O7일; summer confess

428 75 81
                                    

𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙩𝙞𝙖𝙧𝙖, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙪𝙡𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙝𝙞𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖. 𝙏𝙖𝙥𝙞, 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙥𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙩𝙖 ... 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙞𝙠𝙖𝙩𝙠𝙪 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙚𝙨𝙩𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝.

Taehyung ingat persis, saat itu musim panas sedang berada di puncak tertingginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung ingat persis, saat itu musim panas sedang berada di puncak tertingginya. Suhu di mana setiap orang ingin berdiam diri di ruangan saja, ditemani kipas angin listrik juga semangka sebagai cemilan ikonik.

Panas membakar bumi, terik mentari tak henti–hentinya mengusir siapapun yang berada di tempat terbuka agar segera menyingkir. Bahkan telur pun dapat terpanggang cepat di atas kepala botak Kakek Taehyung—bila dapat divisualisasikan.

Tak ada seorangpun yang menyenangi kegiatan di luar ruangan saat itu, terlebih remaja–remaja yang sedang dilanda pusing tak menentu oleh rentetan tugas yang meneror tanpa henti. Seandainya liburan bisa lebih cepat datangnya, harap mereka serentak.

Begitu pula dengan Taehyung, musim panas kali ini benar–benar membawa makna baru dalam diri. Ia berkilah bahwa lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan nyata nya lebih menakjubkan daripada kebosanan yang ia duga selama ini.

Jika Jisoo dan Jimin tahu hal ini, pastilah pukulan keras pada belakang kepala telah melayang dengan mudah padanya. Taehyung bergidik ngeri, mengingat dirinya yang dulu sangat menyukai kegiatan di luar ruangan. Apapun itu, asalkan tak menghabiskan waktu lebih banyak di kelas.

Tapi, sekarang?

Haruskah Taehyung menjilat ludah sendiri di hadapan dua sahabatnya? Atau ... terus mengunci bibir, terjebak dalam kemunafikan seumur hidup bahwa alasan hatinya berdalih sekarang adalah—

Ehem.

Tuts piano itu tertekan satu-persatu, menimbulkan dentingan nada yang terputus-putus namun dapat ditebak dengan jelas instrumen yang terperangkap di dalamnya—Uncle John.

Membuat siapapun yang mendengar samar pastilah memastikan bahwa itu lagu yang sering diperkenalkan Guru Taman Kanak–Kanak.

Termasuk Taehyung, tentunya.

Lucu juga. Dalam derap teratur tanpa bermaksud mengusik, Taehyung mengukir senyuman pendek. Siswa itu tengah disibukkan dengan memperhatikan poster–poster yang tertempel di tembok.

Baiklah, anggap saja ia sedang berpura-pura tersasar—bila seandainya ditanya, nanti. Padahal alasannya kemunculannya yang seperti hantu itu demi menaruh perhatian pada punggung yang masih saja terduduk di depan piano. Masih melantunkan melodi terbata–bata lewat permainan jemari–jemari lentik tersebut.

Dan, alunan itu pun menggantung di udara.
Wanita bersurai legam sepunggung itu lekas beranjak, tatkala menyadari presensi pemuda berseragam yang tahu–tahu beberapa jarak memunggunginya. Tidak, sebenarnya ia sudah sadar kehadiran anak itu sejak tadi. Tapi, tak terlalu ia menarik peduli kali ini.

take you home. [vrene] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang