7 : meragu

2K 295 51
                                    

hechi mengaduk aduk kopi tanpa minat, matanya sibuk menerawang langit dari jendela dapur kemudian mengembuskan nafasnya gusar.

entah apa yang ia pikirkan sampai terlihat tak ada semangat hidup begitu. ia mendekati pintu kamar mandi, menempelkan telapak tangannya pada pintu.

"mpok jangan wedi dewekan in bathroom, ojo metu, kanggo keselamatan kabeh (mpok jangan takut sendirian di kamar mandi, jangan keluar, demi keselamatan bersama)"

hechi menumpu kepalanya pada pintu kamar mandi. dan naas nya pintu kamar mandi terbuka karna ulah makhluk pejuang cinta janda muda ini.

panik ga?

panik ga?

ya paniklah masa engga!

"omegat iki ottoke!! mpok kunti metu!!" teriaknya melangkahkan kaki keluar rumah. namun langkahnya tiba tiba terhenti dan mulutnya juga ia tutup.

hechi mengurungkan niatnya memberi tau mereka. kalo tau kamar mandi kebuka gara gara dia, bisa habis dia di gorok warga posko 7 belum lagi si injun pasti gunain mayatnya buat pesugihan biar minta ditambah kalsiumnya. membayangkannya saja ia sudah ngeri.

hechi pun berjalan santai keluar rumah walau lebih terlihat seperti dipaksakan.

"chi tadi lu teriak kenapa?" tanya dilan yang berada di bawah pohon sambil menghisap batang rokoknya seperti biasa.

"ora ngapa ngapa" jawab hechi sesantai mungkin, padahal jantung nya udah marathon sendirian tuh.

"terus lu mau kemana?" tanyanya lagi melihat hechi sibuk mencari sandal.

"iku.. nyong arep ke sekolah"

"lah kan libur chi ini hari minggu"

"walk walk bae"

"oh"

hechi langsung melongos pergi menuju sekolah, disekolah ia melihat jisung sedang beli sayuran di gerobak sayuran bareng ibu ibu lain, hechi mendekat berniat menyapa.

"jui, beli banyak amat sayurannya"

"biasalah bu, stok dirumah biar ga perlu keluar keluar lagi. ya kan jui?"

jisung mengangguk canggung, ia merasa disindir.

"mang, ini duitnya" ucap jisung sambil memberi beberapa lembar uang.

"permisi bu, assalamualaikum"

"waalaikumsalam" jawab ibu ibu lain bersamaan.

"jui sombong ayeuna (jui sombong ya sekarang)" ucap salah satu dari mereka, padahal jisung belum jauh pergi dari sana.

"iya, mana demen banget dia godain suami orang, ngan ukur geulis (mentang mentang cantik)"

"dia kan juga lagi ngedeketin mahasiswa yang guru kasep itu bu"

jisung menghembuskan nafasnya dengan tenang, ia sudah biasa mendengar gosip tentang dirinya. toh, dia juga ga peduli, dia bakal tetep lakuin apapun yang bikin dia nyaman.

hechi yang tadi niatnya ingin menghampiri jisung langsung memutar balik setelah dengar ibu ibu menggosipkan jisung dengan temannya itu. ia merasa bukan timing yang tepat menyapa jisung didepan mereka.

jisung yang melihat hechi berbalik mengernyit heran, segera ia memanggil hechi tak peduli gosip baru macam apa yang akan dibuat ibu ibu lain.

"hechi!" teriaknya, hechi berbalik menoleh ke jisung yang menghampirinya.

"mau kemana?" tanya jisung.

"walk walk bae teh, iki mau balik ke posko. milu teh?"

jisung menggeleng "saya mau masak"

[✓] KKN di desa janda [ jisung harem ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang