WARNING!🔞
↓
Jika ada typo harap di maklumi, jika tidak paham harap di pahami.
↓
SELAMAT MEMBACA 📖
↓
-FATHER AND SON-
↓
|-Same Devil-|
__
___
Ryuu melirik kebelakang, disana ada Kyumin yang tidur membelakangi dirinya. Tubuh telanjang itu tertutupi oleh selimut putih Ryuu.
Ryuu menyesap wishkey-nya, kaki kanannya ia topangkan pada kaki kirinya. Ia hanya mengenakan celana training hitam, ia sedang Shirtless.
"Jika ingin marah, marah saja. Bahkan aku tak peduli akan hal itu. Suka atau tidak, kau adalah milikku. Seutuhnya, dan untuk selamanya. Camkan itu baik-baik di kepala cantikmu". Ryuu bangkit.
Masuk pada kamar mandi, sedangkan Kyumin menangis. Air matanya tak dapat ia tahan lebih lama lagi. Keputusannya salah telah bekerja disini. Kehidupan normalnya nyatanya hanyalah sementara dalam 23 tahun ini, kebebasannya telah lenyap dengan kedatangan Ryuu dalam hidupnya.
Tubuhnya hancur, hatinya sakit, batinnya berteriak murka. Bagaimana bisa ia yang seorang laki-laki dapat disetubuhi. Manalagi, cara orang itu melakukan seks amat kejam.
Mungkin saat ini pepatah itu benar adanya untuk mendeskripsikan keadaannya, sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Lalu ia bangkit, rasa remuk redam ia rasakan di tubuhnya. Punggungnya perih akibat cambukan Ryuu, pantatnya juga sama yang menjadi sasaran empuk tamparan keras Ryuu. Belum lagi bibirnya yang lecet. Padahal ia bukanlah seorang masokis.
Ia bergeser untuk turun, ketika ia berdiri. Ia bisa merasakan cairan hangat mengalir dari analnya hingga pangkal kakinya.
"Menjijikkan". Umpatnya. Lalu matanya memandang ke sekeliling. Tak ada pakaiannya disana. Lantas ia melirik kamar mandi, sepertinya Ryuu mandi lebih lama dari biasanya.
Ia berjalan pelan pada walk in closet Ryuu, masuk kesana untuk mencari pakaian majikannya untuk ia kenakan. Yang terpenting ia harus keluar dari sini jika tidak ingin kembali dibawa oleh Ryuu pada ruangan mengerikan itu.
Ia mengambil acak baju Ryuu, entah kebesaran ditubuhnya ia tak peduli. Sebuah baju putih polos, dan celana training hitam ia kenakan. Lantas, ia segera pergi dari kamar Ryuu, beruntung saja pintu itu tak lagi dikunci oleh sang pemilik.
Sedangkan Ryuu, ia membasuh rambutnya. Menyisirnya kebelakang, tentu dengan seringai.
"Kabur".
.
Changkyun, permata berharga Lee Jooheon itu masuk kamar mandi. Mendongak ke atas, menatap shower. Lalu, beralih pada beberapa tombol yang berjejer didinding. Ia ingin menyalakan shower itu.
Dengan insting, ia menekan salah satu tombol kontrol yang ada disana. Air keluar, langsung mengenai wajah Changkyun.
"Aaaa!". Changkyun gelagapan. Airnya kenapa panas, ia menekan tombol lain dengan acak karena penglihatannya kabur. Namun justru airnya semakin panas.
