part 43

56 7 0
                                    

Sore pun berlalu kini sudah berganti dgn langit malam yg di hiasi bintang bintang yg cantik dan tak lupa juga bulan yg menemani mlm pun juga muncul di langit hitam ini

Setelah selesai melaksanakan kewajiban aku pun turun ke bawah utk mengambilkan teh dan makan mlm utk mas reza

Sebelum itu aku sudah menyiapkan bubur utk mas reza, setelah itu aku pun langsung naik ke atas

"Mas"
"Iyh"
"Makan dulu yukk"
"Nanti"
"Makan dulu"
"Lgi ga selera dek"
"Sikit aja"
"Nanti aja dek"
"Ga pakek nanti nanti siap tu biar minum obat, sikit aja 2 sendok juga gpp"
"Bener yhh"
"Iyh mass"
"Yaudhh"

"Kata nya tdi 2 sendok"
"Bonus 3 sendok lgi yh"
"Yaudhh iyhh"
"Nah gitu dongg"

"Dh"
"Nanggung dikit lagi mass"
"Udh mau muntah"
"Yaudh nihh minum dulu"

Sewaktu aku ingin makan mas reza menahan tangan ku

"Ganti sendok nya"
"Knp ih"
"Ntr sakit nya nular"
"Gpp"
"Jgn dek, jgn batu"
"Pliss"
"Ga, letak"
"Pyisss, pyisss"
"Hadeh, yaudh iyh"
"Maciww, muachhh😚"

"Siap tu kerjain pr nya"
"Iyh mass, yaudh adk naruh ini dulu yh ke bawah"
"Iyh dekk"

Aku pun turun meletakan piring kotor, setelah itu aku naik kembali ke atas

Saat aku membuka pintu mas reza sudah terduduk di depan pintu kamar mandi karena terjatuh

"Astaghfirullah mas, knp"
"Mau ke kamar mandi tiba tiba kepala nya pusing jdi nya jatoh"
"Yaudh yuk bangkit"
"Ga bisa dek"
"Bisa ayok bismillah"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Mau kemana"
"Kamar mandi"
"Yaudh yuk pelan pelan"

"Dh kan"
"Mau kemana"
"Mau keluar"
"Sini aja"
"Keluar aja deh"
"Ntr mas jatuh lgi gimana"
"Yaudh iyhh"

"Udh blm"
"Bentar"
"Dhh"
"Pelan pelan"
"Iyh"

Sewaktu kami keluar ada bibi di dlm yg sedang menaruh teh di atas meja

"Eh non tuan maaf ganggu saya cuma nganter teh doang permisi non tuan"

"Mas udh bikin bibi salah paham"
"Gpp, stt..."
"Yaudh yukk ntr lemes tuh kaki"
"Iyh syg"

"Minum obat dulu"
"Adk udh ngerjain tugas"
"Lagi ga ada tugas mass"
"Nih minum dulu obat nya"

"Dek"
"Yah mas mau apa"
"Ambil kan laptop saya"
"Yaudh sebentar"

Aku pun mengambil laptop mas reza diruang kerja nya

"Nih"
"Makasih syg"
"Sama sama syg"

Tak berselang lama mas reza kembali memanggil ku

"Dek"
"Iyh mas mau apa"
"Kamar mandi, mau muntah"
"Yaudh yuk bangkit"
"Pelan pelan itu kaki nya aws kena meja"
"Iyh sygg"

"Udh dek" jerit mas reza dari dlm kamar mandi
"Udh muntah"
"Ga jdi muntah"
"Knp"
"Ga tauu, tpi mual kli"
"Yaudh istirahat aja, badan mas juga mulai panas lgi nih, adk panggil dokter aja yh"
"Ga ush"
"Mass ini panas nya naik turun"
"Ga dekk"
"Ga disuntik mass kan cuma diperiksa aj"
"Kok adk tau mas takut jarum suntik"
"Udh stt... jgn bawell, tdr gihh"

"Dek"
"Knp mass"
"Laptop"
"He emm"
"Ga, tdr aja"
"Hp mas mana"
"Dicass"
"Iss dek mas bosen"
"Bentar adk lihat hp nya udh penuh ato blm"
"Iyhh"

Aku pun berjalan dan melihat baterai hp nya

"Nihh"
"Udh penuhh"
"Udhh"

"Dekk hp nya tuh ada yg nelpon"
"Dari siapa"
"Dek, kan mas dh bilang jgn panggil dokter"
"Diperiksa aja mas ku syg"
"Iyh ntr klo disuruh masuk RS gimana"
"Yh ga gimana gimana"
"Dekk, mass gamau"
"Lucu ih masa takut jarum suntik"
"Pliss yh adk aja yg rawat"
"Hmm, yaudh iyhh"
"Makasihh cantikk😚"
"Yaudh adk ngambil kompres nya dulu"
"Iyh cantik"

Lelaki Pilihan Ayah & Lekaki Yg Mengagumi Ku [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang