Best-friend
Tok
Tok
Tok
Liz melirik pintu kamarnya sekilas, lalu kembali fokus dengan pr matematikanya, "masuk aja nggak dikunci"
"Dek, ada penggaris besi nggak? Pinjem dong, punya gue dimaling dobby. Kampret emang tuh manusia satu"
Yujin masuk ke kamar liz. Langkahnya terhenti tepat disamping meja belajar sang adik.
"Ada"
"Pinjem bentar, eh tumben beli susu rasa stroberi, biasanya gak suka"
"Dikasih orang" sahut liz cuek.
Yujin ngangguk-ngangguk sok paham, sampai matanya menemukan secarik kertas kecil disudut meja belajar.
"JIAAAAKH SIAPE NIH JEONGWOO"
Liz terkejut karna teriakan nyaring yujin, "BUKAN SIAPA-SIAPA" tuturnya ikutan teriak.
"Cia ciaaa lo punya cemewew ya di sekolah"
"ENGGAAAAK"
"Apa nih cemewaw cemewew" jihoon tiba-tiba nimbrung. Tadi dia mau ke kamar sungchan, tapi dengar dua adiknya teriak-teriak, cowok itu jadi penasaran.
"Adek lo yang nolep ini punya gebetan kayaknya, bang" yujin nunjuk liz dengan dagunya.
"Ahh moso????"
"Dibilangin enggak!" liz cemberut sambil berusaha ngerebut kertas lecek tersebut dari tangan yujin, tapi malah keduluan sama jihoon.
"Jadi udah diwasap apa malah diblock nih nomornya si jeongwoo" ledek yujin.
Jihoon bersedekap dada sambil nyender di sebelah ranjang liz, "jarang-jarang loh ada cowok yang mau minta maaf lewat surat kayak gini. Emang hati moengil lo nggak ngerasa terenyuh atau tersentuh gitu?"
"Nggak biasa aja"
Tapi bohong. Sudah dari siang tadi liz berusaha mengalihkan pikirannya tentang kelakuan jeongwoo hari ini dengan cara ngerjain pr.
Padahal mana pernah cewek itu ngerjain pr matematika di rumah.
"Biasa aja tau tau jodoh"
"Dihhhh????"
"Nih ya gue kasih tau. Bukan cuma cewek aja yang butuh kepastian, tapi cowok juga. Kalo lo mau maafin si jeongwoo jeongwoo ini, mending wasap sekarang. Kasian siapa tau dia nggak bisa tidur gara-gara nungguin balesan dari lo"
Kalau jihoon sudah mulai ceramah, itu artinya dunia sedang tidak baik-baik saja.
"Liz, yaelah. Kenalan kek sama cowo. Emang ngga bosen apa sama hidup lo ya-"
"JADI NGGAK NIH MAU PINJEM PENGGARIS GUE?!"
*****
Di meja perpustakaan paling ujung, ada dohyon yang lagi berusaha membujuk jeongwoo supaya nggak ngambek lagi.
"Udah elah woo masalah capung doang ampe ngambek gini dah"
"Diem, gue lagi nggak mau ngomong sama lo"
"Gua nggak ikut-ikutan ya" timpal jinwoo sambil cekikikan.
"Yaudah gue pergi" kata dohyon, malah ikutan ngambek.
"Yaudah pergi sono"
"Bye"
"Gue ikut dohyon ah" jinwoo berdiri dari duduknya, berjalan menyusul dohyon.
Jeongwoo berpaling menghadap jendela. Hari ini dia nggak mood ngapa-ngapain, selain duduk sambil bermalas-malasan.
"Psstttt"
Jeongwoo noleh.
"Heh jeongwoo. Sendirian aja?"
"Apa?!"
Cewek berlesung pipi itu terkekeh, lalu duduk di kursi yang ada di depan jeongwoo, "kok lo galak banget" candanya.
Jeongwoo melengos sambil berdecak.
"Mau gue maafin nggak?" liz mengetuk meja dua kali dengan telunjuknya.
Jeongwoo melirik liz sinis, "lo nggak baca kertas yang gue kasih?"
"Baca"
"Kenapa lo nggak chat gue? Atau langsung ngeblock nomor gue aja????"
"Yaaa, gapapa. Btw, makasih buat susu sama nekstarnya. Kok lo tau gue suka nekstar coklat"
"Gue sering liat lo jajan nekstar segambreng. Curiga pipi tembem lo isinya nekstar semua"
"Ih diem-diem merhatiin gue yaaa"
"Dih geer!"
Liz ketawa, "okeey, lo gue maafin. Sebelum itu, gue juga mau minta maaf karna udah sotoy soal keluarga lo. Maaf ya, jeongwoo"
Seketika hati mungil jeongwoo bergejolak mendengar suara manis liz. Biasanya cewek itu selalu teriak-teriak setiap berurusan dengan dia.
"Oke dimaafin" ucap jeongwoo, lalu menyodorkan jari kelingkingnya tepat di depan liz. "Mulai sekarang kita jadi bestfriend. Deal?"
Liz sedikit terkejut.
"Mau kan?"
Liz masih mematung. Tapi detik berikutnya tersenyum, lalu menautkan kelingkingnya dengan milik jeongwoo.
"Deal!"
Bersambung.....
*****
Baru baca ulang dan baru inget kalo emaknya liz udah pake visual bora sistar 😭 w yang nulis w yang lupa...cry
KAMU SEDANG MEMBACA
Best-friend °Jeongwoo Liz
Fiksi Remaja[On Going] orang bilang masa SMA adalah masa-masa paling indah. emang bener?