15

3.2K 439 6
                                    

Jangan lupa isi amunisi dengan vote 🌟




Yola terbangun dengan posisi kaki di atas perut Andreas dan kepalanya yang tenggelam di antara boneka snowball. Matanya mengerjap yang kemudian terbangun dengan hati-hati tanpa mengusik Papanya.

Kaki kecilnya mencoba untuk turun dari ranjang yang masih terlalu tinggi baginya. Mencoba untuk meloncat namun naasnya kakinya tersangkut selimut menyebabkan ia terjatuh dengan posisi tersungkur dan sikunya membentur lantai.

Andreas yang mendengar suara benda jatuh pun hanya berdeham dan membalikkan tubuhnya.

Kembali pada Yola yang acuh tak acuh bangkit dan berjalan keluar dari kamar orang tuanya tanpa alas kaki. Matanya masih sayu bahkan tubuh gembul itu terkadang oleng sana sini.

Tubuhnya hampir saja di tabrak Zoya yang berlari berlawanan arah dengannya jika saja tidak segera di tarik minggir oleh Theodor.

"Hati-hati," Ucap Theodor dan berlalu masuk kedalam kamarnya. Tentu saja Yola sama sekali tidak sadar apa yang terjadi barusan.

"Mau tidur noo mau mama," Entah sadar atau tidak Yola tertidur kembali di dekat tangga dengan tubuh terlentang.



🍂



Jorie memeluk Letha yang sama sekali tidak berniat untuk berbicara. Justin menunduk dalam saat Evander memarahinya terlebih dengan umpatan kasar.

Jeremy yang masih mencerna peristiwa pun hanya bisa duduk diam di samping Genie.

Kaira membawa Zayn ke dalam kamar yang telah ia persiapkan bersama Jelena dan Alec.

"Ayo ke kamarmu," Jelena mengambil alih Letha dan membawa wanita itu naik ke lantai atas.

Kepergian Letha membuat Evan menonjok pipi kanan Justin. Jeremy dengan cepat menahan lengan Evan dan menyuruh Genie untuk memanggil lainnya.

"Cepat panggil Andreas atau siapapun,"

"Kami kecewa dengan perbuatan mu. Karena aku bukan kakak mu jadi aku tidak ada hak bukan untuk memarahi mu?" Evan menjauh dari ruang tamu dan keluar dari mansion untuk menjernihkan pikiran.

"Kak aku benar-benar menyesal. Tolong maafkan aku," Justin berlutut dengan air mata yang tak henti-hentinya terus mengalir.

"Minta maaflah pada Letha. Aku sebagai kakak mu sangat menyayangkan tindakanmu, tunggu apa yang akan kak Ray lakukan padamu. Kali ini aku ataupun si kembar tidak akan membantumu seperti sebelumnya,"

Si kembar yang dimaksud Jorie tak lain adalah Andreas dan Andrina. Walaupun Justin hanya sebatas adik tiri tapi kasih sayang mereka selama ini begitu tulus. Kadang pula kesalahan Justin akan di bela oleh si kembar.

Lagipula Jorie kali ini yakin Andreas akan membiarkan adik kesayangannya ini mendapatkan karmanya setelah bertahun-tahun mencoba menutupi segala kesalahan si bungsu.

Terlebih Andrina saat ini berada di US dan Andreas memastikan kembaran nya itu tidak dapat mengetahui masalah ini.

Bahkan Andreas sendiri pun menyerahkan semua masalah ini pada Raymond sebagai kakak kandung dari Justin. Sementara ini kedua keluarga besar sama sekali tidak tahu apapun.

Setelahnya Jorie menyusul Evan dan meninggal kan Jeremy dan Bbersama Justin.

"Kau tau bro. Aku pun sama brengseknya dengan mu tapi melihat kelakuanmu kali ini ternyata kau lebih brengsek dari yang kupikirkan. Setelah ini jangan harap apapun dari kami,"

Pukulan Jeremy tepat mengenai perut Justin membuat si empu mengerang kesakitan. Genie yang kebetulan sudah kembali lantas menarik Jeremy menjauh.

"Tenangkan dirimu dan jangan kembali sebelum Letha memaafkan mu," Ucap Genie menarik Jeremy menjauh.

Mi casa (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang