03

9.8K 993 116
                                    

Voment juseyooo \(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

Voment juseyooo \(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FLASHBACK

“Baik anak-anak, aku akan membagikan kelompok untuk penilaian akhir nanti. Jangan ada yang protes!” Perintah dengan nada keras itu didengarkan dengan baik oleh seluruh mahasiswa di dalam ruang dance.

Renjun mengepalkan tangannya, kebiasaan yang tak bisa ia hilangkan dari dulu ketika gugup. Matanya menyusuri seluruh ruangan, wajah-wajah tegang dan khawatir menjadi sapaan pertama dimatanya. Bisik-bisik tentang siapa yang akan menjadi pasangan mereka terdengar bersahut-sahutan.

“Aku berharap satu kelompok dengan Jaemin dan Jeno, mereka mendapat nilai bagus di penilaian lalu.” Jihoon, kakak tingkat sekaligus teman satu-satunya di club dance berkata pelan.

“-dan kelompok terakhir berisi….Renjun, Jeno, dan Jaemin.” Renjun langsung melotot kaget, ia bahkan tanpa sadar meremat tangan Jihoon yang ada di sampingnya, “Aku tidak mau dengar ada yang protes. Cukup sampai disini latihannya, semoga berhasil!” Pelatih dance itu langsung keluar meninggalkan ruangan yang menjadi ribut dalam sekejap.

“Njun, ini gila-kau-kau satu kelompok dengan Jaemin Jeno! Oh my god betapa beruntungnya dirimu.” Jihoon berteriak histeris mengabaikan beberapa pasang mata menatap tak suka pada mereka. Lebih tepatnya kearah Renjun-karena beberapa orang menjadikannya objek gosip setelah pembagian kelompok tadi.

Renjun senang karena dua pemuda famous itu memiliki kemampuan dance yang baik, tapi di satu sisi dirinya juga merasa takut jikalau kehadirannya malah merusak penilaian akhir nanti. Dan tanpa di sadari sudah ada dua orang yang berada di dekatnya, “eumm, Huang Renjun?”

Renjun sedikit tersentak karena seseorang memanggil namanya, ia langsung berdiri ketika tau bahwa partner dancenya lah yang berbicara, “Ma-maafkan aku, ada a-apa?” Ck dasar kenapa aku malah gagap, batinnya kesal.

Jaemin tersenyum hangat, ia melirik Jeno yang juga sedang memperhatikan Renjun. Pemuda di depannya sangat menggemaskan, apalagi pipi gembil dan bibir kemerahan yang membuat jantung Jaemin tanpa sadar berdetak kencang, “Kapan kita akan latihan?” Mulainya berbicara.

“Aku kapan saja bisa kok, asal tidak di malam hari.” Jawab Renjun kikuk.

“Kalau begitu hari Jumat dan sabtu siang bisa?” Tanya Jaemin sekali lagi. Renjun terlihat berpikir, bibirnya mengerecut tanpa sadar, Jaemin dan Jeno yang melihat itu menggigit bibir gemas, “Bisa, nanti kalian hubungi aku saja.”

“nomormu?” Jeno bertanya.

”Ah iya ini.” Renjun memperlihatkan nomor ponselnya kearah Jeno yang langsung disambut oleh pemuda itu. Setelah menyimpan nomor telpon Renjun, Jeno dan Jaemin meminta izin untuk pamit lebih dahulu.

 Setelah menyimpan nomor telpon Renjun, Jeno dan Jaemin meminta izin untuk pamit lebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
m o t h e r [Norenmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang