26) Jadilah Milikku Selamanya

2.5K 167 16
                                    

Hermione terbangun dengan perasaan seolah-olah tubuhnya terbakar. Draco berbaring di atasnya dengan hidung menempel di lehernya. Setiap kali pria itu menghirup udara yang memutar di kelenjarnya, itu mengirimkan getaran gairah ke seluruh tubuhnya.

Ia merengek kecil.

Mendengar suara itu, lengan Draco di sekelilingnya menegang dan dia menggeram di suatu tempat jauh di tenggorokannya. Suara itu bergetar melalui sarafnya dan ia merasakan aliran panas cair di antara kedua kakinya. Ia merasa sakit di dalam tubuhnya. Setiap inci tubuhnya selaras dan siap. Putingnya adalah puncak yang kaku; vaginanya terus berdenyut.

Alpha. Alpha. Alpha. Kumohon.

Ia secara naluriah membungkuk ke arah Draco dan memiringkan kepalanya ke belakang sebanyak yang ia bisa. Draco menggeram lagi dan ia merasakan lidah pria itu menyeret kelenjarnya.

Hermione mengerang tersedak dan menghentakkan pinggulnya ke arah Draco.

"Alpha, kumohon," ia berkata dengan nada rendah.

Draco tiba-tiba membeku dan tersentak bangun. Mata peraknya hampir hitam saat dia menatapnya, dengan mata terbelalak.

"Kumohon." Hermione menatapnya dengan penuh kerinduan dan mencoba untuk menahan ereksi pria itu. Ia memiringkan kepalanya lebih jauh untuk mengekspos lehernya.

"Granger?" Dia tampaknya membawanya masuk; dia mengendus udara dan matanya menjadi lebih gelap. Dia menarik napas tajam dengan setengah erangan dan bergeser ke arahnya.

"Milikku," dia berkata serak sambil menundukkan kepalanya dan bibir mereka bersentuhan. Hermione mengerang dan menjerat kakinya dengan kaki Draco saat mereka berciuman. Tangan pria itu meluncur di sepanjang tubuh Hermione, menariknya mendekat saat lidah pria itu bermain dengan milik Hermione.

"Alpha, kumohon."

Hermione mulai menarik kemejanya ke atas dan keluar dari bawahan piyamanya. Ia menurunkan celana dalamnya setengah pinggulnya ketika Draco sepertinya tiba-tiba menyadarinya sesuatu. Tangan pria itu melingkari pergelangan tangannya, menekan kelenjarnya. Hermione mengerang serak dan matanya berputar ke belakang saat ia jatuh ke dalam diri Draco.

"Tunggu. Tunggu," Draco setengah menggeram kata-kata itu dan rasanya seperti pria itu mencoba untuk memanjatnya dan menjepitnya ke tempat tidur.

"Tuhan—sialan. Granger? Granger? Kita tidak bisa berhubungan seks di rumah sakit."

Hermione nyaris tidak mendengarnya.

"Alpha, Alpha—Kumohon. Kumohon rawatlah aku." Hermione memutar pergelangan tangannya dalam genggaman Draco dan merasakan gelombang kenikmatan bergejolak di dalam dirinya.

Draco goyah dan bersandar pada gadis itu lagi. Hermione menghentakkan pinggulnya ke pinggul Draco. Dia mengerang gemetar dan menjatuhkan kepalanya ke sisi leher gadis itu. Ia merasakan lidah Draco menyeret kelenjarnya dan menggeliat melawannya.

Gigi pria itu tiba-tiba tertutup di sekitar otot trapeziusnya. Keras tapi tanpa merusak kulitnya.

Hermione langsung membeku, matanya melebar.

Dia menahannya disana selama beberapa detik dan kemudian melepaskannya dan menatapnya.

"Tunggu." Kata-kata itu menggeram. Mereka tenggelam ke suatu tempat jauh di dalam otak Hermione. "Aku akan menjagamu. Kau harus menunggu."

Mata Hermione masih melebar. Seluruh tubuhnya masih terbakar tapi ia mengangguk patuh.

Jika Draco memintanya untuk melompat ke gunung berapi, ia akan melakukannya. Jika itu berarti ia akan merasakan gigi pria itu lagi. Ia akan melakukannya. Apapun, apapun, apapun.

All You Want (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang