story 2. bag 03. Noble Class.

1K 140 13
                                    

Jangan lupa.

Like!

Komen!

Share!

Dan ...

Dukung terus author dengan Follow akun Wattpad 'Afrizal_ahmad' dan Facebook 'Xiao Shishi'.

Terima kasih semua.

( ˘•ω•˘ ) Please guys, dont't forget to like and comments. Karena dukungan dari kalian itu bisa bikin author semangat terus. Bagi kalian yang masih jadi pembaca gelap, tolong like ya, mensupport author supaya lebih semangat lagi buat nulis cerita kedepannya. Terima kasih. (::^ω^::)

✩✩✩✩✩

"Sampai di sini pelajaran hari ini, untuk sihir penyelesaian, akan kita bahas besok. Ingat, bulan depan kalian akan ada ujian praktek, tunjukkan pada mereka bahwa kalian akan mendapat nilai sempurna!" Liu Sean ingin meninggalkan kelas.

"Liu Laoshi!" Panggil Ziyi.

"Ya?" Ketiga murid yang di ajar oleh Liu Sean berdiri, lalu ketiganya membungkuk.

"Terima kasih atas pelajarannya." Hari ini, mereka mendapat banyak pengetahuan baru, jika saja mereka tidak bertemu Liu Sean mereka tidak akan tau sihir lanjutan dan tentang mantra yang tidak perlu di ucapkan.

    Setelah jam istirahat, semua murid kembali kekelas dan melihat tiga murid yang masih ada di kelas itu. Banyak yang mencibir mereka, tapi ketiganya bahkan tak mendengarkan sama sekali.

"Tidak tau malu, siapa yang di ajari oleh rakyat biasa!" Ucap seorang siswa bernama Peng ChuYue. Ziyi, Teresa dan YunXian tak memperdulikan. Melihat itu, ChuYue merasa marah dan kesal, diapun menarik kerah baju YunXian dan ingin menghajarnya.

"Jangan berkelahi dengan teman sekelas, bodoh!" Wang Yibo, si murid keturunan pangeran generasi ke 7 itu menendang pinggang ChuYue hingga siswa itu terjungkal ke samping.

"Yibo! Kau jahat sekali, aku hanya ingin memberi pelajaran pada ketua kelas!"

"Memberi pelajaran, memangnya apa yang akan kau ajarkan?" Wang Yibo menggeleng pelan lalu duduk di kursinya.

"Yibo, jangan begitu. Memangnya kau mau sekelas dengan sampah seperti mereka?" ChuYue masih kesal dengan keadaan.

"Hei! Apa maksudmu sampah!" Teresa merasa tidak terima dengan ucapan ChuYue.

"Laoshi kalian adalah sampah, jadi bukankah kalian juga sama sampahnya seperti dia!"

"Kau ...!"

"Ziyi, tenanglah!" YunXian menahan Ziyi, lalu berdiri dan mendekati ChuYue.

"Apa? Kau mau berkelahi?" tantang ChuYue sambil melotot ke arah YunXian.

"Satu bulan lagi adalah ujian praktek, aku menantang kalian semua, siapa yang mendapat nilai lebih tinggi, dia yang akan menang. Yang kalah harus mengikuti aturan dari si pemenang!" Ziyi dan Teresa ikut berdiri.

"Benar, kami bertiga, menantang kalian semua!"

"Apa maksudnya itu? Kalian sombong sekali!" Seorang siswi bernama Yu Yan tampak kesal mendengar ucapan Ziyi.

"Kita akan buktikan, guru bangsawan kalian atau guru dari rakyat biasa kami yang akan menang!" Teresa tampak percaya diri. Semua orang di kelas tertawa.

"Baiklah, persiapkan dirimu, Bung. Jika kalian kalah, kalian harus bersiap menerima hukuman dari kami!" seorang siswa bernama Gu JiaCheng tampak tertawa. Teresa, Ziyi dan YunXian tampak tersenyum dan mengangguk bersamaan.

[BL] Short Story [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang