7

3.9K 526 13
                                    



Jelena hampir saja berteriak melihat penampilan Andreas yang penuh dengan darah belum lagi goresan di pipi kirinya.

"Eoh ada apa denganmu?" Jelena berjalan mendekati Andreas yang menatapnya tajam.

"Bantu aku ke kamar," Ucapan Andreas entah kenapa bagi Jelena seperti perintah yang harus dilakukan, dengan hati-hati Jelena memapah tubuh Andreas.

"Tubuhmu berat tunggu sebentar aku akan memanggil bantuan," Andreas memegang pergelangan tangan Jelena dengan erat.

"Baiklah,"

Dengan enggan Jelena memapah Andreas kembali dan menaiki setiap anak tangga dengan umpatan di dalam hatinya. Jika saja Andreas tahu mungkin saja nyawanya akan melayang untuk kedua kalinya, siapa tahu ternyata yang mencoba membunuh Jelena adalah Andreas?

Sebelumnya Andreas berhasil membunuh mereka semua tanpa merasa curiga sama sekali saat membuka pintu mobil kepalanya dengan sengaja di pukul dengan balok kayu oleh salah satu diantara mereka yang masih hidup. Tidak ingin berlama-lama berurusan, Andreas dengan cepat menembakkan peluru hingga tembus dari kepala musuhnya.

Selepasnya dia menghubungi Evander untuk membereskan mayat dan menutup kasus dengan cepat.

Kembali pada Andreas dan Jelena yang sudah berasa di kamar mereka.

"Aku tau pasti sakit. Tapi bisakah tidak menimbulkan suara apapun, Yola baru saja tidur jika dia mendengar suara sekecil apapun pasti akan terbangun," Jelena merebahkan tubuh Andreas perlahan di atas kasur yang sudah berhari-hari dia tempati sendirian.

Andreas berdeham menanggapi lagipula sekarang yang dibutuhkan hanya ketenangan.

"Tunggu sebentar jangan tertidur, tubuhmu kotor. Setidaknya ganti bajumu dulu, aku akan mengambil obat untukmu," Merasa Andreas sama sekali tidak menanggapi membuat Jelena kembali memaki pria itu di dalam hati.

Mendengar istrinya berdecih membuat Andreas membuka matanya dan menatap tajam kearah Jelena. "Gantikan bajuku dan bersihkan tubuhku, aku akan tidur. Jangan sampai orang lain tahu aku terluka,"

"Hah menggantikan bajumu?" Melihat Andreas yang benar-benar tertidur terbukti dari dengkuran halus yang terdengar dan Yola yang bergumam ciri khas bayi.

Jelena tersenyum dan menatap foto dirinya berada di meja yang kemudian memberikan simbol jari tengah kearah pigura.

Dengan hati-hati membuka kemeja Andreas dan melepaskan secara perlahan namun mata Jelena menatap aneh kearah tato yang berada di perut dan punggung pria itu. Di perut terdapat tato dengan bertuliskan The shadow like me dan punggung dengan tato menyerupai sayap.

Tubuh pria ini bagus, ayo manfaat kan dengan baik. Batin nista Jelena.

Setelah berhasil menelanjangi tubuh bagian atas dengan teliti Jelena menyeka tubuh Andreas menggunakan kain dan air hangat dari baskom yang dia ambil sebelumnya dari dapur.

Jelena tersenyum puas saat berhasil memakaikan kaos ke tubuh Andreas dan mengobati luka di beberapa bagian tubuh terutama pipinya.

Melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 4 sore membuat Jelena mendekat ke arah tempat tidur Yola dan membawa bayi itu keluar dengan hati-hati agar tidak terbangun.






🍂





Tymoteusz Academy. Akademi dengan murid luar biasa, belum lagi orang tua yang menunjang mereka membuat akademi ini menempati peringkat sebagai akademi terbaik bertahun-tahun.

Mi casa (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang