13

3.5K 488 21
                                    

maaf ya minggu kemarin aku gak update sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf ya minggu kemarin aku gak update sama sekali. sibuk banget, minggu ini pun juga tapi aku sempetin buat update demi kalian :(

sibuk jualan aplikasi premium guys :)


Selamat membaca.





Andreas mendesah pasrah saat merasakan langkah kakinya terasa berat. Jelena yang melihat cara berjalan suaminya pun tak kuasa menahan tawa.

"Papa gendong," Si kecil dengan bajunya yang terkena tanah basah mencoba untuk menggapai tubuh Andreas.

Melihat papanya sama sekali tidak merespon, Yola pun memeluk erat kaki kanan Andreas dengan wajah beruraian air mata.

"Papa~

Beberapa saat lalu Yola berlari keluar rumah untuk bergabung bersama kedua kakaknya. Melihat Yola yang sudah mandi berdiri di anak tangga membuat Zeno dengan cepat membawa si kecil masuk ke dalam rumah.

Namun dengan cepat Yola berhasil menghindar dan mendekati Alec yang masih memegang bola. Melihat sang adik mendekatinya dengan berlari entah kenapa dengan reflek Alec ikut berlari menghindari Yola.

"Kakak! Ikut main," Yola yang terus menatap Alec tanpa sengaja kakinya terjerumus kedalam lubang yang dia buat tempo hari.

"Yola astaga," Zeno dengan cepat mendekat dan mencoba untuk membantu sikecil.

"Dasar kepala batu," Omel Alec yang memantulkan bola ditangannya ke arah kepala Yola.

"Lele jelek!"

Alec dengan sengaja mendorong tubuh Yola sehingga tubuh gembul itu terjengkang kebelakang.

"Menjauhlah atau ku pukul," Mendengar ancaman dari Zeno mau tak mau Alec menjauh dengan tawa yang tak henti keluar saat melihat wajah penuh tanah Yola.

Zeno sendiri yang ingin membantu pun tak luput dari amukan si kecil yang menendang perutnya saat memberontak.

"Ih gak mau huhu," Tangisan Yola pecah dengan kesal dia menggelinding kan badannya kearah kanan dan kiri secara bergantian.

Teriakan Yola yang terus memanggil Mamanya pun membuat Jelena turun dengan tergesa diikuti Andreas.

Sebelum kakinya melangkah turun, Andreas dengan cepat meraih pergelangan Jelena.

"Biarkan mereka membawanya kesini," Ucapan Andreas membuat Jelena memundurkan langkahnya.

"Bawa bocah nakal itu kesini," Teriakan Andreas membuat beberapa maid menundukkan kepala. Sudah biasa mereka mendengar teriakan Tuan nya karena anak-anaknya.

Mi casa (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang