12. dinner

7.8K 941 65
                                    

= Jung Jaehyun =

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

= Jung Jaehyun =

"AH, akhirnya dateng juga!"

Seruan heboh Mama terdengar dari arah ruang tamu, membuat gerakan gue yang hendak meneguk air lantas tertahan. Gue menoleh, mendapati Jeno sudah memandang gue dengan tilikan penuh arti. Tanpa dikomando, anak itu pun berlari keluar.

Gue menarik nafas, mencoba mengatur detak jantung yang bergerak semakin cepat, sebelum kemudian menyusul Jeno dengan langkah tertalah-talah.

"Gimana di jalan? Macet, ya?"

"Biasalah, Bu... Namanya juga Jakarta. Eh, iya, ini Saya buat kue. Dicoba, ya, Bu."

"Wah, makasih, loh! Kamu gimana, sehat?"

Di sana, gue melihat wanita paruh baya yang gue panggil dengan sebutan 'Mama' sedang memeluk akrab seseorang. Pria manis bermarga Lee yang datang membawa malaikat kecil bersamanya. Siapa lagi kalau bukan Lee Taeyong dengan keponakannya, Na Jaemin?

"Eh!" Seru Mama ketika mendapati gue dan Jeno hanya berdiri kaku di belakang, "Ada tamu bukannya disambut, kok malah pada bengong?!"

Berbeda dengan Jeno yang langsung berlari menghampiri Jaemin dengan cengiran lebar, gue justru masih diam terpaku. Kehadirannya jelas memberikan efek yang luar biasa pada diri gue. Lee Taeyong selalu berhasil membuat gue menjadi pengecut.

"Jaehyun! Kenapa, sih?"

Suara tawanya bagaikan musik yang mengalun di telinga gue. Pun gue dengar dirinya menimpali, "Kayaknya kesambet, deh, Bu."

"Aduh, kambuh lagi nih jangan-jangan."

Gue mengerjap, sebelum kemudian berjalan mendekat dengan bibir mengkerucut. Menjadikan gue―lagi-lagi―bahan tawaan keduanya.

Lagian, sejak kapan sih mereka bisa sedekat ini? Keduanya bahkan lebih terlihat seperti teman rumpi sekarang. Gue mendengus, bisa-bisanya si Mama langsung bebas memeluk Taeyong di pertemuan pertama. Sementara gue yang sudah mengenalnya lebih dulu bahkan belum berani melakukan apa pun.

Ya, pada percakapan mereka beberapa hari lalu melalui sambungan telfon, Mama sengaja mengundang Taeyong untuk datang makan malam bersama. Meski pun mulanya gue sempat memaksa Mama untuk membatalkan karena takut Taeyong akan menolak, namun wanita itu tetap saja keras kepala. Ia berdalih ingin juga mengenal Taeyong atau calon guru Jeno.

Jeno yang mendengar itu seolah tidak ingin kalah dan mau mencuri kesempatan. Anak itu dengan percaya dirinya mengajak Jaemin untuk ikut bersama sang paman. "Jeno juga mau kenal temen sekolah Jeno lebih baik, Oma!"

"Maklumin, ya, Yong. Meski pun udah bapak-bapak, tapi kalo di depan Mamanya, dia masih mau dimanja." Ujar Mama sambil menangkat tangannya demi mengusap tengkuk leher gue.

"Mama jangan ngerusak image Jae, dong." Rengek gue yang langsung dihadiahi tinjuan ringan pada lengan atas, "Sakit, Ma."

"Lebay, kamu."

Daddy Jaehyun《 Jaeyong 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang