9. Gusar

22 10 2
                                    

Aisyah langsung terkesiap mendengar decitan pintu di buka. Dia menghela napas ketika tahu yang datang adalah Angga, bukan Ari.

"Kakak beli apa?" tanya Aisyah, melihat kantong plastik di tangan Angga.

Angga hanya tersenyum singkat. Ia meletakkan kantong plastik tadi lalu membukanya. Aisyah mengernyit heran dibuatnya. Mengapa Angga sangat repot membelikannya Rendang Padang?

"Itu untuk siapa, Kak?"

"Untuk kamu dong. Kamu bisa kelaparan kalau nungguin Ari," jelas Angga, membuat Aisyah terdiam untuk beberapa detik.

Aisyah memerhatikan Angga yang sedang memindahkan Rendang Padang dari bungkusnya ke mangkuk, lalu membuang sampah kantong plastik ke tong sampah. Angga mengambil posisi di samping Aisyah.

"Buka mulut kamu," titah Angga. Aisyah menggelengkan kepalanya.

Ia merubah posisi menjadi sedikit terduduk lalu memindahkan semangkuk Rendang Padang di tangan Angga ke pangkuannya. Perlahan-lahan Aisyah menyendokkan sesuap makanan Padang itu di mulutnya. Sementara Angga hanya tersenyum memerhatikan Aisyah. Aisyah yang menyadari diperhatikan Angga pun menghentikan aksi makannya sejenak.

"Kakak,"

Angga terkesiap. "Hm?"

"Makasih banyak buat ini, ya," kata Aisyah sembari mengangkat mangkuknya.

"Sama-sama. Ya udah lanjutin dong makannya. Kakak suka lihatin kamu makan." Kalimat Angga yang terakhir terdengar aneh di telinga Aisyah.

"Tapi awas ya kalau Kakak minta!" tuding Aisyah. Membuat Angga tertawa pelan. Angga tertawa renyah. "Hahaha .... enggak kok, Kakak gak sejahat itu,"

Ia kembali bersandar pada kursi sambil melipat tangannya di dada. Tanpa berpikir panjang lagi, Aisyah melanjutkan kegiatan makannya.

Ditemani Angga yang setia duduk di kursi persis di samping brankarnya.

X
O
X
O

Di restoran, pelayan menghampiri meja Ari dan memberikan pesanan Ari. Dia lalu pergi ke kasir tanpa berpamitan bahkan menyapa Laura. Langkahnya gontai dengan menjinjing sekotak makanan Rendang yang di minta Aisyah. Memikirkan Aisyah, Ari menjadi gusar. Dia takut jika gadis itu marah sampai tidak mau berbicara lagi dengan dirinya seperti beberapa waktu lalu.

Tanpa sepengetahuan Ari, sepasang mata memerhatikan dirinya sejak dia keluar dari restoran.

"Lihat aja, Ri. Tanpa gue minta, lo bakalan kembali sama gue. Bagaimanapun caranya." Gumamnya pelan.

[]







dabel apdet hihihi

LOVE and SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang