S2 Chap 11

1.7K 123 5
                                    


Update!!!✨

Haii semua!!😁

Selamat membaca!








Sehari sebelum pernikahan.

Tring!!!

Ponsel Sasuke berdering tanda telepon. Namun tidak ia angkat karena masih sibuk menenangkan Menma. Sedari berpisah rumah dari ayahnya, Menma sering menangis rewel. Hal itu benar-benar membuat Sasuke kewalahan. Tiap malam Sasuke selalu terbangun karena Menma yang menangis tiba-tiba.

Jujur ia merasa tidak enak dengan keluarga Nii-san nya karena tangisan Menma yang tidak mengenal waktu itu. Tapi Itachi maupun Kyuubi memberitahu jika mereka sama sekali tidak masalah, lagi pula suara kamar di rumahnya kedap suara jadi tidak terlalu menggangu.

"Menma, jangan nangis ya. Mama di sini sayang. Anak Mama yang tampan ga boleh nangis."

Cup. Sasuke mengecup kening Menma.

"Menma rindu Papa ya?"

Tangisan Menma sedikit memelan ketika Sasuke menyebut kata Papa.

"Pwa pwa... Huwaaaaa..."

Tambah keras lagi tangisan nya.

Tring!!!

Bunyi ponsel yang tadi sudah berhenti berdering kini bersuara lagi. Membuat Sasuke segera mengangkat nya. Sebelumnya ia sudah menurunkan Menma agar berbaring di kasur.

"Halo."

"Sayang, kenapa lama mengangkat nya? Bagaimana keadaan mu dan Menma? Kenapa aku mendengar tangisan Menma sangat kencang?"

Suara Naruto terdengar khawatir di sana, Menma yang mendengarnya mulai bergerak dari tidur terlentang nya. Ia terus memutar tubuhnya hingga sekarang berubah posisi menjadi tengkurap.

"Maaf Naru, aku tadi sedang menenangkan Menma. Yah dia masih rewel seperti sebelumnya. Sepertinya dia merindukan Papa nya."

"Astaga sayang, maaf aku tidak tau."

Dari suara nya Naruto terdengar menyesal, ia tidak tau jika Sasuke menenangkan Menma dan malah memberikannya banyak pertanyaan.

"Tunggu sebentar akan ku ganti video call."

Klik

"Hai Menma, putra Papa yang tampan kenapa menangis hm?? Rindu Papa ya?"

Sasuke mengarahkan ponselnya di depan Menma yang tengkurap dan dalam sekejap langsung berhenti menangis setelah mendengar suara dan melihat Papanya.

"Pwa.. pwa.. bwu bwuu waa.."

Naruto terus membuat wajah lucu untuk menghibur Menma hingga kini bocah gembil itu tertawa dengan kedua tangan ia tepuk-tepuk kan ke kasur. Sasuke berada di belakang Menma ikut melihat ke Naruto yang sedari tadi menghibur putra mereka. Ia ikut senang.

"Sepertinya Menma memang merindukanmu Naru. Lihatlah betapa senangnya dia setelah melihat mu." Ujar Sasuke tiba-tiba.

"Itulah putraku hehe.. lalu apa kau tidak merindukan ku sayang?"

Pipi Sasuke sedikit memerah.

"Kau terus menghubungi ku setiap hari bahkan hampir setiap jam, bagaimana aku bisa rindu?"

"Itu karena aku terus merindukan mu sayang, di sini aku memikirkan mu dan Menma. Tidak melihat kalian sebentar saja sudah membuatku sangat rindu."

Sasuke tersenyum. Menma yang masih melihat Papa nya merenggut ikut tertawa karena wajahnya yang lucu.

"Hei bocah gembil, kau menertawakan Papa ya?"

NaruSasu [SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang