15 : pundak untuk juned

1.4K 246 12
                                    

maaf ya salah publish lagi. padahal lagi kukerjain part yang tadi. kalian faster banget🤧

"pak madhiva lama amat sih" ucap injun jengkel menunggu dpl nya pulang dari pasar membeli semangka setelah kemarin juned lupa membeli.

"mungkin pasar lagi rame njun makanya pak madhiva susah keluarnya" balas juleha agar injun sedikit bersabar dan benar saja injun lebih kalem sekarang karna yang menangani juleha si ibu peri posko 7, coba kalo ryujin si ibu tiri yang berucap demikian. sawan injun.

"bang ga main zepeto lagi?" tanya lele disamping kanan hechi.

"bosen mengko bae, nonton boboiboy more fun" jawabnya, matanya tak teralih dari ponsel karna boboiboy nya sedang bertarung melawan ada deh dan probe, hechi tak ingin melewatkan scene itu.

"boboiboy nya ganteng" ujar ningning yang menopang dagunya disebelah kiri bahu hechi.

"fang lebih ganteng" balas lele dan ikut menopang dagunya disebelah kanan bahu hechi.

"beban woy, wis nyong lebih kasep" hechi mendorong keduanya karna kedua bahunya terasa berat. 2 barudak cina ini memang suka sekali menempel pada hechi kalo hechi sedang asik dengan ponselnya. entah yang bermain zepeto, streaming dino a b c atau sekarang nonton boboiboy.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

akhirnya madhiva pun pulang sambil membawa kresek besar berisi semangka. ia meletakkan nya ditengah yang dikelilingi mahasiswa nya.

"pak-" kalimat juned terpotong saat tangan besar madhiva berhadapan dengan wajahnya.

"sebentar, potong semangkanya dulu" ia sudah tau juned akan memulai diskusi karna sebelumnya juned juga sudah mengiriminya pesan. namun bagaimana lagi, semangkanya tak boleh ia anggurkan begitu saja. alam bawah sadarnya meronta ronta ingin segera mencicipi rasa segarnya semangka.

"sini pak biar saya aja yang potong" tawar juleha lalu diangguki madhiva.

juleha lalu membawa semangka kedapur dan dipotongnya disana. setelah nya baru ia bawa kembali keruang tengah potongan semangka diatas piring itu.

"jad-" lagi lagi kalimatnya dipotong oleh tangan besar madhiva.

"pfft"

juned mendelik tajam pada ketiga temannya yang sedang tahan tawa dibelakang.

"sabar, saya belum makan"

akhirnya juned menunggu madhiva mengunyah semangkanya hingga tuntas.

"sok ngomong" madhiva mempersilakan.

"jadi gini pak, kan kita masih ada waktu sekitar 2 mingguan lagi kkn. rencananya kita mau bikin proker kelompok tambahan sekaligus semacam untuk perpisahan mahasiswa kkn dan warga desa janda. kira kira boleh ga ya pak?"

"boleh dong, tapi programnya harus disesuaikan sama waktu yang tersisa. jadi fleksibel aja. memangnya rencana mau bikin program seperti apa?"

"kita mau adain festival desa yang nantinya bakalan kolaborasi sama ibu PKK juga karang taruna pak"

"coba jelasin detailnya"

kini dilan yang maju untuk menjelaskan "tema festival yang kita ambil itu warga pintar warga sehat. nanti juga akan ada bazar terus ada lomba biar meriah acaranya"

"inti dari festival sendiri ada 3 sesi. sesi pertama yaitu kegiatan sosialisasi kesehatan yang dibagi 2 season. season 1 mengenai penyakit dan gangguan kesehatan, season 2 mengenai cara gosok gigi dan mencuci tangan yang benar. terus sesi kedua nya pengadaan penanaman tanaman palawija dan TOGA. sesi ketiganya cerdas cermat pembahasan sosialisasi yang sasarannya seluruh warga desa. untuk penutupan kita minta sanggar halo masa depan menampilkan kesenian. gimana pak?" jelas dilan panjang.

[✓] KKN di desa janda [ jisung harem ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang