Title : A Lie
Genre : Fanfic
Cast : Wang Yibo, Xiao Zhan
********"Mulai saat ini ... dia akan menjadi adikmu. Dan kau juga harus memperlakukannya dengan baik." Pria paruh baya itu menggandeng seorang bocah berusia 8 tahun di sampingnya, lalu di depan dua pria berbeda usia itu, seorang remaja berusia 13 tahun menatap keduanya dalam diam.
"Aku Wang Yibo, mulai saat ini, aku akan tinggal dengan Kakak." Bocah berusia 8 tahun itu bernama Wang Yibo. Dia memiliki senyuman yang manis dan juga mata yang indah.
"Xiao Zhan. Dan jangan panggil aku Kakak, aku bukan Kakakmu!" Remaja bernama Xiao Zhan itu berbalik pergi begitu saja. Wang Yibo menatap pria yang sejak tadi berdiri di sampingnya.
"Ayah, apa Kakak membenciku?" Pria bernama Xiao Jun itu menghela napasnya, lalu berlutut di depan bocah itu.
"Yibo, dengarkan Ayah. Apapun yang Kakakmu lakukan, jangan pernah membencinya, kau mengerti?" Wang Yibo tersenyum, dan mengangguk sambil menjawab.
"Aku mengerti Ayah."
Pertemuan pertama mereka saat itu begitu singkat. Wang Yibo adalah anak yang ceria dan juga memiliki keahlian menarik perhatian orang lain, bahkan hanya dengan tersenyum, dia sudah membuat orang-orang di kediaman keluarga Xiao ikut tersenyum.
"Xiao Zhan akan melanjutkan kuliah di luar negri. Dia akan berangkat bulan depan." Usia Xiao Zhan sudah memasuki 19 tahun, saat itu, Wang Yibo masih berusia 13 tahun, mereka terpaut 6 tahun. Xiao Zhan baru lulus dari SHS dan akan melanjutkan pendidikannya di luar negri, atas keinginannya sendiri.
"Kakak, selamat karena mendapat nilai tertinggi di ujianmu." Wang Yibo sejak dulu berusaha meluluhkan hati Kakaknya, tapi semua yang di lakukannya sia-sia, karena Xiao Zhan tidak pernah merespon bahkan cenderung mengabaikan kehadirannya.
"Lain kali, jika ada temanku datang, jangan pernah muncul di depanku!" Xiao Zhan menatap Wang Yibo tanpa ekspresi apapun, bahkan pernah sekali, Xiao Zhan memarahi Wang Yibo akibat mengganggunya saat dirinya sedang belajar. Padahal tentu saja, Wang Yibo tidak sengaja melakukannya.
"Kakak, maafkan aku. Aku hanya ..."
"Aku tidak butuh alasan!" Xiao Zhan mengambil tasnya dan pergi begitu saja. Wang Yibo melihat Xiao Zhan pergi merasa sedih, sudah 5 tahun mereka tinggal bersama, tapi mereka tidak pernah bisa akrab. Wang Yibo juga tidak tau mengapa, apa alasannya.
"Kamar Kakak tidak di kunci?" Wang Yibo masuk ke dalam kamar Xiao Zhan, melihat kamarnya sedikit berantakan, Wang Yibo membantu membereskannya, setidaknya dia bisa membantu sedikit dan mungkin Xiao Zhan akan senang karena hal itu.
Xiao Zhan pulang terlambat malam itu, tepat pukul 11 malam, dia sampai di kediaman Xiao yang cukup besar. Sampai di kamar, Xiao Zhan segera membersihkan dirinya, lalu memakai celana dan baju yang nyaman untuknya tidur. Dia sudah bersiap tidur saat melihat sesuatu yang tidak biasa di kamarnya. Dengan itu, Xiao Zhan bergegas bangun dari baringnya, mendekati lemari kecil yang terpajang di kamar itu. Sesaat kemudian, Xiao Zhan berlari keluar, pergi ke belakang, menyalakan lampu, dan dia melihatnya.
"Siapa yang berani ...!" Xiao Zhan tampak marah, masuk ke dalam rumahnya, membuat kegaduhan dan membuat semua orang di rumah itu terbangun termasuk Wang Yibo.
"Zhan ... ada apa? Kenapa sangat berisik?" Xiao Jun menatap putranya sambil mengusap kedua matanya yang masih mengantuk.
"Siapa yang berani masuk ke kamarku dan berani menyentuh barang-barangku?" Semua orang diam, tentu saja mereka tidak tau, terlebih mereka tidak ada yang berani masuk ke kamar Xiao Zhan tanpa seijinnya. Bahkan Ayahnya sekalipun.
"Ada apa, apa kau kehilangan sesuatu?" Xiao Jun tidak mengerti dengan sifat putra sulungnya itu.
"Aku tanya sekali lagi, siapa yang berani masuk ke kamarku dan menyentuh barang-barang milikku?"
"A.aku yang melakukannya." Wang Yibo dengan takut-takut maju ke depan, Xiao Zhan mantapnya dengan marah.
"Siapa yang memberimu ijin untuk masuk ke kamarku?"
"Ka.kakak, aku minta maaf, aku melihat kamar kakak terbuka jadi aku masuk dan melihat kamar Kakak berantakan, jadi ..."
"Pergi dari rumah ini sekarang juga! Dan jangan pernah muncul di hadapanku lagi!"
"Zhan!" Xiao Jun tidak tau ada apa dengan putranya.
"K.kakak ..."
"Ku bilang pergi dari sini!"
"Kenapa kau mengusir adikmu sendiri, apa yang dia lakukan tidak salah, dia hanya membereskan barang-barangmu, kenapa kau sampai marah seperti ini."
"Tidak. Boleh. Ada. Yang. Menyentuh. Barang-barangku!" Xiao Zhan berkata dengan menekan setiap kata yang dia ucapkan
"Ma.maafkan aku, Kak."
"Zhan ... ada apa denganmu?" Xiao Jun turun tangan, mendekati putranya lalu menyentuh bahunya.
"Siapa yang menuruhmu menyentuh barangku, siapa yang menyuruhmu menyentuh boneka milikku!" Xiao Zhan meninggikan suaranya. Semua orang terkejut, ini kali pertamanya Xiao Zhan tampak semarah itu. Bahkan, Wang Yibo sendiri sudah gemetar ketakutan.
"Zhan, tenanglah ... Yibo tidak tau jika ..."
"Aku tidak perduli! Aku mau, dia pergi dari rumah ini sekarang juga!"
"Zhan ..."
"Jika dia tidak pergi. Aku yang akan pergi!" Xiao Zhan berlari kecil ke arah kamarnya, mengambil tas dan pakaian yang bisa ia bawa, lalu mengganti pakaiannya, setelah itu berjalan menuju pintu keluar.
"Zhan, tenanglah! Jangan lakuka apapun, Ayah mohon."
"Lepaskan tanganmu!" Xiao Zhan menatap lengannya yang di pegang Xiao Jun. "Lepas kubilang!" Kali ini, Xiao Zhan menarik paksa tangannya agar terlepas.
"Zhan, Ayah mohon ... jika kau pergi lalu bagaimana dengan Ayah?" Xiao Zhan menatap Ayahnya, lalu tertawa pelan.
"Aku akan berada di luar sebelum keberangkatanku ke luar negri. Aku tidak akan menemuimu lagi setelah ini!" Xiao Zhan berlalu pergi begitu saja, Xiao Jun merasa sangat sedih, begitu juga Wang Yibo. Semua orang kembali ke kamar masing-masing termasuk para pelayan. Wang Yibo berdiri di depan kamar Xiao Jun, mengetuknya pelan, beberapa saat pintu terbuka.
"Oh, Yibo, ada apa?"
"Ayah, bolehkah aku bertanya pada Ayah?"
"Apa?" Xiao Jun sedang dalam mood yang kurang baik saat ini.
"Kenapa Kakak sangat marah tadi?" Xiao Jun menghela napasnya.
"Zhan tidak suka ada orang yang menyentuh barang-barangnya, dan terlebih, boneka beruang yang ada di kamarnya itu. Satu-satunya peninggalan Ibunya sebelum dia meninggal." Wang Yibo merasa sangat bersalah mendengar penjelasan Xiao Jun, akan tetapi dia juga tidak bisa melakukan apapun.
"Ayah, kapan Kakak akan kembali setelah selesai sekolah di luar negri?"
"Tidak tau, mungkin ... tidak akan pernah." Wang Yibo semakin merasa bersalah, dia menyesal telah melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan.
"Ayah, aku ingin menemui Kakak, aku ingin minta maaf kepadanya."
"Mungkin dia tinggal di rumah salah satu temannya, aku akan berusaha mencarinya, dan semoga saja kau bisa meminta maaf padanya." Wang Yibo tampak tak tenang, bagaimana jika Kakaknya semakin membencinya. "Pergilah tidur, besok kita akan mencarinya.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Short Story [YiZhan]
Non-FictionSenin, 7 Juni 2021. >< Kumpulan cerita pendek YiZhan. Baca aja. 16++ 18++ 21++ Story 1. Mr. Arrogant. Story 2. Noble Class. Story 3. Everything gonna be okay. Story 4. A Lie.