Bab 29

198 9 1
                                    


" Apa kau merindukanku?" Tanyanya yang langsung memeluk Renata.

" Aku tidak pernah sekalipun merindukan mu, Cih.." ucap Renata berbohong lalu memalingkan wajahnya.

" Rena, maafkan mama nak. " Katanya penuh penyesalan.

" Sebaiknya kau temani priamu, jangan pernah menganggap aku sebagai bagian dari keluarga mu." Ucap Renata yang melepaskan pelukannya.

" Rena, aku tahu siapa yang mencoba membunuhmu." Ibunya Renata memegang bahu Renata.

" Jangan coba merayuku, aku sudah melupakan mu sejak kau pergi dari ku dan ayahku." Ucap Renata dengan tatapan sinis

" Aku akan menunjukkan siapa yang akan membunuhmu. Ayo ikut aku." Ajakan nya menarik tangan Renata.

Renata dibawa oleh ibunya ke ruang tahanan Baba Chang.

Mereka sudah duduk dan menunggu kehadiran Baba Chang, yang masih berada di dalam sel tahanan.

" Mengapa kau membelaku?" Tanya Renata, " Bukankan kau sangat membenciku?"  Ujarnya.

Ibunya Renata hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum ke arah Renata.

" Kau sudah datang." Sapa Baba Chang yang datang dari arah pintu dan duduk di hadapan mereka.

Baba Chang terlihat mengerutkan keningnya, dia tak menyangka orang yang akan dibunuhnya berada di hadapannya.

" Sayang, perkenalkan Renata." Kata ibunya Renata yang bernama Lidya.

" Aku sudah mengenalnya." Sahutnya dengan menatap tajam ke arah Renata.

Renata bingung, kenapa ibunya memanggil sayang pada pria di hadapannya.

" Dia anakku." Jawab Lidya memperkenalkan Renata pada Baba Chang.

Sontak Baba Chang kaget dan langsung membulatkan kedua bola matanya.

" Apa?" Kaget Baba Chang, " Dia anakmu?" 

" Iya, dialah orang yang akan kau bunuh." Jelas Lidya sambil memegang tangan Renata.

" Apa?" Kaget Renata langsung berdiri, " Jadi orang ino yang kau panggil sayang itu akan membunuhku?" Pekik Renata sambil menunjuk jari telunjuk ke arah Baba Chang.

" Apa yang sedang kalian rencanakan?" Geram Renata yang mengepalkan kedua tangannya.

" Dengarkan dulu penjelasan mama Nak, mama disini akan membuatmu terlepas dari teror yang selama ini menyiksamu." Ucap Lidya yang menarik tangan Renata bermaksud ingin Renata duduk di sampingnya lagi.

" Tak usah pedulikan aku, urus saja laki-laki ini. Dan aku pastikan dia akan berada di dalam seumur hidupnya." Tegas Renata yang langsung pergi meninggalkan Lidya dan Baba Chang.

Alex yang menunggu di pintu keluar, dia tidak heran jika sikap Renata akan emosi melihat ibunya.

Alex mengikut Renata ke halaman kantor polisi, Renata ingin menyegarkan pikiran nya. Dia duduk bangku taman di bawah pohon besar yang rindang.

Sementara Lidya telah menjelaskan semua yang di ceritakan oleh Alex pada Baba Chang.

Memastikan bahwa Baba Chang akan menghentikan aksi teror pada Renata.

Baba Chang sangat sayang sekali pada Lidya, dia adalah cinta pertama sewaktu kuliah pertukaran antar pelajar di negaranya.

" Aku mohon, sebaiknya kau hentikan perbuatan mu yang meneror anakku." Pinta Lidya.

" Tapi aku sudah tanda tangan kontrak pada Joni." Ucapnya.

" Kembalikan saja uangnya, aku ingin hidup tenang bersama mu dan anakku." Kata Lidya yang sudah meneteskan air mata.

" Baiklah, tapi Joni tidak akan berhenti begitu saja  Dia akan melakukan segala cara agar niatnya membangun apartemen dan membunuh Renata belum berhasil." Terang Baba Chang.

