O8일; clown night

472 71 117
                                    

𝙈𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙞𝙩𝙪 ... 𝙠𝙖𝙪 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙧𝙚𝙢𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙢𝙗𝙪𝙣𝙮𝙞 𝙙𝙞 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙩𝙞𝙧𝙖𝙞 𝙠𝙖𝙗𝙪𝙩.

 𝙠𝙖𝙪 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙧𝙚𝙢𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙢𝙗𝙪𝙣𝙮𝙞 𝙙𝙞 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙩𝙞𝙧𝙖𝙞 𝙠𝙖𝙗𝙪𝙩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tipe ideal Guru Bae ... seperti apa?"

Satu pertanyaan itu lolos dengan mudah, membuat si target penanya mengerjap kaget beberapa saat. "Tipe ... ideal?"

Dagu Taehyung bergerak naik turun. Menarik benak atas petuah seorang Park Jimin tempo hari tentang; 1001 jurus memikat lawan jenis.

"Sebelum menanyakan tipe yang dia sukai, kau harus memastikan dia tidak terikat oleh siapapun. Ya, paling tidak ... tidak ada orang lain yang ia sukai."

"Tidak," lugas Taehyung. Beribu keyakinan menjadi pondasi percaya diri, sekalipun asumsinya bisa saja meleset suatu hari. Tapi, itu kan bisa urusan nanti. Yang penting usaha dulu, baku hantam kemudian—prinsipnya.

Joohyun memelintir kecil ujung kemeja, demi menyimpulkan satu jawaban. "Sejujurnya, aku lebih mementingkan kenyamanan. Fisik bisa urusan belakangan. Usia bukanlah masalah."

Whoa. Singkat, padat, dan sangat jelas. Kenapa rasanya seperti mendapat lampu hijau? Lantas, tunggu apa lagi, Tuan? Tancap gas, dan ... brummmm

"Tapi, aku punya fantasi liar—terkadang.
Haha!"

Oh. Ada tikungan tajam, ternyata. "Hm!" angguk Taehyung seksama. Ayo, tumpahkan saja. Taehyung Oppa akan mengabulkan semua pintamu, sayang. "Seperti?"

"Menghabiskan waktu lebih banyak di alam, ku pikir itu keren."

Keren? Satu sudut bibir Taehyung menukik samar. Belum sempat bergerak sebentar, namun Joohyun kembali menyela.

"Tidak—satu hal lagi, Tae. Aku ... mungkin lebih tertarik pada pria dengan bulu di wajah." Sepasang kenari itu lebih berbinar, kali ini.

"Bu ... lu?" ulang Taehyung. Meragu.

"Hm. Bulu."

"Bulu ... bulu ..."

"Ya. Kau tahu, kan? Bulu." Lugasan Joohyun kali ini seakan menuntut tajam asumsi yang belum sepenuhnya si siswa Kim pahami. Memang apa yang aneh? pikirnya.

"Bulu ... rambut kah?"

"Tentu." Bulu apa lagi, rupanya? "Banyak bulu di wajah. Ku pikir itu ... yaaa, letak keren dan 'liar'nya ... menurutku. Hah, lupakan!"

Lebih banyak di alam? Bulu di wajah? Liar? Tungkai Taehyung berlari cepat menyusuri koridor, demi menghampiri siswa berambut terang yang sedang mengobrol dengan beberapa gadis. "Chim! Chim!"

"Astaga! Leherku! Huekk" Hampir Jimin tersedak napas sendiri tatkala si Atlet 'gila' menyeret kejam kerahnya pada lorong sepi. Terbatuk–batuklah ia sambil menggapai tinju, barulah cengkraman itu terlepas. "Kau kenapa, gila!"

take you home. [vrene] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang