take you home. [vrene] ✔️

A Letter from Seoul

✉ 🏛️

Menyukai seseorang yang lebih tua bukan sebuah dosa 'kan?

Tak ada yang dapat disalahkan ketika Tuhan telah berkehendak menjatuhkan perasaan. Pada rupa seperti apa tatapanmu tertumpu, pada pemilik tubuh seperti apa jantungmu bertalu, pada figur siapa hatimu berlabuh. Semua itu menjadi rahasia termanis yang disuguhkan Pencipta terhadap setiap makhluk ciptaan-Nya.

Cinta adalah anugerah, sekalipun kau menyangkalnya. Tapi, begitulah adanya.

Halo, namaku Kim Taehyung.

Aku tak ingin melebihkan segala sesuatu yang tertuang dalam cerita ini. Semua yang kalian temukan di dalamnya hanyalah kisah sederhana. Kisah di mana seorang anak lelaki dari desa kecil menikmati hidupnya seperti remaja kebanyakan. Bermain, menjahili teman, terkurung ambisi yang terkadang melampaui batas, dan sederet hal lain yang tergambar dengan mudahnya layaknya perangai usia-usia belia.

Namun, aku merasakan sesuatu hal yang berbeda dalam hidupku kala itu. angka delapan-belas di mana meteorid dashyat menyisakan bongkahan besar di hatiku. Yang membuatku merasakan bahwa hidupku tidak lagi sama dengan remaja - remaja biasa.

Pernah ku dengar; usia hanyalah angka. Usia bukanlah tolak ukur mutlak dalam menilai kedewasaan seseorang. Itu benar, di era sekarang begitu banyaknya orang yang mengakhiri hati pada pasangan yang usianya terpaut jauh. Secara terang - terangan, bahkan.

Tapi, di masaku ... itu merupakan hal tabu. Suatu aib yang akan menjadi 'warisan' bila kau menyukai seseorang yang usianya terpaut jauh darimu. Ini bukanlah menyinggung tiga-empat-atau-lima selisih, melainkan belasan bahkan puluhan tahun. Terlebih jika kalian pria.

Bagiku ... itu salah satu aib terindah yang membuatku bersikeras menjadi apa yang sekarang ku miliki. Kalian akan menganggap ini lelucon jika menemukan seorang petinggi negeri yang bersikeras mencari cinta pertamanya.

Tidak-lebih tepatnya orang nomor satu di Korea Selatan-Presiden termuda yang baru saja menjalankan masa jabatan dua tahun. Itu aku, Kim Taehyung.

Ada satu janji yang kami jalin sebelum ia menghapus jejak, dan ... itu membuatku untuk terus bertahan. Betah melajang hingga menginjak usia kepala-tiga.

Sebut aku gila, atau apapun sesuka kalian. Sebut aku Pemimpin Negara yang hanya memikirkan cinta tanpa menjalankan tugas demi kesejahteraan rakyatnya. Tidak, aku tak seegois itu. Cinta adalah kebutuhan setiap manusia, dan sebagai makhluk ciptaan-Nya yang memaknai segala anugerah dengan baik, aku membutuhkan itu.

Jika manusia bisa hidup tanpa cinta, lantas apa bedanya mereka dengan 'Robot'?

Aku mencarinya-pemilik sandaran bahuku. Terus mencari meteroid penyebab lubang dihatiku. Tanpa lelah, tanpa putus asa. Mungkin, waktu pun sudah terlalu jenuh menjawab berbagai usahaku yang hingga kini bersikeras melacak hadirnya yang tak kunjung memunculkan jawaban.

Aku ingin membawanya pulang. Membawanya dalam dekap hangatku, genggaman kokohku, persinggahan ternyamanku.

Sekali lagi, aku ingin membawanya pulang. Padaku, merajut kembali benang yang sempat terputus belasan tahun silam.

Rinduku tak bisa terkendalikan, apalagi terbalas.

Ini sangat menyiksa, hingga alam bawah sadar terus merenggutnya paksa.

Dia pujaanku. Dia, wanita tiga-belas-tahun terpaut usia dariku. Dia, Guruku.

Guru Bae.

Bae Joohyun.

Kim Joohyun.

Akan ku bawa kau pulang.

Bersandar di bahuku.

Bahu ternyaman di dunia-yang pasti membuatmu lupa berpulang pada tempat semula.

-Kim Taehyung

/ s t a r r i n g /

┏━➷➷━━━━━━━━┓

Take You Home

┗━━━━━━━━➹➹━┛

"Bahuku sudah cukup lebar dan kuat untuk tempat Guru Bae bersandar."

"Tidak-satu hal lagi, Tae. Aku ... mungkin lebih tertarik pada pria dengan bulu di wajah."

"Chim! Gawat, Chim! Guru Bae-Guru Bae ... tipe idealnya seekor monyet!"

[status : finished]

07.06.21

⬇️

07.12.21

©wafleur