Semua yang kau inginkan, ada di sana di ruangan ini, semua yang kau inginkan
Yang kau butuhkan hanyalah duduk di sana bersamamu, semua yang kau inginkan
Aku ingin melihatmu tidur di malam hari,
Untuk mendengarmu bernafas di sisiku.Dido
Draco duduk di sofa kamarnya, menyaksikan Hermione berjalan mengitari meja kopi. Bahunya membungkuk di sekitar telinganya, lengannya disilangkan, dan dia berada di putaran ke lima ratus.
Draco bergerak dan mengamati Hermione saat dia melewatinya sekali lagi di rute usangnya. Ia mengabaikan perasaan irasional tetapi luar biasa bahwa Hermione saat ini dalam bahaya besar, dan jika ia mengalihkan pandangan dari gadis itu sejenak, dia akan mati dan itu sepenuhnya salahnya.
Sangat menegangkan, bisa dikatakan begitu.
Ia ingin menarik dan memeluknya begitu erat sehingga ia bisa merasakan detak jantungnya. Sayangnya, dia—akhir-akhir ini sensitif, jadi alih-alih menyela, ia duduk di sofa, dengan hati-hati mengawasi gadis itu berjalan mengitari meja kopi untuk kelima ratus delapan kalinya.
"Apakah ada yang kita lupakan?" Gadis itu bertanya, setelah sepuluh putaran lagi.
Rahang Draco berkedut. "Hermione, jika kita melupakan sesuatu, kita bisa memanggil peri rumah."
Gadis itu mengangguk singkat dan terus berjalan.
Setelah setengah jam, Draco tidak bisa duduk dan menonton lebih lama lagi. Ia berdiri dengan tajam. Hermione berhenti dan menatapnya, dan mata gadis itu melebar. Ia mengulurkan tangan untuk gadis itu.
"Kemarilah," ia berkata, suaranya membujuk
Kepalanya tersentak dan dia goyah sejenak sebelum matanya menjadi gelap dan dia bergerak ke arah Draco. Draco meletakkan tangannya di bahu gadis itu dan kemudian menyelipkannya ke dasar leher gadis itu saat ia mencoba memberikan ketenangan eksternal padanya secara perlahan.
"Jangan khawatir. Aku disini. Aku akan menjagamu."
Hermione mengangguk kecil dan bersandar pada lengan Draco sejenak sebelum tiba-tiba menjadi kaku. "Ohhh. Aku lupa, ada satu baris yang ingin ku tambahkan pada esai Transfigurasi-ku. Aku memikirkannya malam itu."
Mulut Draco berkedut dan ia menarik gadis itu ke dadanya dan melingkarkan lengannya di sekeliling gadis itu. "Kau sudah menyerahkan esai Transfigurasi-mu."
"Aku tahu," kata Hermione dengan suara sedih pelan.
Draco memutar bola matanya. "Berhenti memikirkan sekolah."
Dia gelisah. "Aku sudah mencobanya, aku hanya merasa begitu hangat, dan aku merasa perlu melakukan sesuatu, tetapi otakku terasa kabur." Suaranya kecil dan teredam di antara jubahnya.
Draco mengangkat gadis itu dan duduk di sofa. Ia melingkarkan tangannya erat-erat di bahu gadis itu. "Tidak apa-apa. Ini normal, seperti biasanya. Kau sudah membaca banyak buku. Aku di sini, kita akan melakukan ini bersama. Jangan khawatir. Aku tidak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi padamu."
Hermione mengangguk kecil dan membenamkan wajahnya ke pangkal leher Draco, bahunya masih tegang. "Maukah kau berbicara denganku? Ini membantuku rileks ketika kau berbicara."
Draco berpikir sejenak dan kemudian, dengan seringai, mulai bercerita tentang trivia Quidditch. Hermione mendengus dan menusuknya sebelum meringkuk di bahunya. Draco memainkan rambut gadis itu dan memberitahunya tentang semua jenis informasi tidak jelas tentang Quidditch dan teknik terbang khusus yang ia tahu tak akan benar-benar di dengarkan oleh gadis itu. Setelah sepuluh menit, ia merasakan ketegangan mulai mengalir keluar dari diri Hermione. Ketika ia tidak bisa memikirkan hal lain yang berhubungan dengan Quidditch, ia beralih ke cerita lucu dan kotor tentang sejarah keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All You Want (Terjemahan)
FanfictionAll You Want by SenLinYu Dramione A/B/O. Tahun Kedelapan di Hogwarts seharusnya menjadi tahun milik Hermione. Dan memang demikian, tidak seperti yang ia harapkan.