WARNING! 🔞
↓
Jika ada typo harap di maklumi, jika tidak paham harap di pahami.
↓
SELAMAT MEMBACA 📖
↓
-FATHER AND SON-
↓
|-Soulmate Of The Devil-|
__
____
Demi menjaga nama baik, tentunya Jooheon menerima pemberian buah tangan dari rekan bisnisnya. Cheese cake asli buatan Jepang itu kini terbengkalai dalam tempat sampah. Rekan kerjanya baru saja pulang dari Jepang, dan sebagai buah tangan ia membeli Cheese cake yang terkenal itu.
"Untuk istri ku? Yang benar saja, aku masih mampu untuk membelinya. Bahkan permataku tak butuh perhatian orang lain". Jooheon memandang bengis tempat sampah itu.
Setelah itu, ia kembali pada kursinya untuk mengambil mantel hitamnya yang tersampir di belakang kursi. Setelah mengenakannya, ia langsung pergi dan bodyguard-nya membawakan tas kerjanya.
"Mall".
Hanya begitu tentu semua bodyguardnya tau jika Jooheon akan pergi pada Mall kepemilikannya. Kali ini Tuan besar mereka pulang lebih cepat dari biasanya. Sedangkan Ryuu, masih bekerja dengan setumpuk dokumen.
Ryuu memainkan bolpoin yang berada di tangannya. Lalu mengetuk-ngetukkannya di dagunya.
"Kyumi hyung, menyebut nama mu saja sudah membuat'nya' menegang". Ryuu sedikit menggeleng setelah sadar akan reaksi tubuh bawahnya. Jika tidak karena pekerjaannya, dan nasib seluruh orang yang bergantung pada perusahaannya maka ia akan segera pulang dan memakan habis sang pujaan.
.
Sementara itu, Kyumin tau jika pelayan akan datang pada kamar Ryuu. Maka ia pergi pada kamar mandi, menyalakan keran wastafel dan sedikit membuka pintunya. Setelah selesai, ia kembali keluar dan bersembunyi di balik daun pintu.
Ketika pintu itu terbuka Kyumin harus tahan nafas.
"Tuan Kyumin?". Pelayan itu lantas segera masuk pada kamar mandi, Kyumin tersenyum cerah dan langsung keluar dan mengunci pintu itu.
"Akhirnya". Kyumin bernafas lega setelah keluar dari penjara kamar Ryuu. Langsung saja ia berjalan dengan santai menuju lantai dasar dan akan pulang pada apartemennya.
Atau mungkin rencananya ia akan menjelaskan semuanya kepada Wan Ji agar kekasihnya tak salah paham.
"Kyumin?".
Kyumin berjengkit terkejut, ia memegangi dadanya dan menatap si pelaku pemanggil namanya.
"Senior, jangan mengejutkan ku".
"Kau keluar? Bukankah ada Bibi Kim datang?".
"Ahaha, yah aku tadi mendapatkan pesan dari Tuan Ryuu agar aku keluar dari sana. Dan harus membersihkan lapangan karena Tuan muda akan latihan menembak". Kyumin tertawa canggung. Jadi seluruh pelayan tau jika ia di kurung?.
"Hm baiklah, kau bisa pergi". Tak menaruh rasa curiga sedikitpun. Pelayan senior itu pergi meninggalkan Kyumin.
Kyumin pun melanjutkan langkahnya, dan langsung keluar dari istana megah itu dengan selamat.