" Aku akan pikirkan soal mengembalikan uang Joni." Ucap Lidya yang memegang tangan Baba Chang.

Renata begitu kecewa, dia marah dan benci pada ibunya.

" Rena, maafkan aku." Kata Alex yang mendekat Renata. 

Alex duduk di samping Renata, sambil menyandarkan badanya di sandaran bangku taman.

" Maaf soal apa?" Tanya Renata yang menoleh ke arah Alex.

" Aku yang memberitahukan mu soal teror yang dilakukan oleh suaminya." Jelas Alex.

" Apa? Suami?" Kaget Renata.

" Iya, aku meminta padanya agar menghentikan aksi teror yang dilakukan suaminya padamu. " Kata Alex, " Ibumu juga masih sayang padamu, hanya saja dulu mungkin dia hanya salah jalan." Ungkap Alex.

" Tahu apa kau soal ibuku?" Geram Renata menahan rasa kesal yang sudah memuncak di dadanya.

" Aku memang tidak tahu soal masa lalumu, namun aku hanya ingin kau selamat." Ujar Alex.

Renata memalingkan wajahnya dari hadapan Alex. Rasa sakit hatinya pada ibunya masih membekas, ditambah lagi suami ibunya adalah orang yang akan membunuhnya.

" Rena, bukankah kau ingin memang pembunuh Rico?" Tanya Alex yang memegang pundak Renata.

Renata berpikir, dulu memang tujuannya adalah ingin menangkap pembunuh Rico. Tetapi saat dia tahu harus berbuat dengan ibu kandungnya, Renata menjadi berubah pikiran.

" Apa yang kau pikirkan Ren? Kita akan kerjasama dengan Baba Chang mengungkap kasus kematian Rico. Dan membuat bosnya masuk penjara." Kata Alex bermaksud membuat Renata bersatu dengan ibu kandungnya.

" Baiklah, aku akan mengikuti semua rencana mu." Tutur Renata yang berbalik badan menghadap Alex.

Terlihat senyum mengembang di bibirnya, Renata begitu nyaman bersama Alex.

"Kring....kring..." Bunyi ponsel Renata berdering. Renata mengambil ponsel di dalam tasnya, lalu menekan tombol hijau dan menjawab panggilan.

" Halo Ram, "

" Rena, kamu baik-baik saja?"

Sekilas Renata melihat ke arah Alex, dia merasa bersalah pada Rama.

"Iya aku baik."

" Aku mendapat kabar kalau tempat kau tinggal di serang oleh beberapa orang?"

" Lalu?"

" Lalu aku mencemaskan mu."

" Hanya cemas?"

" Maafkan aku yang belum bisa pulang, karena kerjaan ku semakin banyak."

" Aku sudah nyaman bersama Alex."

" Nyaman bersama Alex? Maksudmu?"

" Oh, maksud ku sudah bersama bodyguard handal. Jadi kau tidak usah mencemaskan ku. Lagipula kau sudah membayar mahal untuk nya bukan?" 

" Iya, aku harap Alex bisa menjagamu sampai setahun ke depan."

" Apa? "

" Maafkan aku yang tak bisa bolak-balik menemuimu. Tahun depan proyekku akan selesai, dan akan melamarmu."

Renata membulat kan kedua matanya saat Rama berbicara soal lamaran. Suasana hening tanpa kata, terlihat Renata sedang melamun tanpa menjawab panggilan dari Rama.

"Ren, apa kau masih mendengarku?"

" Hah, apa tadi?" 

" Apa kau masih mendengarkan ku?"

" Oh, iya. Ram, aku harus menuju kantor polisi. Akan membuat laporan tentang kejadian semalam." 

" Baiklah, nanti akan ku hubungi lagi."

" Iya."

" I love you.."

" I love you to..."

Renata menutup sambungan telepon seluler nya.

Silakan beri tanda bintang ya pada karya ku.

💓💓💓💓
 

I LOVE MY BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang