08

9.1K 881 31
                                    

Voment juseyooo \(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

"Sweety, tersenyumlah sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sweety, tersenyumlah sedikit." Jeno masih setia membujuk Jaemin yang sedari awal mereka tiba di acara memasang wajah tertekuk.

Renjun berjalan disebelah Jaemin tapi masih agak menjaga jarak. Dirinya sudah mewanti pasangan itu untuk mengenalkannya sebagai seorang ibu pegganti dan jangan sampai orang salah paham seperti sebelum-sebelumnya. Sedikit menghela napas Renjun menatap pakaiannya yang cendrung biasa saja, hanya kaos berwarna tosca dengan celana serta jacket berwana white denim dimana ukurannya lebih longgar agar perutnya tetap nyaman. Sedangkan pasangan itu tampak memukau walaupun hanya dengan kemeja dan celana jeans hitam yang serasi.

"Injun jangan jauh-jauh dariku." Lamunannya terhenti ketika suara lembut Jaemin menyadarkannya.

Renjun menatap Jaemin yang mengulurkan tangannya namun memilih abai, "Sudah ku bilang jangan terlalu banyak skinship." Lalu setelah itu ia bisa melihat senyum Jaemin tergaris kaku, tapi untuk kesekian kalinya ia memilih memasang wajah datar.

Ketiganya berjalan kearah meja yang penuh dengan orang-orang berpakaian glamour. Renjun menebak bahwa pria yang sedang memakai pakaian formal berwarna hitam ditengah-tengah itu adalah pemilik acara pesta alias ayah Heejin. Ia bisa melihat Jeno menyapa dengan senyum hangat sedangkan Jaemin hanya tersenyum kecil.

Pria itu menatap Renjun yang kebetulan tepat berdiri di belakang Jaemin, "Anda siapa?" Tanyanya bingung.

"Ah dia keka-

Renjun menyela dengan cepat, "Aku seorang surrogancy yang diminta oleh tuan Jeno dan tuan Jaemin." Renjun sedikit membungkuk dengan susah karena terhalang perutnya.

Semua orang disana terkejut tentu saja, reaksi alami yang sudah sangat Renjun hafal. Jadi sebagai gantinya Renjun hanya tersenyum maklum dan mulai mengundurkan diri perlahan. Dia mulai berjalan jauh kearah prasmanan yang menyediakan banyak snack serta cakes. Tapi sebelum itu, Renjun memberi death-glare dulu agar Jaemin tidak mengikutinya.

Alasannya simple kenapa Renjun ingin cepat-cepat keluar dari lingkaran pembicaraan para pembisnis itu. Mereka pasti akan bergosip sana sini setelah mendengar pernyataan darinya, lagipula pembahasannya bukanlah sesuatu yang ia pahami. Maka daripada traumanya kembali, lebih baik Renjun menghabiskan waktu dengan membuat si kembar senang karena sepertinya mereka sangat lapar.

"Gilaa ini enak sekali! Haechan dan Yeji pasti iri." Renjun mengirimkan foto prasmanan penuh itu pada kedua sahabatnya. Yah sedikitnya menghibur Renjun yang sebetulnya bingung melakukan apa selain makan. Renjun tidak mengenal satu orang pun disini.

"Sendirian?"

Renjun hampir menjatuhkan cake nya ketika sebuah suara menyapa gendang telinganya. Ia menatap si pelaku yang sedang tersenyum lebar kearahnya. Matanya melotot ketika melihat pria di depannya, sangat tampan dan berkharisma. Renjun kali ini harus banyak bersyukur karena sering berhadapan dengan orang-orang tampan.

m o t h e r [Norenmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang