untuk karya ku dan kalau kamu kasih komentar juga boleh. Author akan senang dengan komentar positif dari para reader. Yang pasti membangun ya, agar author bisa bersemangat mencari ide cerita.

I LOVE MY BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang