WARNING! 🔞
↓
Jika ada typo harap di maklumi, jika tidak paham harap di pahami.
↓
SELAMAT MEMBACA 📖
↓
-FATHER AND SON-
↓
|-Same Devil but Different-|
___
_______
"Ryuu!! Huwekk!! Menjauh dari ku, brengsek!!". Kyumin menjadi jengkel karena Ryuu tak kunjung menjauh darinya. Tidak tahukah pria itu jika kini badannya amat bau?.
Ryuu sendiri kini mengendus aroma tubuhnya sendiri, ia pikir tubuhnya cukup harum.
"Aku memang belum mandi, tapi bau ku tak seburuk itu sayang". Oceh Ryuu tak terima jika baunya di katakan menjijikan.
"Bau Ryuu!! Huwekk!!".
Melihat istrinya yang sepertinya semakin parah, Ryuu segera pergi dari sana dengan perasaan cemas.
Masih dengan piyama navy satin nya, Ryuu berlari keluar untuk memanggil Jeon Dae.
"Jeon Dae!!! Bibi Jeon!!".
Jeon Dae yang merasa terpanggil segera naik dan menghampiri Ryuu.
"Ya Tuan muda?".
"Istriku mengalami morning sicknees, tapi kyumin tak mau berdekatan dengan ku, jadi tolong rawat dia untukku Bibi".
Jeon Dae tersenyum kecil mendengar Ryuu meminta tolong, pemuda itu biasanya pantang mengatakan kata 'Tolong' kepada orang lain sama seperti Ayahnya.
"Tentu bisa Tuan muda". Jeon Dae segera membungkuk hormat lalu meninggalkan Ryuu, tapi sebelum Ryuu menghentikan langkahnya.
"Bibi apa aku bau?".
"Tidak Tuan, bahkan banyak wanita yang akan mendekati Anda sekalipun Anda belumlah mandi". Ujar Jeon Dae dengan jujur.
Ryuu Jin itu bak model papan atas dengan tubuh proporsional, wajah jangan di tanyakan lagi. Ryuu itu amat tampan hingga tidak akan ada kembarannya di Dunia ini. Bahkan ketika Ryuu baru bangun seperti ini, dia hanya seperti seorang model yang memperagakan busana baju tidur di atas catwalk.
Jeon Dae segera pergi pada Kyumin yang saat ini masih muntah-muntah di closet.
"Bibi disini bau Ryuu! Sang-huweekk -sangat bau". Wajah Kyumin berantakan. Ia sudah lelah dan perutnya terus mendorong makanan yang ada disana untuk keluar.
"Jika begitu Anda bisa keluar dari sini Nyonya".
"Baiklah".
Kyumin akhirnya di papah Jeon Dae keluar dari sana, dan keluar dari kamar Ryuu.
Ryuu menatap heran saat ia melihat keduanya keluar. "Kenapa?".
