O2. something about that 'man'

16.1K 1.6K 73
                                    

= Jung Jaehyun =

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

= Jung Jaehyun =

SATU tahun kemudian, kehidupan gue semakin berubah. Jeno baru saja menginjak usia lima tahun beberapa hari lalu. Gue sadar, keberadaan Jeno pun tidak bisa gue sembunyikan lebih lama lagi. Khawatir akan kondisi Jeno, gue juga tidak ingin anak gue tumbuh besar hanya di dalam rumah. Setidaknya Jeno butuh berinteraksi dengan anak seusianya.

Sebab dari itu, gue berniat mengadakan pesta ulang tahun Jeno sekaligus memperkenalkannya kepada semua orang, kalau Jung Jeno adalah putra dari Jung Jaehyun―salah satu pengusaha tajir―yang tampan dan sempat menjadi sampul majalah bisnis lokal. I know, right?

"Terus kenapa Uncle berhenti warnain rambut?" Jeno bertanya―dengan polosnya―pada Johnny yang sekarang sibuk menghitung undangan, siap untuk disebar.

"Umur Uncle gak selamanya muda, Jeno."

Jawaban Johnny membuat anak gue―yang akhir-akhir ini banyak bertanya―mengerutkan kedua alisnya. Pun membuat gue tertawa keras saat Jeno kembali membalas, "Apa itu artinya sekarang Uncle udah tua? Tapi kata Daddy, Uncle Johnny berhenti warnain rambut karena kepala Uncle mulai botak?"

"Botak apanya, anjir?!" Respons Johnny setengah berteriak lalu melempar tatapan mematikan ke arah gue.

Membuat Ten yang tak berada jauh dari Johnny cepat mencubit lengan suaminya kencang.

"Eh, iya iya, maaf, Sayang. Aku gak bermaksud ngomong kasar, kok." Keluh Johnny sebelum mendaratkan kecupan di pipi Ten―Dasar bucin! Berpaling lagi pada Jeno yang kebingungan di tempatnya, Johnny kembali membuka mulut, "Jeno, maafin Uncle, ya. Jangan dengerin kata-kata Uncle yang tadi, gak boleh ditiru. Oke?"

"Oke, Uncle."

"Brengsek." Bisik Johnny sambil mengangkat jari tengahnya ke arah gue begitu Jeno dan Ten keluar ruangan entah ke mana, meninggalkan gue dan Johnny berdua dengan tugas masing-masing.

"Eh, bujang lapuk," Gue dengar Johnny memanggil, "Kayaknya lo harus cepet-cepet nyari ibu baru buat Jeno, deh. Lo lihat tuh anak lo yang kepinteran itu, dia udah nempel banget sama laki gue, yang ada nanti dia minta Ten jadi ibunya lagi."

"Ya, terus kenapa? Gue yakin Ten juga gak keberatan untuk jadi ibu buat Jeno." Balas gue enteng, berniat meledek sahabat gue yang emosian itu.

Dan benar saja! Detik selanjutnya, sebuah kaleng soda dilempar Johnny dan mendarat mulus di bahu gue. Membuat gue tertawa keras saat melihat raut wajahnya yang jengkel. "Anjir, gue gak keberatan sih kalau Ten jadi orangtua, wali atau apanyalah itu. Tapi kalau sampai lo berniat untuk ngawinin Ten atau ngerebut dia dari gue, gue bakar anu lo!"

"Ya ampun, John, lo lupa? Ten udah gue anggap jadi kakak gue sendiri. Jadi gak mungkinlah. Gila, lo. Masa gue makan temen sendiri sih."

Johnny menganggukkan kepalanya, sebelum kemudian dia kembali bercuit, "Setelah urusan pesta ini selesai, gue mau lo pergi, Jae. Ke Paris kek, ke Bali kek, ke mana gitu. Serahin Jeno ke gue sama Ten. Kita yang akan jaga anak lo selama lo pergi."

Daddy Jaehyun《 Jaeyong 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang