[14] That Man

32.8K 2.3K 22
                                    

Jung-kook menyesap kopi hangat dari cangkirnya dengan suasana hati yang gembira di pagi hari. Di akhir minggu ini, ia memiliki jadwal yang sibuk di agensi. Hari ini adalah tepat seminggu sebelum kompetisi untuk posisi full-time trainee yang kelak akan debut sebagai sebuah boygroup.

Agensinya baru saja membeli sebuah mesin pembuat kopi model terbaru yang membuat semua trainee semangat meminum kopi pada pagi hari. Kini, mereka tidak perlu berjalan sejauh dua kilometer hanya untuk membeli kopi hangat.

"Jung-kook, ikut aku."

Suara itu menyadarkan Jung-kook. Ia mendapati kepala staff Kim yang berjalan di depannya. Ia pun mengikutinya hingga ke ruang kepala staff. Jung-kook terheran ketika lelaki itu memintanya duduk di kursi tamu. Tidak biasanya kepala staff meminta trainee untuk datang ke kantornya.

"Semalam aku mengadakan inspeksi mendadak ke asrama. Ke mana kau semalam?" Tanya Kepala Staff sambil menyalakan AC. Jung-kook berdehem untuk menghilangkan kecanggungan lalu tersenyum sopan.

"Aku hanya keluar bersama teman setelah ujian di sekolah." Ucap Jung-kook yang tentu saja bohong. Ia tidak mungkin bilang bahwa ia menemani pacarnya di taman bermain dan berkencan. Ia bisa digerek oleh kepala staff yang wataknya galak dan tegas itu.

"Ah, begitu? Sebaiknya teman itu adalah laki-laki, jika perempuan..."

Jung-kook memaksakan seulas senyum ketika kepala staff Kim menggesekkan jari telunjuknya di leher. Jung-kook tahu agensinya sangat ketat dalam hal berpacaran atau berkencan. Seolah-olah larangan itu adalah yang terutama dalam industri musik dan sepertinya itu memang sebuah fakta yang tidak dapat dipungkiri.

"Minggu depan adalah kompetisi untuk para trainee. Bagaimana persiapanmu?" Tanya Kepala Staff Kim sambil menyesap kopinya. Pagi ini, semua orang sibuk menyesap kopi dari mesin baru.

"Baik. Aku akan berlatih seharian hari ini dengan para mentor." Jawab Jung-kook yakin. Sejujurnya, ia sudah tahu harus menampilkan lagu dan tarian seperti apa. Ia bisa menebak karakter dari para mentor dan tahu selera mereka. Ia hanya harus menguasai lagu dan tarian tersebut dengan baik dan menampilkan itu dengan hati.

Penyanyi tidak hanya bernyanyi melalui mulut, tapi juga dengan hati.

"Sejujurnya, Bang PD mengatakan padaku bahwa kau memiliki potensi yang sangat besar meskipun kau termasuk kandidat termuda. Agensi kita mengalami banyak masalah selama dua tahun terakhir. Itu karena beberapa orang keluar begitu saja tanpa kabar hingga rencana debut kita tertunda sampai saat ini. Bang PD mengatakan agar selalu mengawasi semua trainee agar hal yang sama tidak terulang lagi. Kau mengerti?" Tanyanya.

Jung-kook tahu masalah itu ada ketika ia baru saja bergabung dengan agensi. Awalnya, agensi sudah menetapkan kandidat-kandidat yang akan debut dalam sebuah boygroup. Namun, beberapa dari mereka memutuskan untuk keluar sebelum waktunya hingga tersisa salah seorang trainee senior yaitu Kim Nam-joon.

"Masalah itu, aku tahu. Aku akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi harapan agensi." Ujar Jung-kook.

"Aku harap kau selalu pegang kalimat itu. Oh iya, satu lagi. Bang PD sempat mengatakan padaku untuk memindahkanmu ke sekolah lain." Ujar Kepala Staff yang membuat alis Jung-kook terangkat, heran. Jung-kook baru bergabung dengan sekolahnya selama beberapa bulan dan ia sudah akan dipindahkan?

"Kau tahu.. banyak sekali trainee yang bersekolah di sekolah seni. Di sana, bakat mereka lebih diasah agar siap menjadi penyanyi atau aktor. Bang PD berencana memindahkanmu ke SOPA." Lanjutnya.

Jung-kook hanya terdiam mendengar penuturan itu. Banyak hal yang harus dipertimbangkan perihal pindah sekolah. Jung-kook yang pertama kali mengusulkan agar ia masuk ke sekolah tempat ia menuntut ilmu saat ini dan Bang PD sendiri setuju dengan hal tersebut. Tiba-tiba beliau berubah pikiran dan ingin Jung-kook bersekolah di SOPA. Hal tersebut tentu sangat mendadak dan Jung-kook tidak siap.

BAD BOY FAVORS ME ( Sudah Terbit, Ready Stock Di Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang