🏡 home.

1.2K 122 161
                                    

🏛️🎅🎁

Waktu terasa begitu cepat berlalu, dan itu rasanya belum cukup bagi seorang pria yang hanya berkutat dengan satu dasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terasa begitu cepat berlalu, dan itu rasanya belum cukup bagi seorang pria yang hanya berkutat dengan satu dasi. Lewat pantulan cermin seluruh tubuh, Taehyung menatap diri. Tak habis pikir. Ia seperti kembali muda lagi—seorang remaja lelaki dengan hanya memiliki pengalaman asmara yang minim, tapi sudah memproklamirkan diri sebagai; petualang cinta sejati.

'Aku sudah menaruh doa ke dalam dasi itu, isinya; keberuntungan akan selalu menyapamu selama kau memakainya.'

Ya. Itu memang dasi pemberian Jisoo belasan tahun lalu. Yang pertama kali ia pakai pada momen 'sakral' sejenis ini. Jisoo tak bercanda, kadar kepercayaan diri seakan meloncat dari batas wajar saat hiasan leher merah itu berpadu dengan setelan hitamnya.

Kendati dirinya tak pernah percaya hal takhayul sejenis itu. Tapi, tak salah kan bila dicoba? Pemberian dari sahabat terbaik, sesederhana apapun akan tetap berharga dan sangat tulus maknanya. Sunggingan pendek tercipta. "Baiklah, dasi baik. Semoga keberuntungan selalu menyapaku."

Ucapan penuh percaya diri itu diakhiri oleh tubuh gagah sang Presiden yang bergegas pergi dari sana. Agenda pribadi telah menunggunya ... di malam Natal yang istimewa. Bersama tamu yang istimewa pula.

Semoga ini kado terindah yang disampaikan Santa teruntuk sang pawang rindu.

┏━➷➷━━━━━━━━┓

Take You Home

┗━━━━━━━━➹➹━┛

Menuruti kegelisahan yang semakin merasuk, sorot Taehyung berpendar pada meja yang belum tersentuh. Ia sudah duduk termangu setengah jam lalu. Perkataan orang tuanya dulu ada benarnya; orang sibuk biasanya selalu ditunggu.

Harapan kemudian tersambut waktu, rindu tak lagi terbelenggu. Mendapati presensi yang ditunggu–tunggu menghampiri dengan cekungan lugu, membuat labial lain tersipu malu.

"Maaf, aku terlambat."

Lekaslah ia berdiri, memberi sambutan terbaik melalui tarikan kursi untuk sebuah dudukan sang pujaan hati. Dia, Bae. Masih Bae. Selalu, Bae. Satu nama yang selalu terpatri pada relung nadi. Tak akan pernah terganti. "Tak masalah. Wanita selalu benar."

Joohyun tersindir lucu dalam dongakan. Kim Taehyung yang ia temui sekarang telah berubah. Bukan lagi anak lelaki yang dulu bertelinga merah tiap temu jumpa kemudian memberi sapaan lewat tuturan acak, diikuti perlakuan yang tak ayal susah ditebak. Sosok rupawan yang terduduk manis di hadapannya kini telah tumbuh menjadi pribadi yang mahir merangkai kata dan tentu menjadi kebanggaan seisi negeri.

Waktu memang jahat, terkadang. Menguji kesetiaan tanpa kepastian pada rindu seseorang. Atau, mungkin ... menampar imaji pada kenyataan keji. Tak ada yang bisa dituntut dalam hal ini. Waktu, takdir, dan usaha adalah regu terbaik dalam mengaduk tirani.

take you home. [vrene] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang