NaruSasu [SEASON 2]

S2 Chap 18

Halo!

Apa kabar?

Terima kasih buat yang menunggu cerita ku ini ^^

Happy reading!

"Tentu saja jadi."

"Baiklah, oh ya aku akan mampir dulu sebentar ke supermarket sebelum menjemputmu."

"Eum kalau begitu aku akan langsung ke rumahnya."

"Tidak, jangan pergi sendiri. Tunggu aku hanya mampir sebentar membeli buah tangan untuk dibawa."

"Beli mainan saja, aku sudah membawa kue. Dan lagi lebih dekat dari sini. Jika kau menjemput ku itu akan memakan waktu lama karna berlawanan arah. Aku sudah tak sabar ingin segera bermain."

"Huh kau benar-benar tak sabaran, bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?"

"Tenang saja, aku bisa menjaga diri. Bukankah kau tau aku mantan atlet bela diri? Ahaha."

"Baiklah jika begitu, aku akan menyusul dengan cepat. Aku mencintaimu, sayang."

"Em, a-aku juga mencintaimu." Blushhh.

Telepon itu langsung berakhir setelah pemuda itu membalasnya.

"Neji selalu saja khawatir denganku, tapi aku menyukainya." Pemuda manis ini tersenyum sendiri setelah mengatakan kalimat itu.

Dia melanjutkan jalannya setelah mengunci pintu rumahnya.

"Maaf, tapi-"

"Katakan saja di mana Naruto?!"

"Dia tidak ada di sini."

"Bohong! Sudah minggirlah! Aku ingin masuk menemuinya."

Wanita itu langsung menerobos masuk dengan sengaja menabrak bahu Sasuke.

"Maaf, bukankah Anda tidak sopan langsung masuk ke rumah orang lain?"

"Kau itu hanya pembantu di rumah ini, jadi tidak ada hak untuk mengaturku!" Kesal Shion karna acara berkelilingnya diganggu.

"Dasar mengganggu!"

Saat berbalik untuk lanjut berkeliling, ia sedikit oleng. Sasuke yang tau Shion akan jatuh segera menahannya agar tak terbentur meja di sebelahnya.

"Tolong hati-hati." Ujar Sasuke.

"Yak! Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu brengsek!" Teriak Shion langsung mendorong keras Sasuke begitu sudah berdiri.

Sasuke yang tidak siap tentu saja terdorong ke belakang.

Bruk!

"Akh!" Rintih Sasuke.

Pemuda manis itu tampak memegangi kepalanya yang baru saja terbentur meja tamu.

"YAK! APA YANG KAU LAKUKAN HAH?!" Teriak seseorang dari pintu.

Shion maupun Sasuke menoleh ke arah pintu.

"Gaara?"

Gaara langsung berlari ke arah Sasuke yang terduduk tepat menyender meja belakangnya.

"Sasuke, apa kau baik-baik saja?"

"Oh Gaara? Aku baik..." Lirihnya.

Sebenarnya Sasuke sedang menahan pusing di kepalanya.

"Kau temannya? Pantas saja, sama-sama miskin tidak tau diri juga."

Gaara yang mendengar celotehan Shion tentu saja tidak terima. Ia berdiri berhadapan dengan Shion.

"Tutup mulutmu bitch! Penggoda laki-laki sana sini tak pantas mengejek kami!"