Sinar matahari yang terang menyinari kamar Kara melalui celah gorden miliknya. Gadis yang berumur 16 tahun itu menggeliat sedikit di atas kasur, sembari menatap malas langit langit kamarnya itu.
*bak* *buk*
"ENAK AJA, INI JATAH GUE"
"BUKAN YE, GUE LIAT LU UDAH NGAMBIL ROTINYA 2. BAGI SINI"
"mending rotinya buat gue"
"NGGAK" "NGGAK"
Mendengar keributan yang dibuat oleh abang abangnya, membuat Kara mendengus kesal. "Lama lama pengen pindah rumah gue, capek banget ngurusin 7 abang ga berguna ini" ucap Kara.
dug dug dug
Bunyi hentakan kaki terdengar jelas oleh Kara yang lalu berkata, "Here we go again"
GUBRAK
Pintu kamar Kara terbuka lebar, memperlihatkan kembarannya, Riki, bersama dengan kedua abang nya, Sunoo dan Jungwon.
Kara biasa memanggil ketiga abangnya itu monyetz. Karena sikap mereka yang menyerupai monyet, katanya.
"Heh bangun cepetan lo, masa anak gadis jam segini baru bangun sih?" ucap Sunoo disertai dengan wajah "julid" nya itu.
"Tau nih, masa kalah si sama gue yang cowok begini" iring Jungwon.
"Iye, nanti gue turun. Lo pada keluar dulu, gue mau beresin kamar" balas Kara dengan nada kesal.
"Gausah bohong, 16 tahun gue hidup bareng lu, keknya gak ada tuh lu beresin kamar di pagi hari. Paling alasan doang biar bisa tidur lagi" ucap Riki pedas sembari memainkan handphone nya itu.
"Yeuu gue mah udah berubah. Emang lo?" Balas Kara tak mau kalah.
"STOP GAUSAH BERANTEM. MENDING KITA TURUN, MAKAN DULU. GUE UDAH LAPER NIH" teriak Sunoo.
"Gausah teriak kali, telinga gue sakit bang" ucap Jungwon sambil mengusap pelan telinga nya.
"Makanya ayo turun" kata Sunoo.
"Iya iya"
- ˗ˋ ୨୧ ˊ˗ -
Sesampainya di lantai bawah
"Eh anak mama udah bangun" ucap mama yang menghampiri Kara lalu memberi kecupan kecil di kening nya.
Kara terkekeh mendapatkan kasih sayang sang ibu yang jarang ia dapatkan itu.
Mengapa jarang? Kedua orang tua dari 8 bersaudara itu memiliki pekerjaan yang membuat mereka harus keluar negeri setiap bulannya.
"ih mama pilih kasih, masa adek doang yang dicium?" Ucap Sunoo merasa iri terhadap sikap "special" sang ibu terhadap adiknya itu.
"Sunoo mau mama cium juga? Ututu cini cini anak mama" ucap mama menghampiri Sunoo dan memberinya banyak kecupan serta cubitan pelan di pipinya.
"Duh jadi nggak napsu makan gue" sahut Jay yang sedari tadi melihat perilaku ibu dan adiknya itu.
"Oh Jay mau juga? Yaudah sini sini" balas mama yang mendekati Jay dengan tangan yang terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Siblings
HumorKehidupan seorang gadis bernama Kara bersama ketujuh saudaranya yang dapat membuat kalian yang baca pastinya tertawa, terjungkal, terlempar, dan terbang. "Kayaknya kalo di sekolah ada gebuk-gebukan, gue bakal jadi yang nonton sambil makan popcorn si...